Sukses


Aji Santoso: Langkah Baru demi Cita-Cita Besar Persis

Bola.com, Solo - Persis Solo menunjuk mantan pelatih Timnas U-23 di SEA Games 2015, Aji Santoso, sebagai Direktur Teknik. Legenda Persebaya Surabaya itu mendapat tugas berat dengan membentuk tim Laskar Sambernyawa musim depan guna merebut tiket promosi Indonesian Super League (ISL) 2018.

Langkah besar dilakukan pelatih kelahiran Malang, 6 April 1970, itu dengan bergabung ke klub Divisi Utama lantaran selama ini tidak sedikit klub dari kasta lebih tinggi yang meminati jasanya.

Di sisi lain, saat ini kondisi Persis terpuruk di dasar klasemen sementara Grup 3 ISC B 2016. Dari empat pertandingan yang sudah dijalani, belum sekalipun Persis meraih kemenangan. Dua laga berakhir imbang dan sisanya kalah.

Lantas bagaimana langkah Aji mewujudkan cita-cita publik sepak bola Kota Bengawan? Apa pula yang membuatnya tertarik bergabung dengan Persis? Berikut petikan wawancara bola.com dengan Aji Santoso.

Apa pertimbangan Anda menerima tawaran Persis Solo?

Sebenarnya banyak alasan mengapa saya bisa ke Persis termasuk menolak beberapa tim besar di ISL dan Timnas Indonesia. Saya melihat manajemen benar-benar serius membentuk tim ini berprestasi. Dari beberapa kali diskusi, saya yakin jika Persis akan dibawa ke arah yang lebih baik termasuk berlaga di pentas kompetisi tertinggi.

Anda begitu yakin dengan keseriusan manajemen?

Hubungan antara saya dengan manajemen baru Persis sudah ada. Namun, saya menunggu proses transisi antara manajemen lama dengan manajemen baru yang ada di Jakarta sebelum bergerak ke Solo.

Anda banyak menghabiskan karier sepak bola di Jawa Timur. Bagaimana Anda melihat kultur sepak bola Jateng, khususnya Solo?

Atmosfer sepak bola Solo sebenarnya tidak kalah dengan daerah lain seperti Malang, Bandung, dan Jakarta. Terbukti Pasoepati dan warga Solo selalu membanjiri Stadion Manahan kala Persis bertanding.

Untuk itu, sudah seharusnya Persis mentas dari kompetisi Divisi Utama. Saya akan bekerja dengan serius untuk membawa Persis jadi tim elite di Indonesia.

Anda juga dituntut mengembangkan sepak bola Solo. Bagaimana Anda melihat tantangan itu?

Saya memang berkeinginan memunculkan talenta pesepak bola Solo. Meski mendatangkan pemain kelas wahid musim depan, saya ingin pemain lokal jadi kunci keberhasilan Persis menembus kompetisi papan atas sehingga rasa bangga dan fanatik kedaerahan tetap terjaga. Toh, saya melihat Solo punya potensi pemain yang luar biasa untuk dikembangkan.

Meski belum berada di Solo, apa Anda sudah memulai program membangun tim?

Ya, saat ini saya sudah menginventarisasi pemain-pemain yang akan jadi bagian skuat Persis Solo musim depan. Tinggal menunggu regulasi apakah bisa menggunakan pemain asing atau tidak.

Persiapan harus dimulai dari sekarang agar musim depan benar-benar siap sambil menunggu instruksi dari manajemen. Dengan persiapan panjang dan matang, saya yakin cita-cita menembus kompetisi tertinggi 2018 bisa terealisasi.

 

Video Populer

Foto Populer