Sukses


Persis Bubarkan Tim dengan Berjoget Dangdut di Mes

Bola.com, Solo - Usai sudah perjalanan Persis Solo di pentas Indonesian Soccer Championship (ISC) B. Tim Laskar Sambernyawa gagal memenuhi target lolos babak 16 Besar dan hanya menghuni posisi lima klasemen akhir Grup 3.

Harapan mencari keberuntungan pada partai terakhir juga sirna usai ditahan imbang Persibas Banyumas, 2-2 di Stadion Manahan, Minggu (4/9/2016).

Meski demikian, keluarga besar Persis tak lantas larut dalam kesedihan. Pembubaran tim yang dilakukan malam harinya justru diiringi kegembiraan. Manajemen secara khusus mendatangkan orkes musik dangdut yang dibawa langsung ke mes pemain di Jalan Gajah Mada, Banjarsari, Solo. Sontak saja, para pemain, tim pelatih dan manajemen larut dalam kegembiraan dan asyik berjoget bersama. 

"Tim memang langsung dibubarkan. Memang sengaja manajemen mengundang grup musik dangdut agar pemain fresh setelah bekerja keras selama 12 pertandingan. Sekalian buat refreshing juga," kata Sekretaris Persis, Sapto Joko Purwadi.

Refreshing sepekan sekali memang jadi menu wajib Persis selama mengikuti ajang garapan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) tersebut. Setiap Kamis, seluruh pemain dan pelatih berekreasi di tempat wisata baik untuk berenang maupun bersantai. Cara itu dilakukan untuk mengurangi beratnya beban pemain.

"Paling tidak acara seperti ini membuat fikiran kami kembali enteng. Saya pribadi mengucapkan terima kasih baik pelatih, pemain, suporter, dan manajemen atas dukungan selama ini," ucap bek sayap Qoiron Sandi Tyas.

Sapto menjelaskan, meski telah dibubarkan manajemen masih memiliki kewajiban pembayaran satu kali gaji yang akan dibayarkan 28 September mendatang. Pihaknya juga membuka diri bagi klub lain yang ingin mendapatkan peersonel tim Kota Bengawan.

Bursa transfer pemain di ISC B kabarnya kembali dibuka, dan sejumlah klub diisukan mengincar pemain pilar Persis. Hanya saja, klub yang menginginkan pemain Persis wajib menanggung beban gaji satu bulan. "Harus menjalin negosiasi dulu dengan kami, karena masih terikat kontrak. Prinsipnya kami tak masalah," tutur Sapto.

Sementara, pelatih Widyantoro meminta maaf kepada seluruh masyarakat dan suporter karena gagal mengemban misi lolos dari fase grup. "Saya pribadi mohon maaf tidak bisa merealisasikan target lolos babak 16 Besar. Harapan untuk meraih kemenangan pada laga terakhir juga gagal. Ini hasil maksimal yang dapat kami berikan," tutur pelatih asal Magelang tersebut.

Video Populer

Foto Populer