Sukses


Klarifikasi Manajer MU soal Kasus Persebaya di Kongres PSSI

Bola.com, Bangkalan - Manajer Madura United Haruna Soemitro melakukan klarifikasi terkait upayanya menginterupsi pimpinan sidang saat Kongres PSSI, Kamis (10/11/2016) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, hendak membahas status Persebaya.

Haruna pun merasa perlu menjelaskan maksud dari upayanya itu kepada Bonek Mania yang marah kepada mantan Ketua Asprov PSSI Jatim tersebut. Maklum, setelah upayanya tersebut, Haruna menjadi orang yang paling dicari oleh ribuan Bonek Mania di Surabaya.

Seperti diketahui, saat sidang memasuki sesi ke-8 dengan agenda pembahasan pemulihan status Persebaya dan tiga tim lainnya, Haruna dengan lantang menolak agenda tersebut diteruskan. “Tidak ada niat saya menghambat pembahasan permasalahan Persebaya di Kongres. Saya tidak punya kapasitas dalam hal itu,” jelas Haruna.

Menurut Haruna, apa yang ia lakukan semata-mata ingin Kongres PSSI hanya melaksanakan agenda utamanya, yakni pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite eskekutif (Exco) PSSI saja. Sebab ia tak mau Kongres dibebani hal-hal lain di luar agenda utama tersebut.

Haruna mengaku, bahwa dirinya adalah salah satu fans Persebaya. Apalagi ia juga mantan manajer Persebaya yang bermarkas di Karanggayam. “Saya tidak berniat menjegal identitas mereka yang sudah punya hak hukum. Apa yang saya lakukan saat kongres semata-mata ingin menyelamatkan PSSI,” katanya.

Senada dengan janji ketua PSSI terpilih, Edy Rahmayadi, pembahasan status Persebaya rencananya akan dilakukan setelah kepengurusan PSSI yang baru terbentuk. “Tolong jangan lihat sepotong-sepotong, karena saya hanya memastikan kongres tidak melenceng dari rencana awal,” tuturnya.

Pendukung Edy Rahmayadi memang menolak agenda tersebut dibahas karena ada sejumlah kekhawatiran yang bisa mengacaukan kongres yang sedang berjalan. Sebab, bila pembahasan pemulihan status enam klub tersanksi di era PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin diteruskan, tak menutup kemungkinan akan terjadi kekacauan. Kongres pun terancam bubar.

Seperti diketahui, di dalam arena kongres, ada dua perwakilan Persebaya yang hadir. Selain Choesnoel Farid dan Kardi Suwito dari Persebaya di bawah naungan PT Persebaya Indonesia (PT PI), juga ada Gede Widiade di bawah bendera PT Mitra Muda Inti Berlian (PT MMIB).

Di Arema juga sama, selain Iwan Budianto yang mewakili Arema Indonesia versi PT Pelita Jaya Cronus, juga ada perwakilan Arema Indonesia versi PT Arema Indonesia yang diundang sebagai observer alias peninjau.

Bedanya, jika Persebaya yang saat ini berganti nama menjadi Bhayangkara FC tak mendapat dukungan dari Bonek Mania, Persebaya versi PT PI didukung mayoritas Bonek Mania. Sementara untuk kasus Arema sebaliknya, Arema Cronus mendapat dukungan banyak Aremania, Arema Indonesia hanya didukung segelintir Aremania.

Video Populer

Foto Populer