Sukses


Timnas Indonesia Berharap Konsistensi Keganasan Boaz Solossa

Bola.com, Jakarta - Saat pertama kali menangani Timnas Indonesia di Piala AFF 2010, Alfred Riedl mencoret nama Boaz Solossa akibat tindakan yang dinilai indisipliner. Hasilnya, Firman Utina dkk. hanya mampu menjadi runner-up kala itu.

Di edisi 2014, Alfred Riedl yang kembali dipercaya PSSI untuk menukangi timnas, "berbaikan" dengan Boaz dan mengajaknya kembali ke timnas. Sayangnya, kiprah Tim Garuda tidak berlangsung lama, setelah hanya mampu bermain imbang melawan Vietnam dan takluk di tangan Filipina. Minimnya persiapan menjadi alasan yang paling sering diapungkan.

Kini, di kali ketiganya menangani timnas untuk turnamen sepak bola terbesar di kawasan Asia Tenggara, Alfred Riedl kembali memberikan kepercayaan kepada Boaz Solossa.

Hingga usai babak penyisihan grup, penampilan Boaz tergolong eksepsional, yang tentunya mengingatkan para pecandu sepak bola nasional akan kiprah pertamanya di tahun 2004.

Tampil penuh di tiga laga Grup A, Boaz berkontribusi terhadap setengah dari total 6 gol yang dicetak Tim Merah-Putih. Rinciannya adalah 1 gol saat menghadapi Thailand, 1 gol saat bersua Filipina, dan 1 assist di laga penentu melawan Singapura.

Labbola menganalisis performa Boaz Solossa di Timnas Indonesia selama penyisihan Grup A Piala AFF 2016 sebagai modal dalam duel semifinal melawan Vietnam. (Bola.com/Pramuaji)

Dalam 3 laga tersebut, Boaz total melepaskan 13 tembakan yang 10 di antaranya mengarah ke gawang lawan. Catatan tersebut merupakan yang tertinggi di babak penyisihan Piala AFF 2016, mengungguli striker lain seperti Teerasil Dangda atau Le Cong Vinh.

Akurasi tembakan Boaz yang mencapai 77% juga merupakan yang tertinggi, untuk pemain yang melepaskan lebih dari 5 tembakan selama babak penyisihan. Hebatnya lagi, Boaz juga tercatat membuat 10 peluang mencetak gol bagi rekan-rekannya selama babak penyisihan. Jumlah tersebut juga menjadi yang terbanyak sebelum memasuki semifinal.

Satu catatan statistik yang tergolong negatif dari Boaz adalah angka offside-nya. Dalam tiga laga, pemain yang sempat merumput di Timor Leste ini tercatat 8 kali terjebak offside, yang juga menjadi angka tertinggi di fase grup.

Jelang semifinal leg pertama, keganasan Boaz tentunya sangat diharapkan para suporter Indonesia. Kendati demikian, Boaz Solossa juga harus berhati-hati supaya tidak terkena kartu kuning di laga yang dimainkan di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (3/12/2016), jika masih ingin bermain di leg kedua pada 7 Desember 2016 di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam.

 

Video Populer

Foto Populer