Sukses


Pemain Bhayangkara FC Sulit Lupakan Memori Indah di Mes Lama

Bola.com, Surabaya - Bhayangkara FC dipastikan berangkat ke Jakarta dan meninggalkan mes yang selama ini mereka huni di Jalan Jemursari Selatan, sebelum 10 April. Para pemain pun mengakui berat mereka meninggalkan mes yang memberikan banyak cerita dan kenangan indah di memori mereka.

Kesan mendalam dirasakan mantan pemain Persija Jakarta, Dany Saputra. Pemain yang beroperasi di sektor bek sayap kiri itu mengaku memiliki banyak memori indah maupun sedih di mes Bhayangkara.

Cerita sedih dirasakan Dany ketika mengalami cedera lutut saat pramusim 2015. Kala itu, eks pemain Timnas U-23 itu lebih banyak tinggal di mes ketika rekan-rekan setimnya bermain. Bahkan, saat ia mulai sembuh dari cedera, Dany masih belum mendapatkan kepercayaan untuk mengenakan kostum Bhayangkara FC.

“Di mes ini saya banyak mengambil hikmah dari apa yang saya alami saat itu. Saya bahkan hampir frustrasi karena ketika teman-teman main, saya hanya duduk di mes dan menyaksikan mereka main dari layar kaca,” katanya.

Namun, di mes ini pula ada cerita lucu yang kerap ia alami, salah satunya tingkah konyol rekan-rekannya. Menurutnya, selalu ada tingkah rekan-rekan setimnya yang membuat suasana mes ramai, terutama perilaku pemain-pemain senior yang tidak pernah kehabisan ide membuat pemain yang tinggal di mes tertawa.

“Dulu sampai ada ungkapan, kalau tidak lucu tidak boleh main di tim ini. Setiap hari ada aksi kocak yang dilakukan teman-teman sehingga kami semua seperti saudara,” kata Dany.

Hal yang sama diutarakan M. Fatchu Rochman. Mantan bek sayap kiri Timnas Indonesia U-19 era Indra Sjafri ini mengaku memiliki banyak memori indah di tim ini. Maka itulah, ia merasa kehilangan ketika tahu mereka harus pindah ke mes baru di Jakarta.

“Yang saya ingat itu waktu ada Mas Rudi (Rudi Widodo). Orang itu sangat humoris dan tingkahnya selalu mengocok perut. Dia pandai menirukan gaya orang lain, ekspresinya seperti orang tidak bersalah, ucapannya juga kerap mengandung humor. Semua orang pasti ketawa dibuatnya,” katanya.

Hal yang sama dirasakan Wahyu Subo Seto. Anak kedua legenda Persebaya, Yusuf Ekodono, ini mengaku sedih meninggalkan mes Bhayangkara karena banyak kenangan yang tak terlupakan.

“Saya memulai karier di tim senior dari mes ini. Saya ingat betapa senangnya ketika saya menjadi bagian dari tim senior setelah semusim lebih banyak bermain untuk tim U-21,” ia menuturkan.

Tak hanya itu, di mes ini pula Subo kerap merasakan kebersamaan dengan sang kakak, Fandi Eko Utomo, yang kini membela Madura United. Kakak beradik ini melakukan banyak hal bersama-sama ketika bermain di Bhayangkara FC. Mulai dari berangkat dari rumah ke mes, dari mes ke tempat latihan, hingga pulang kembali ke rumah.

“Di waktu senggang kami sering main game sama teman-teman. Saling sesumbar dan saling ejek menjadi kebiasaan kami sehari-hari. Kami sangat menikmati tinggal di mes Bhayangkara,” ucap Subo.

Video Populer

Foto Populer