Sukses


4 Pemain Timnas Singapura yang Pernah Bermain di Indonesia

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia akan melakoni partai hidup mati kontra Singapura pada matchday ketiga Grup A Piala AFF 2016 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Jumat (25/11/2016). Tim yang diarsiteki Alfred Riedl membutuhkan kemenangan demi satu tiket lolos ke semifinal Piala AFF 2016.

Pada laga yang menentukan ini, Tim Merah Putih akan bersua Singapura yang sebenarnya cukup tahu 'dapur' Boaz Solossa dan kawan-kawan. Maklum, beberapa pemain dalam skuat the Lions pernah merasakan kerasnya persaingan di kompetisi Tanah Air.

Para pemain tersebut pernah meramaikan kompetisi Indonesia Super League mulai 2009 sampai 2011. Mereka meramaikan sepak bola di Indonesia bersama mantan pemain Singapura macam Agu Casmir, Itimi Dickson, Noh Shah Alam hingga M. Ridhuan.

Noh Alam dan kawan-kawan mengikuti jejak yang pernah dibuat pemain legendaris Singapura, Fandi Ahmad. Pria yang kini bertugas sebagai asisten pelatih Singapura di Piala AFF 2016 itu pernah meramaikan kompetisi di Indonesia pada era Galatama.

Kala itu, Fandi tidak sendirian. Ia ditemani sesama rekannya di Timnas Singapura, David Lee. Pria yang kini berusia 58 tahun membela klub yang sama dengan Fandi, yakni Niac Mitra dan sukses mempersembahkan gelar juara.

Lantas, siapa empat pemain Singapura di Piala AFF 2016 yang pernah berkiprah di Indonesia? Berikut daftarnya:

 

Shahril Ishak

Shahril masih dipercaya masuk skuat Singapura walau usianya kini sudah tidak muda lagi, yakni 32 tahun. Pengalaman yang dimiliki pemain yang sudah tampil dalam 131 pertandingan bersama the Lions sangat diharapkan oleh pelatih Varadaraju Sundramoorthy.

Sepanjang karier sepak bolanya, Shahril pernah merasakan petualangan singkat bermain di pentas ISL. Pemain yang kini memperkuat klub Malaysia, Johor Darul Takzim II itu sempat menetap di Indonesia selama dua tahun.

Shahril memperkuat Persib pada musim 2010-2011. Pemain serbabisa ini masuk deretan pemain impor top Maung Bandung bersama Pablo Frances dan juga kompatriotnya, Baihakki Khaizan.

Selama satu musim di Persib, pemain yang mengoleksi 14 gol bersama Singapura itu bermain dalam 29 pertandingan dan berhasil mencetak 9 gol. Koleksi gol yang cukup banyak untuk ukuran pemain pendatang baru di kompetisi ISL.

Satu musim di Persib, Shahril memutuskan hengkang dan menerima pinangan Medan Chiefs. Bersama klub peserta Liga Primer Indonesia itu, Shahril kabarnya dapat kontrak senilai Rp 2,6 miliar.

Baihakki Khaizan

Bek jangkung berusia 32 tahun ini termasuk pemain yang populer semasa masih bermain di Indonesia. Selain karena kualitas permainannya yang terbilang apik, Baihakki juga pernah memperkuat dua klub yang punya rivalitas tinggi, Persija Jakarta dan Persib Bandung.

Pemain dengan postur 190 cm ini memperkuat memperkuat Persija Jakarta di ISL 2009-2010. Pada musim tersebut, ia bermain dalam 39 pertandingan dan mencetak tiga gol.

Setelah itu, Baihakki memutuskan hengkang dari klub ibu kota dan memilih bergabung dengan Persib. Pemain yang mengoleksi 129 caps bersama The Lions menerima pinangan Maung Bandung untuk bermain dalam satu tim dengan sahabatnya, Shahril Ishak. Sayangnya, ia gagal membawa Persib bersaing di papan atas karena klub asal Bandung itu hanya finis di peringkat ke-7 pada musim tersebut.

Pada akhir musim, Baihakki kembali memutuskan untuk memulai petualangan baru di klub lain. Kali ini, ia memilih bergabung dengan klub LPI, Medan Chiefs yang menyodorkan kontrak dengan nilai besar.

Saat ini, Baihakki masih menjadi bagian dari skuat Singapura. Namun, peluangnnya untuk bermain melawan Indonesia terbilang kecil karena bukan pemain pilihan utama dari Sundramoorthy untuk pos di jantung pertahanan Singapura.

Khairul Amri

Pemain bernama lengkap Mohammad Khairul Amri bin Mohammad Kamal ini tergolong pemain berpengalaman di skuat Singapura. Ia sudah bermain dalam 112 pertandingan dan berhasil mencetak 31 gol bagi Singapura.

Striker berusia 31 tahun ini pernah berkarier di Indonesia dari tahun 2010-2011. Saat itu, Amri diboyong tim asal Kalimantan Timur untuk menjadi rekan duet, Aldo Barreto.

Selama satu musim berkostum tim berjuluk Beruang Madu, Amri berhasil mencetak 9 gol dari 28 pertandingan. Jumlah gol yang tergolong lumayan, namun masih kalah jauh dari torehan gol striker asal Paraguay, Aldo Barreto yang mengemas 16 gol bagi Persiba.

Di sisi lain, keberadaan Amri di lini depan tidak mampu membawa Persiba untuk bersaing di papan atas ISL. Persiba harus puas hanya finis di posisi ke-10 klasemen akhir. Gelar juara musim tersebut diraih Persipura Jayapura.

Setelah petualangan yang tidak terlalu mengesankan, Amri memutuskan kembali ke Singapura dan memperkuat Lions XII. Saat ini, Amri memperkuat Young Lions dan sudah mengoleksi enam gol.

Fahrudin Mustafic

Pemain yang mengoleksi 82 caps bersama Singapura ini penampilannya cukup menjanjikan saat bermain di ISL. Bersama klub ibu kota, Persija Jakarta, Fahrudin merupakan pemain penting bagi Tim Macan Kemayoran.

Bersama kompatriotnya di Timnas Singapura, Baihakki Khaizan, Fahrudin kerap menjadi pilihan utama Benny Dollo untuk mengisi satu slot di lini tengah Persija. Fachrudin juga sukses membawa Persija finis di lima besar klasemen ISL pada akhir musim.

Seusai memperkuat Persija, pemain yang kini berusia 35 tahun memilih untuk mencoba peruntungan bersama klub Jawa Timur, Persela Lamongan. Berbeda dengan petualangan pertamanya, Fachrudin hanya bisa membawa Persela finis di posisi ke-9 klasemen akhir.

Setelah dua musim bermain di Indonesia, Fachrudin memutuskan kembali Singapura. Hingga kini, ia masih menjadi bagian Tampines Rovers, klub yang diperkuatnya sejak tahun 2011.

Hanya saja, Fachrudin tidak akan bermain pada laga melawan Timnas Indonesia, hari ini. Pemain naturalisasi Singapura sudah lebih dahulu meninggalkan skuat dan pergi ke kampung halaman, Serbia karena ayahanda tercinta meninggal dunia.

Video Populer

Foto Populer