Sukses


Hadiri Agenda Tim Transisi, 2 Klub Jatim Minta Menpora-PSSI Islah

Bola.com, Tuban - Dua petinggi klub Divisi Utama asal Jatim, Fahmi Fikroni (manajer tim Persatu Tuban) dan Hardiman (asisten manajer PSBI Kabupaten Blitar) memastikan menghadiri undangan Tim Transisi bentukan Kemenpora di Jakarta, Jumat (11/3/2016). Mereka sepakat membawa satu misi memperjuangkan nasib kompetisi dan kelangsungan sepak bola nasional.

"Kami datang karena diundang resmi. Sebagai Muslim, menghadiri sebuah undangan hukumnya wajib datang. Soal materi di pertemuan nanti, kami akan mendesak dan memperjuangkan agar kisruh sepak bola nasional segera diakhiri. Sehingga kompetisi dan pembinaan usia muda terus berjalan," tutur Fahmi Fikroni kepada bola.com, Kamis (10/3/2016).

Namun, lanjut sosok yang menjabat Wakil Ketua Komisi A di DPRD Tuban, sebelum kompetisi bisa berjalan, pihak-pihak yang bersengketa harus islah lebih dulu.

"Islah harga mati, kompetisi juga harga mati. Kalau terus bermusuhan, saya yakin kompetisi tak mungkin jalan. Kalau menggelar turnamen-turnamen yang menikmati hanya segelintir klub dan pemain. Lalu kami yang ada di Divisi Utama dan klub-klub di bawahnya mau kemana?" kata Fahmi Fikroni.

Tampaknya dua tuntutan itu akan selalu diteriakkan klub-klub Divisi Utama. Pada ajang Silaturahmi CEO Klub Sepakbola Se-Indonesia di Ciamis, Jabar, lalu tuntutan itu telah dituangkan dalam sebuah deklarasi.

"Dalam situasi seperti ini, siapa pun yang mengundang kami, tuntutan itu yang akan dilontarkan. Apakah itu dalam forum diskusi, silaturahmi, atau PSSI dan Tim Transisi yang mengundang kami. Karena topik utama sepak bola kita bagaimana mengakhiri konflik dan memutar kompetisi lagi di semua divisi," ujar Hardiman.

Sejak konflik antara PSSI dan Menpora Imam Nahrawi terjadi, kata Hardiman, terjadi ketidakadilan bagi para pelaku sepak bola Indonesia. Terutama kesenjangan yang makin melebar antara pemain yang membela klub-klub ISL dan klub-klub medioker di bawah.

"Turnamen-turnamen itu meninabobokan pemain terkenal. Ketika pemain-pemain klub Divisi Utama dan anak-anak usia muda susah mencari penghasilan, pemain yang laku di klub ISL berpesta. Ini lah ketidakadilan itu," ucap Hardiman.

PSBI, tegas Harsiman, tak mau terseret dalam pusaran konflik Menpora dan PSSI. "Sejak kisruh, sebenarnya PSBI diundang tampil di Piala Kemerdekaan. Tapi kami berpikir tak ada untungnya. Lebih baik kami vakum saja. Jadi kehadiran kami di Jakarta nanti mencari solusi, bukan mau beroposisi dengan pihak mana pun," tandasnya.

Video Populer

Foto Populer