Sukses


4 Kiper Andalan Timnas Indonesia Kala Berlaga di Piala AFF 2016

Bola.com, Jakarta - Hingga Senin (14/11/2016), Alfred Riedl secara resmi belum mengumumkan skuat final Timnas Indonesia yang akan berlaga di Piala AFF 2016. Namun, melihat komposisi pemain yang saat ini mengikuti pelatnas di Karawaci, Tangerang, hampir pasti tidak akan ada perubahan signifikan.

Total ada 24 pemain yang ambil bagian di sesi latihan Tim Merah-Putih. Alfred Riedl hanya perlu mencoret satu pemain lain, untuk menggenapi susunan 23 pemain dari tiap tim kontestan yang boleh berlaga di Piala AFF 2016.

Sejatinya sejak akhir pekan lalu, jumlah pemain yang terlibat dalam latihan persiapan tahap akhir sudah 23 pemain. Salah satu pemain yang dipanggil pasca tur uji coba ke Myanmar dan Vietnam, Jandia Eka, tak kunjung datang dengan alasan yang tidak jelas.

Tim pelatih akhirnya mengambil keputusan kilat, dengan mencoret penjaga gawang Semen Padang tersebut. Keputusan darurat juga diambil Alfred Riedl pada Minggu (13/11/2016).

Ia secara tiba-tiba memanggil kiper Sriwijaya FC, Teja Paku Alam. Keputusan itu terpaksa diambil karena salah satu penjaga gawang, Dian Agus Prasetyo mengalami cedera hamstring pada sesi latihan di Lapangan  Sekolah Pelita Harapan, Minggu (13/11/2016) pagi.

Awalnya pelatih asal Austria tersebut berencana memanggil kiper senior, I Made Wirawan, namun sang pemain masih dalam proses penyembuhan cedera. Ia telah lama absen di klubnya Persib Bandung.

Andritany Arhiyasa, I Made Wirawan, Teja Paku Alam, kiper-kiper yang ikut ambil bagian dalam seleksi Timnas Indonesia proyeksi Piala AFF 2016. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Kondisi cedera Dian Agus sendiri akan dipantau dalam beberapa hari ke depan. Alfred tidak mau gegabah mencoret kiper Pusamania Borneo FC, mengingat ia dinilai sebagai salah satu elemen penting di skuat asuhannya.

Posisi penjaga gawang terasa krusial, karena Timnas Indonesia akan menjalani persaingan berat di Grup A Piala AFF 2016 yang terhitung neraka. Di grup yang memainkan pertandingan di Filipina bercokol tim pelanggan juara Thailand dan Singapura serta tuan rumah yang di tiga edisi terakhir turnamen selalu menembus semifinal.

Lini pertahanan yang solid plus ketersediaan stok penjaga gawang tangguh yang sulit dijebol lawan diyakini akan menjadi kunci penentu nasib Timnas Indonesia di fase penyisihan.

Pada pertengahan bulan Oktober, Alfred mendaftarkan 40 pemain ke AFF, enam di antaranya di posisi penjaga gawang.

Apesnya di sepanjang pelaksanaan pelatnas, kiper-kiper yang masuk daftar tersebut silih berganti dibekap cedera. Alfred tak ingin  membawa penjaga gawang dalam jumlah minimalis. Sesuai kelaziman, di sebuah turnamen internasional biasanya sebuah tim bakal menyiapkan tiga pengawal mistar gawang.

Bola.com menyajikan profil empat penjaga gawang yang punya kans besar menjadi bagian dari skuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2016 nanti. Siapa-siapa saja mereka?

Kurnia Meiga

1. Kurnia Meiga

Sosok kiper utama Arema Cronus ini merupakan kiper utama Timnas Indonesia selama tiga tahun terakhir. Usianya masih terhitung muda, kelahiran 7 Mei 1990 (umur 26), namun jam terbangnya terhitung tinggi.

Sosok Kurnia Meiga mulai mencuri perhatian kala ia memperkuat Timnas Indonesia U-19 besutan Bambang Nurdiansyah di Kualifikasi Piala AFC U-19 2008. Ia kemudian unjuk kebolehan dengan mengantarkan Arema Indonesia menjadi jawara Indonesia Super League musim 2009-2010. Padahal, sang pemain baru saja terkena skorsing selama setahun karena terlibat kasus perkelahian dalam laga Arema kontra Borneo FC pada musim sebelumnya.

Kepincut dengan penampilan Meiga, Alfred memasukkan namanya dalam daftar pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2010. Berstatus sebagai kiper ketiga, ia belum mendapat kesempatan bermain, kalah bersaing dengan dua seniornya Markus Horison dan I Made Wirawan.

Kurnia Meiga (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Selepas Piala AFF 2010, Meiga unjuk gigi bersama Timnas Indonesia U-23 di pentas SEA Games 2011. Pelatih Tim Garuda Muda kala itu, Rahmad Darmawan, mendapuknya jadi kiper utama. Indonesia lolos ke final sebelum akhirnya kalah adu penalti di final oleh Malaysia.

Sempat absen dari Tim Garuda karena konflik dualisme kompetisi pada 2012, pemain berdarah Betawi tersebut langsung naik kelas jadi kiper utama timnas level senior. Di saat bersamaan ia juga dipercaya jadi kiper Tim Merah-Putih U-23 SEA Games 2013. Ia kembali mengantar Indonesia menembus final SEA Games Myammar sebelum akhirnya dikalahkan Thailand 0-1 pada laga puncak.

Semenjak itu nama Meiga seakan tak tergantikan di timnas. Di Piala AFF 2014 ia jadi kiper utama, mengalahkan seniornya Made Wirawan. Sayang saat itu Indonesia terkapar di fase penyisihan.

Piala AFF 2016 menjadi momen yang pas bagi Kurnia Meiga kembali unjuk kualitas. Menyadari kualitas anak-asuhnya yang satu ini, Alfred Riedl rela menanti proses penyembuhan cedera lutut sang kiper.

Pelatih asal Austria itu bahkan memberi jaminan kepada Meiga, yang berpostur 187 cm, menjadi penjaga gawang utama Timnas Indonesia di Piala AFF 2006 jika kondisinya fit.

Di masa persiapan Kurnia Meiga baru sekali tampil membela timnas, tepatnya dalam uji coba melawan Vietnam di Hanoi. Sayang di laga debutnya Indonesia kalah 2-3.

 

Andritany Arhiyasa

2. Andritany Arhiyasa

Andritany Arhiyasa kiper seangkatan Kurnia Meiga yang kariernya cepat meroket di Timnas Indonesia. Di SEA Games 2011 dan 2013 ia rekan duet Meiga.

Tidak seperti kebanyakan kiper cadangan yang minim kesempatan bermain, Andritany sering dapat kesempatan bermain untuk mengantikan Meiga.

Rahmad Darmawan, pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011 dan 2013 mengaku agak sulit menentukan mana di antara kedua kiper yang kualitasnya lebih bagus. Kemampuan keduanya dipandang hampir setara oleh sang mentor.

Bakat Andritany terasah di klub Persija Jakarta, yang tengah terpuruk beberapa musim terakhir. Tim Macan Kemayoran yang kerap terjerembab di jajaran papan bawah kompetisi kasta elite, tetap jadi tim yang sulit dijebol lawan. 

Andritany Ardhiyasa (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Peran kiper kelahiran Jakarta, 26 Desember 1991 amat dominan membuat lini belakang Persija tetap tangguh, walau tidak dihuni bek-bek berkelas.

Berdasarkan rapor performa individu yang ciamik, Alfred Riedl tak ragu-ragu memanggil Andritany Ardhiyasa ikut seleksi Timnas Indonesia proyeksi Piala AFF 2016. Padahal, performa Persija tertatih-tatih di pentas Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo.

Saat Kurnia Meiga masih dibekap cedera, Alfred mempercayakan posisi penjaga gawang utama Timnas Indonesia kepada Andritany. Sang pemain tampil sebagai kiper utama di tiga uji coba Tim Merah-Putih, yakni pada laga kontra Malaysia (3-0), Vietnam (2-2), dan Myanmar (0-0).

Tak tertutup kemungkinan kedua kiper bakal tampil bergantian saat Tim Garuda mengarungi persaingan berat penyisihan Grup A di Piala AFF 2016.

Dian Agus Prasetyo

3. Dian Agus Prasetyo

Penjaga gawang berusia 31 tahun ini sempat mengalami masa kelam dalam karier sepak bolanya. Ini lantaran Dian Agus harus dua kali menepi akibat diterpa cedera parah dalam kurun waktu dua tahun.

Cedera parah pertama didapat pemain kelahiran Ponorogo, Jawa Timur saat masih berkostum Pelita Jaya Karawang tahun 2010. Mantan kiper Persijap Jepara ini diterpa cedera tulang kering yang memaksanya selama enam bulan dan melewati sisa kompetisi ISL 2009-2010.

Hantu cedera belum mau pergi dari Dian saat memutuskan berkostum Arema di Indonesia Super League musim 2011-12. Akibat berbenturan dengan pemain Persela Lamongan, Desember 2011, Dian Agus kembali mengalami cedera tulang kering.

Vonis dokter menyatakan Dian Agus harus menepi selama lima bulan akibat cederanya ini. Hebatnya, karier kiper berpostur 185 cm ini bukannya meredup setelah dua kali dihantam cedera parah.

Dian Agus Prasetyo (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Karier Dian Agus yang kerap bolak-balik masuk Timnas Indonesia justru terus melesat pasca cedera parah. Keputusannya hijrah ke Barito Putera musim 2012-2013 menjadi titik tolak kebangkitan kariernya.

Tampil apik bersama Barito, Dian Agus kemudian dipinang oleh Mitra Kukar. Ia tampil dalam 20 pertandingan dan meloloskan Naga Mekes hingga babak 8 besar ISL 2014. Ia kemudian sempat hijrah ke Sriwijaya FC saat masa kompetisi profesional vakum karena konflik PSSI dengan Kemenpora pada 2016. Kini Dian membela Pusamania Borneo FC di TSC 2016.

Bekal pengalaman dan ketangguhan mentalitas Dian menjadi kredit poin bagi Alfred Riedl. Namanya dimasukkan dalam skuat Timnas Indonesia proyeksi Piala AFF 2016, yang dihuni banyak pemain muda.

Arsitek asal Austria tersebut agaknya berharap Dian sebagai pemain senior bisa jadi sosok pembakar semangat kepada para pemain belia. Ia tercatat sebagai pemain kedua tertua setelah Boaz Solossa di skuat Tim Merah-Putih.

Hal menarik berkaitan dengan Dian Agus adalah ada kesan ia kurang bejodoh dengan Timnas Indonesia. Jadi pelanggan Timnas Indonesia U-23 interval tahun 2005-2007, pemain kelahiran 3 Agustus 1985 tersebut seringkali gagal menjadi pilihan utama Tim Merah-Putih level senior.

Catatan caps-nya baru tiga kali sejak tahun 2008. Walau lebih sering jadi cadangan, Dian Agus tak pernah patah arang. Mentalitas sebagai pemenang ini yang menjadi sisi lebih sang penjaga gawang.

Teja Paku Alam

4. Teja Paku Alam

Pelatih Widodo Cahyono Putro mengejutkan sejumlah pihak, khususnya para penggemar Sriwijaya FC, ketika ia lebih memilih nama Teja Paku Alam sebagai penjaga gawang Laskar Wong Kito. Padahal di ada sosok Yogi Triana yang lebih berpengalaman.

Namun, keraguan yang sempat muncul dapat dimentahkan dengan performa apik dari kiper muda berusia 22 tahun ini.

Pemain kelahiran Pesisir Selatan ini mampu mencatat 7 clean sheet dan hanya menderita 3 kebobolan dalam 9 laga pertamanya. Ia juga mampu memuncaki daftar penjaga gawang dengan angka penyelamatan terbanyak di awal musim TSC 2016.

Teja Paku Alam (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Puncak penampilannya adalah saat Sriwijaya FC bertandang ke Persija Jakarta. Di laga tersebut, Teja mampu menepis penalti pemain senior, Bambang Pamungkas. Ia sempat digadang-gadang untuk menjadi pilihan nomor satu di bawah mistar Timnas Indonesia.

Sayangnya, penyakit demam berdarah yang diderita pasca Hari Raya Idul Fitri membuat Teja harus absen selama tiga pertandingan. Setelah periode tersebut, penampilan eks kiper Sriwijaya U-21 ini mulai menurun. Ia gagal clean sheet di 6 laga beruntun setelah pulih.

Ia terlihat kesulitan menemukan level permainan terbaik.

Namun faktanya walau performanya tengah menurun, ia tetap dipanggil Alfred Riedl ke skuat Timnas Indonesia. Teja dipanggil secara darurat karena kiper senior, Dian Agus, cedera hamstring.

Jika ternyata Dian tidak bisa pulih saat laga penyisihan Piala AFF 2016, penjaga gawang kelahiran 14 Maret 1994 harus siap jadi pilihan ketiga Tim Garuda, mendampingi duet Kurnia Meiga serta Andritany Arhiyasa.

Komposisi Skuat Timnas Indonesia

Berikut ini komposisi skuat Timnas Indonesia Piala AFF 2016 mendekati keputusan final pelatih Alfred Riedl:

Kiper: Andritany Ardhiyasa (Persija Jakarta), Dian Agus Prasetyo (Pusamania Borneo FC), Kurnia Meiga Hermansyah (Arema Cronus), Teja Paku Alam (Sriwijaya FC)

Belakang: Beny Wahyudi (Arema Cronus), Manahati Lestusen, Abduh Lestaluhu (PS TNI), Fachruddin Wahyudi Aryanto (Sriwijaya FC), Rudolof Yanto Basna (Persib Bandung), Hansamu Yama Pranata (Barito Putera), Abdul Rachman (Persiba Balikpapan), Gunawan Dwi Cahyo (Persija Jakarta)

Tengah: Bayu Gatra Sanggiawan (Madura United), Evan Dimas Darmono (Bhayangkara FC), Dedi Kusnandar (Sabah FA), Bayu Pradana Andriatmoko (Mitra Kukar), Stefano Lilipaly (Telstar FC), Zulham Malik Zamrun (Persib Bandung), Rizky Pora (Barito Putera), Andik Vermansah (Selangor FA)

Depan: Irfan Haarys Bachdim (Consadole Sapporo), Boaz Theofillius Erwin Solossa (Persipura Jayapura), Lerby Eliandry Pong Babu (Pusamania Borneo FC), Ferdinand Alfred Sinaga (PSM Makassar)

Video Populer

Foto Populer