Sukses


Hadapi Thailand, Cara Bertahan Timnas Indonesia Harus Diperbaiki

Bola.com, Surabaya - Pertandingan melawan Thailand akan menjadi ujian terberat bagi Timnas Indonesia. Ini karena Thailand memiliki sederet pemain berkualitas di semua lini. Secara individu, kemampuan para pemain Thailand tidak perlu diragukan, secara tim mereka sangat solid lantaran skuat Thailand sudah lama bermain bersama.

Jika melihat penampilan timnas saat kalah tipis 2-3 dari Vietnam dalam uji coba (8/11/2016), ada beberapa hal yang harus diperbaiki Tim Merah-Putih agar tidak keteter saat menjajal tim Negeri Gajah Putih, yakni cara bertahan mereka.

Saya melihat, para pemain timnas kerap terlalu dalam saat membangun pertahanan sehingga pemain lawan dengan cepat masuk ke kotak penalti Indonesia.

Pemain timnas harus berupaya memutus serangan lawan sejak dari tengah, jika tidak, lini tengah dengan belakang harus membuat jarak yang ideal agar tidak terjadi ruang kosong di sepertiga lapangan Indonesia. Dengan begitu, para pemain Thailand tidak bisa leluasa mengirim umpan dan melakukan tusukan ke jantung pertahanan timnas.

Satu hal lagi yang harus diperhatikan adalah datangnya pemain lawan dari sisi yang tidak terlihat. Ketika kalah dari Vietnam, beberapa kali pertahanan Timnas Indonesia mudah ditembus dengan cara-cara seperti ini. Kendati dari sekian usaha Vietnam hanya satu yang berbuah gol, ini jelas menunjukkan masih ada kelemahan pada pertahanan timnas.

Seperti diketahui, Thailand memiliki banyak pemain yang mempunyai kecepatan di atas rata-rata. Mereka juga pandai mengatur irama permainan. Mereka juga tahu kapan harus bermain cepat dan kapan memperlambat tempo.

Fokus, konsentrasi, tidak perlu tegang

Vietnam dan Thailand memiliki kesamaan soal kecepatan para pemain, tapi soal kekompakan, tim Negeri Gajah Putih yang saya tahu lebih baik ketimbang Vietnam sehingga semua yang mereka lakukan seperti sudah terjadi secara otomatis.

Kelebihan ini pula yang harus diantisipasi oleh anak buah Alfred Riedl. Dibutuhkan fokus dan konsentrasi sepanjang pertandingan bila tidak ingin menuai hasil pahit. Penjagaan terhadap individu pemain Thailand mutlak harus dilakukan sebab mereka punya pemain-pemain yang sangat berbahaya jika terlepas dari kawalan.

Striker timnas Indonesia, Ferdinand Sinaga, tampak ceria saat berlatih jelang Piala AFF 2016 di Lapangan Sekolah Pelita Harapan, Banten, Selasa (15/11/2016). Indonesia berada satu grup dengan Filipina, Thailand dan Singapura. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna

Sebagai bukti keperkasaan Thailand adalah mampu menahan Australia 2-2 di babak kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia (15/11/2016). Meski hanya hanya imbang, hasil itu tidak bisa dianggap remeh, karena Australia merupakan langganan kontestan Piala Dunia serta juara Piala Asia 2014.

Di pertandingan ini, Thailand pasti tampil menekan. Mereka akan memanfaatkan kecepatan serta tingginya naluri menyerang barisan tengah dan depan. Karena itu, timnas harus melakukan tekanan kepada para pemain Thailand yang menguasai bola agar tidak bisa mengirim umpan sempurna ke lini mereka. Tak cukup, mereka juga harus mengawasi pergerakan tanpa bola pemain Thailand.

Memang butuh upaya ekstra keras untuk melakukannya, namun tidak ada yang mustahil jika dilakukan dengan konsentrasi penuh. Fokus dan konsentrasi sepanjang laga memang menjadi keharusan, tetapi para pemain sebaiknya tidak perlu tegang. Saat melawan Vietnam lalu, saya melihat mereka terlalu tegang saat diserang, terutama ketika memasuki menit-menit krusial.

Beralih ke cara timnas menyerang, sebetulnya tidak banyak koreksi untuk lini depan mereka. Namun, ketenangan dan akurasi penyelesaian pemain Timnas Indonesia musti ditingkatkan. Jika lebih tenang, akurasinya akan lebih bagus. Hal ini mengacu pada beberapa peluang emas yang gagal dikonversi menjadi gol, baik saat melawan Myanmar maupun Vietnam lalu.

*Joko Malis adalah pengamat sepak bola nasional, mantan pelatih Persmin Minahasa, berdomisili di Jawa Timur

 

Video Populer

Foto Populer