Sukses


Rencana Rudy Eka Adopsi Gaya Blusukan Indra Sjafri di Timnas U19

Bola.com, Jakarta - Pelatih muda Rudy Eka Priyambada menjadi kandidat pelatih Timnas Indonesia U-19. Nama Rudy Eka dimunculkan oleh salah satu anggota tim panelis, Rudy William Keltjes yang menilai arsitek yang sukses bersama klub Bahrain, Al Najma itu berpengalaman menangani pemain usia muda.

Sebelum melatih Al Najma, Rudy Eka mempunyai pengalaman sebagai tim analis Timnas U-19 di Piala AFF 2013. Lalu, ia juga pernah menjadi asisten pelatih Scott Cooper di Mitra Kutai Kertanegara. Di Al Najma, Rudy Eka sukses mengantarkan klub tersebut promosi ke kasta teratas Liga Bahrain.

Saat ini Rudy Eka membesut Celebest FC yang bermaterikan pemain-pemain usia muda. Belum lama melatih Celebest, nama Rudy Eka sudah mengapung sebagai kandidat pelatih Timnas Indonesia U-19. Pelatih memegang lisensi A AFC ini pun merasa antusias jika memang nantinya dipercaya sebagai pelatih Tim Garuda Muda.

Metode yang akan diusung Rudy Eka pun tak jauh berbeda dengan apa yang sudah dilakukan pendahulunya, Indra Sjafri, yakni melakukan blusukan mencari pemain ke daerah-daerah di seluruh Indonesia. Kebetulan pula, Rudy Eka punya hubungan yang amat dekat dengan Indra. Ia dengan mudah mengadopsi gaya seniornya

Melalui obrolan ringan dengan bola.com pada Selasa (7/6/2016), Rudy Eka pun mengungkapkan dirinya siap dan mempunyai konsep latihan sendiri untuk Timnas U-19. Berikut petikannya:

Apa tanggapan Anda terkait sebagai kandidat pelatih Timnas Indonesia U-19?

Saya sempat kaget baca berita soal hal tersebut. Pastinya saya bersyukur meski saat ini baru kandidat saja. Itu berarti beberapa pekerjaan saya dipantau dan diperthatikan oleh PSSI. Setelah sekian lama saya mendapat beasiswa dari AFC dan bekerja di luar negeri seperti Australian dan Bahrain, baru kali ini nama saya menjadi salah satu kandidat pelatih timnas.

Jika dipercaya menjadi pelatih Timnas Indonesia U-19, apakah melakukan ‘blusukan’ ke daerah seperti yang pernah Indra Sjafri sebelumnya?

Saya harus melakukan blusukan. Banyak bakat pesepak bola muda usia muda yang belum terlihat jika kita tidak datang sendiri dan melihat kemampuannya. Hal itu juga saya lakukan saat menyeleksi pemain di Celebest FC.

Di Celebest saya melakukan blusukan pemain ke beberapa daerah seperti Manado, Mamuju, Makassar hingga ke Jakarta. Hal itu dilakukan untuk mencari bakat pemain muda yang belum terlihat sebelumnya. Saya pelatih yang optimistis, fair dan mau bekerja keras untuk membangun tim usia muda.

Konsep pelatnas seperti apa yang Anda inginkan untuk pengembangan Timnas U-19?

Saya kira persiapan Timnas U-19 cukup dengan waktu 8 minggu sebelum tampil di ajang AFF Championship. Saya akan siapkan program pengkondisian secara beberapa periode agar pemain mengerti konsep bermain yang saya inginkan.

Hal itu saya lakukan di Celebest FC, di mana persiapan kami baru satu bulan lebih. Alhamdulilah para pemain sudah mengerti konsep bermain yang diinginkan. Hal itu dibuktikan dalam tujuh kali uji coba kami belum terkalahkan.

Pelatih Rudi Eka saat mewakili Villa 2000 Celebes pada Managers Meeting di Hotel Arya Duta, Jakarta, Selasa (19/4/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bagaimana kontrak dengan klub jika Anda terpilih menjadi pelatih Timnas U-19?

Kalo memang diberi kesempatan menangani Timnas U-19 tentu akan saya ambil. Apalagi ini adalah kesempatan untuk membela negara saya. Namun, jika memang hal itu terjadi, tentu saya harus berkomunikasi lebih lanjut dengan manajemen Celebest FC.

Sebenarnya saya belum berfikir jauh ke sana karena memang masih kandidat. Tapi tentu nantinya akan saya komunikasikan. Bahkan jika memang diizinkan, berjalan beriringan memegang Celebest FC dan Timnas U-19 itu malah lebih baik.

Ada rencana mempromosikan Timnas U-16 ke level U-19, mengingat kedua timnas melakukan latihan dalam waktu lama pada periode 2014-2105 silam?

Sejujurnya saya belum melihat performa Timnas Indonesia U-16 yang tahun lalu dilatih oleh Fachri Husaini, namun ada dua pemain U-16 yang bergabung ke Celebest FC, yakni Firmansyah dari Palu dan Rianto dari Jakarta.

Awalnya saya tidak tahu mereka pernah bergabung dengan Timnas U-16, mereka saya seleksi langsung dan lolos. Baru saya tahu belakangan kalau mereka ikut program jangka panjang Tim Merah-Putih belia. Saya fair memilih mereka karena mereka layak masuk tim Celebest FC, apalagi usia mereka masih muda dan itu sesuai dengan konsep jangka panjang Celebest yang memang mengoptimalkan pemain-pemain muda.

Bagaimana Anda melihat perkembangan sepak bola usia muda Indonesia di peta persaingan sepak bola Asia dan Asia Tenggara?

Di sepak bola usia muda, Indonesia terbilang bagus. Tetapi bagaimana kita bisa mengaplikasikan hal tersebut ke pemain dan memberikan pengertian tentang konsep bermain yang baik jika harus bertandingan di level Internasional, khususnya di Asia.

Selain itu butuh ditanamkan juga rasa tanggung jawab dari pemain untuk bermain dengan hati. Karena bermain bola saat ini bukan hanya mengandalkan fisik bagus saja tapi juga dengan intelegensia yang baik pula.

 

 

 

Video Populer

Foto Populer