Sukses


Eks Kiper Timnas Optimistis Edy Rahmayadi Bawa Perubahan di PSSI

Bola.com, Jakarta - Edy Rahmayadi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2016-2020. Terpilihnya Pangkostrad disambut dengan optimisme oleh mantan pemain Timnas Indonesia, seperti Hermansyah, kiper Timnas Garuda era 1983 hingga awal 1990. Edy Rahmayadi dengan latar belakang militer diyakini mampu membawa otoritas sepak bola Tanah Air ke arah yang lebih baik.

"Saya pribadi mengucapkan selamat untuk pak Edy. Semoga sepak bola Indonesia akan lebih maju baik tata kelola, timnas maupun level klub,'' kata Hermansyah kepada Bola.com, Jumat (11/11/2016).

Optimisme mantan kiper Mastrans Bandung Raya itu didasari sejarah dan latar belakang oke saat PSSI dipegang sosok berlatar belakang militer. PSSI pernah dipimpin sosok yang berlatar belakang tentara seperti, Maladi periode 1950-1959, Ali Sadikin (1977-1981), Kardono (1983-1991), Azwar Anas (1991-1999), maupun Agum Gumelar (1999-2003).

Jika menengok sejarah, Maladi yang memimpin PSSI periode 1950-1959 adalah pemimpin Tentara Pelajar dalam Serangan Umum Empat Hari di Solo.

Lalu Ali Sadikin Ali Sadikin pada 1977-1981. Ali sebelumnya menjabat Deputi Kepala Staf Angkatan Laut dan mantan Gubernur DKI Jakarta. Lalu Kardono pernah membawa Indonesia merebut medali emas di SEA Games 1987 dan 1991.

Dilanjutkan Azwar Anas yang kali terakhir berpangkat Letjen Angkatan Darat. Serta Agum pernah dipercaya sebagai Menkopolkam dan Menteri Perhubungan.

Hermansyah menilai pemimpin berlatar berlakang militer termasuk Edy Rahmayadi diyakini mampu memberikan motivasi, rasa kebangsaan, dan nasionalisme di kalangan pekerja maupun pencinta sepak bola Tanah Air.

Menurutnya, selain itu ada secercah harapan untuk Timnas Indonesia kembali berjaya di kancah sepak bola ASEAN maupun Asia dengan menjalankan kompetisi yang benar-benar profesional serta mematangkan pembinaan di usia muda.

"Insya Allah, jika kepemimpinan Pak Edy Rahmayadi berjalan lancar, kami yakin ada kemajuan untuk prestasi timnas," ujar pelatih kelahiran Sukabumi, 17 Agustus 1963 itu.

 

Video Populer

Foto Populer