Sukses


Main di Lamongan, Arema Terancam Sanksi akibat Flare

Bola.com, Lamongan - Kemenangan Arema Cronus 2-0 atas Persela Lamongan pada laga lanjutan Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo, Senin (18/7/2016) di Stadion Surajaya, Lamongan harus dibayar mahal.

Tak hanya dua pemainnya, Juan Revi Auriqto (sobek di bagian kepala) dan Achmad Nufiandani (cedera kali) yang harus mendapatkan perawatan intensif, mereka juga terancam dijatuhi sanksi.

Ini menyusul ulah suporternya, Aremania yang menyalakan petasan dan flare menjelang laga bubar. Ini mengaca pada kasus di laga Persegres Gresik United lawan Persib di Stadion Tri Dharma, Gresik. Kala itu, Persib dijatuhi hukuman akibat suporternya menyalakan flare sebelum pertandingan bubar. 

Sekretaris Arema Cronus Sudarmaji dan General Manager Arema Cronus Rudy Widodo gusar melihat insiden tersebut. Sebab sumber flare dan petasan itu berasal dari Aremania yang di tempatkan di tribune selatan Stadion Surajaya.

Kendati begitu, tidak ada pernyataan apa pun dari kubu Arema soal kejadian ini. Setelah menyaksikan sekitar 15 menit, kedua petinggi Arema Cronus itu langsung meninggalkan stadion menuju ruang ganti pemain. Sudarmaji tidak bisa berkomentar mengenai kejadian tersebut.

"Kami akan lcari tahu, saya kurang tahu kronologisnya," sebut Sudarmaji.

Kubu Persela menyayangkan insiden tersebut. Sebab regulasi mengenai pelanggaran ini sudah diketahui seluruh suporter. "Semua sama-sama tahu aturan dan sanksinya. Sangat disayangkan kalau masih saja ada pelanggaran yang seharusnya tidak perlu terjadi," sebut Yurohnur Efendi, CEO Persela.

Yurohnur berharap, pengawas pertandingan jeli melihat kejadian ini sehingga panpel Persela tidak dikaitkan dengan kejadian tersebut, sehingga sanksi tidak dijatuhkan pada mereka.

Ia juga meminta semua pihak, khususnya suporter tamu agar tidak membuat ulah yang merugikan semua pihak. "Bukan hanya menganggur, tapi juga membahayakan bagi keselamatan dan kesehatan," kata Yurohnur.

Video Populer

Foto Populer