Sukses


Boaz Solossa, Sang Seniman dari Tanah Papua

Bola.com, Jakarta - Boaz Solossa mengemas dua gol dan satu assist dalam laga uji coba Timnas Indonesia kontra Malaysia di Stadion Manahan Solo, Selasa (6/9/2016). Boaz membuktikan sebagai pemain paling berpengalaman dalam skuat Garuda bahwa dirinya belum habis.

Striker asal Papua itu adalah pemain paling tua di dalam skuat asuhan Alfred Riedl dalam laga ini. Sebagai pemain paling senior di dalam tim, Alfred Riedl mendapuknya sebagai kapten tim yang berdiri di baris terdepan tim bersama Irfan Bachdim.

Boaz, yang tercatat baru mengemas delapan gol dalam 34 pertandingan bersama Timnas Indonesia, berhasil menambah pundi-pundi golnya dalam laga ini. Tak tanggung-tanggung, Boaz memperlihatkan dirinya memiliki kekuatan dan akurasi tembakan yang luar biasa saat mencetak gol pertama dan naluri haus gol saat mencetak gol ketiga bagi Tim Merah Putih dalam pertandingan ini.

Tidak hanya mencetak dua gol dalam pertandingan kontra tim asuhan Ong Kim Swee itu, Boaz memperlihatkan dirinya sebagai team player saat melihat rekan setimnya, Irfan Bachdim, memiliki ruang yang lebih besar untuk mencetak gol. Boaz yang menerima bola dari Irfan dengan cerdik mendorong bola ke depan yang langsung disambut lagi oleh penyerang naturalisasi untuk mencetak gol kedua.

Sayangnya, Riedl memutuskan untuk menarik keluar Boaz pada awal babak kedua. Riedl memberikan kesempatan kepada pemain debutan asal Pusamania Borneo FC, Lerby Eliandry, untuk merasakan atmosfer pertandingan bersama Timnas Indonesia.

Efek keluarnya Boaz pada awal babak kedua terbilang signifikan terhadap lini depan Timnas Indonesia. Meski tetap bermain menyerang dengan mengandalkan Irfan Bachdim, tak ada satu gol tambahan pun pada 45 menit kedua yang membuat Indonesia menang dengan skor akhir 3-0.

Boaz pun layak menjadi man of the match dalam pertandingan kontra Malaysia ini. Gol cepat yang dicetaknya pada menit keenam jelas menjadi pelecut motivasi besar Timnas Indonesia dalam upaya mencari kemenangan.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Talenta yang Belum Tergantikan

Bambang Pamungkas mungkin masih menjadi pemain dengan jumlah gol dan penampilan terbanyak bersama Timnas Indonesia. Namun, bicara soal peran besar di lini depan Timnas Indonesia, Boaz adalah salah satu yang paling menakutkan bagi tim lawan.

Prestasi gemilang Boaz memang lebih terlihat ketika bermain di level klub bersama Persipura Jayapura. Adik dari Ortizan Solossa itu sukses mencetak lebih dari 140 gol dalam lebih dari 200 penampilan bersama Mutiara Hitam.

Bicara statistik di level timnas, striker kelahiran Sorong itu memang baru mencetak 10 gol dalam 35 penampilan. Namun, bicara soal talenta dan perannya di dalam Timnas Indonesia, sosok Bochi, sapaan akrabnya, sangat dibutuhkan.

Kemampuan luar biasa Boaz sudah terlihat sejak laga debut bersama Timnas Indonesia pada 17 November 2004. Saat itu Indonesia menang 3-1 atas Turkmenistan di Kualifikasi Piala Dunia 2006 dan Boaz memberikan dua assist kepada Ilham Jaya Kesuma.

Boaz, yang memiliki kekuatan tembakan di kaki kirinya, tampil cukup cemerlang bersama Timnas Indonesia di Piala Tiger 2004, di mana empat gol diciptakannya dalam turnamen yang digelar di Singapura itu. Saat itu, Boaz baru berusia 19 tahun dan bermain bersama sejumlah pemain besar Indonesia lainnya, seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Ilham Jaya Kesuma, dan Elie Aiboy.

Para pemain Timnas Indonesia merayakan gol yang dicetak kapten tim, Boaz Solossa yang dicetak ke gawang Malaysia. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Kini Boaz menjadi satu-satunya pemain dengan nama besar di lini depan Timnas Indonesia yang tersisa setelah Bambang Pamungkas, Kurniawan Dwi Yulianto, Widodo C Putro. Banyak striker muda Indonesia yang memiliki potensi besar, tapi posisi pemain yag pernah dua kali mengalami patah kaki di Timnas Indonesia pun hingga kini belum tergantikan.

Rahmad Darmawan, pelatih yang pertama memberikan Boaz peran sebagai kapten Timnas Indonesia bahkan menganggap sang pemain berbeda dengan pemain Timnas Indonesia lainnya. Ketika menunjuk Boaz menjadi kapten untuk pertama kalinya, RD menegaskan bahwa itu "merupakan bentuk penghargaan terhadap seorang seniman sepak bola yang dimiliki oleh Indonesia."

Boaz juga membuktikan bahwa sosoknya belum memiliki penerus yang memiliki karakteristik kuat sepertinya di pertandingan kontra Malaysia di Stadion Manahan Solo. Penyerangan Indonesia cenderung lebih efektif ketika Boaz dan Irfan Bachdim bermain bersama di lini depan. Namun, ketika Boaz ditarik keluar, tak ada satu gol tambahan pun tercipta.

Video Populer

Foto Populer