Sukses


Profil Persija: Menanti Era Baru Macan Kemayoran

Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta masih dalam proses berbenah setelah gagal unjuk gigi pada musim 2016. Kedatangan Gede Widiade sebagai Direktur Utama Persija menjadi harapan terciptanya era baru yang lebih baik bagi klub ibu kota itu.

Persija finis di posisi ke-14 dari 18 tim di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Banyak hal menjadi faktor kegagalan tim berjulukan Macan Kemayoran itu bisa bersaing di papan atas turnamen tersebut, seperti harus menjalani laga kandang terusir hingga ke Stadion Manahan, Solo, yang membuat skuat Macan Kemayoran terlalu lelah dan mengalami inkonsistensi.

Sejumlah pemain pun pergi. Greg Nwokolo memutuskan hijrah ke Madura United tidak lebih satu tahun setelah kembali lagi memperkuat Persija. Rachmat Afandi dan Ade Jantra yang juga menjadi bagian penting Persija di TSC 2016dilepas, menyisakan pemain-pemain senior yang identik dengan Persija dan juga pemain muda.

Namun, harapan untuk bangkit sudah ada. Setelah menunjuk Stefano Cugurra Teco sebagai pelatih baru di awal 2017, Persija mulai berbenah. Sejumlah pemain baru direkrut, seperti Sandi Sute dan Jefri Kurniawan dari Pusamania Borneo FC, Pandi Lestaluhu dari PS TNI, dan Rudi Widodo dan Muhammad Hargianto dari Bhayangkara FC.

Khusus untuk Hargianto, pemain muda yang saat ini masuk dalam Timnas Indonesia U-22 itu datang ke Persija setelah diboyong Direktur Utama baru Persija, Gede Widiade. Ya, kedatangan Gede Widiade jelas menjadi harapan agar Macan Kemayoran bisa kembali memperlihatkan taring di kompetisi resmi Liga 1 2017.

Salah satu sinyal baik kedatangan Gede Widiade ke Persija adalah kembalinya Persija bermain tidak jauh dari ibu kota. Stadion Patriot akhirnya benar-benar akan menjadi kandang Persija meski harus berbagi dengan Bhayangkara FC, klub yang sebelumnya dipegang oleh Gede Widiade.

Persija Jakarta Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Persija terus berbenah sampai saat ini, ketika Liga 1 2017 hanya tinggal hitungan hari. Sudah memiliki Willian Pacheco yang merupakan pemain asing dari musim lalu, Persija melepas Hong Soon-hak, pemain dengan agresivitas tinggi, yang terkendala regulasi usia.

Namun, Persija mendatangkan Luis Junior sebagai pemain asing pinjaman dari Madura United. Sementara masih ada pemain asing lain yang tengah menjalani seleksi, seperti Mbai Junior, striker asal Kamerun, dan Rohit Chan, pemain asing asal Nepal yang pernah berseragam Persija.

Keduanya telah memperlihatkan performa yang cukup baik ketika melakukan laga uji coba kontra Timnas Indonesia U-22 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (5/4/2017).

Pelatih Persija, Stefano Teco, mengakui bahwa dirinya masih mengharapkan adanya seorang striker dan gelandang serang yang bisa direkrut oleh manajemen tim ibu kota itu. Posisi yang sebenarnya bisa ditempati dua pemain asing yang tengah menjalani seleksi bersama Macan Kemayoran.

"Saya berharap ada striker atau gelandang serang yang datang. Kalau pun ada marquee player yang direkrut oleh manajemen, saya ingin pemain dengan posisi tersebut," ujar Teco.

Berbeda dengan Persib Bandung dan Madura United yang sudah memboyong pemain dengan label marquee player, Persija hingga saat ini belum memperlihatkan tanda-tanda bergerak mencari pemain kelas dunia. Gede Widiade sempat mengatakan dirinya tengah mencari sponsor untuk bisa membantu Persija mendatangkan pemain dengan kriteria kelas dunia yang pernah bermain di Piala Dunia.

Data tim:

Julukan: Macan Kemayoran
Berdiri: 28 November 1928
Markas: Stadion Patriot, Bekasi
Presiden: Ferry Paulus
Direktur Utama: Gede Widiade
Pelatih: Stefano Cugurra Teco
Suporter: The Jakmania

 

2 dari 3 halaman

Stefano Cugurra Teco, Pelatih yang Fokus Kondisi Fisik Pemain

Stefano Cugurra Teco diboyong manajemen Persija pada 17 Januari 2017. Pelatih yang fasih berbahasa Indonesia karena sudah pernah jadi pelatih fisik di Persebaya pada medio 2000-an itu datang dengan beban tugas yang lumayan berat.

Stefano Teco ditarget membawa Persija bisa menembus lima besar Liga 1 2017. Pelatih asal Brasil itu menegaskan saat itu bila target tersebut bukan ditujukan kepadanya, tetapi menjadi beban keseluruhan tim.

Teco tidak ingin banyak bicara soal target tersebut. Pelatih berusia 42 tahun itu menegaskan dirinya ingin melihat dulu pemain-pemain yang dimilikinya dalam tim dan pemain-pemain yang akan didatangkan manajemen klub ibu kota, di mana ada sekitar enam pemain baru yang diinginkan olehnya.

"Menurut saya masih kurang pemain. Minimal harus ada enam pemain lagi yang datang," ujar Stefano Teco empat hari setelah kedatangannya di Persija.

Saat itu penekanan pemain yang menjadi prioritasnya adalah di posisi striker. Hingga kini tidak sedikit pemain, terutama pemain asing, dengan posisi striker keluar-masuk menjalani seleksi bersama Persija. Namun, kini Persija sudah memiliki Luis Junior, striker asal Brasil yang dipinjam dari Madura United, untuk bisa menjawab harapan Teco.

Namun, tidak hanya mencari pemain baru untuk memperkuat tim yang menjadi prioritas Teco. Mengembalikan kondisi fisik pemain asuhannya menjadi prioritas utama pelatih yang memiliki pengalaman berkarier di Thailand itu.

Sejak pertama kali datang dan menangani Persija di POR Pelita Jaya Sawangan dan hingga kini Persija berlatih di Lapangan Sutasoma 77, Halim Perdanakusuma, tim ibu kota itu selalu mendapatkan menu latihan fisik.

Latar belakangnya sebagai pelatih fisik memang bisa dipahami menjadi latar belakang kebijakannya memberikan menu latihan fisik yang terus berlanjut. Teco mengawali kariernya dalam dunia kepelatihan memang dengan menjadi pelatih fisik di NSA Club da Florida di Amerika Serikat, Brescia di Italia, Barra da Tijuca FC di Rio de Janeiro, Al-Najmah di Arab Saudi, hingga Persebaya Surabaya.

Laga uji coba pun menjadi tuntutan Teco kepada manajemen klub. Ia selalu membuka undangan latih tanding atau turnamen yang datang kepada Persija. Trofeo Bhayangkara, Piala Presiden 2017, dan Cilacap Cup 2017 adalah contoh turnamen yang diikuti Persija karena keinginan besar sang pelatih untuk terus melakukan uji coba.

"Tim ini butuh terus melakukan laga uji coba. Jika memang ada yang mengajak beruji coba kami pasti akan mempertimbangkan untuk menerimanya agar bisa menguji para pemain sekaligus menyeleksi pemain-pemain baru di sini," ujar Teco.

Undangan latih tanding dari Persita Tangerang, Persikad Depok, Cilegon United, serta Timnas Indonesia U-22 pun dilakoni Persija atas permintaan sang pelatih. Namun, memang hanya ketika menghadapi Persikad dan Cilegon United, Persija bisa meraih kemenangan.

Teco merasa puas dengan perkembangan Persija sejak kedatangannya hingga ketika menghadapi Timnas Indonesia U-22 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Persija mampu tampil lebih mendominasi dengan sembilan peluang ke gawang Tim Garuda Muda.

Bagi Teco, kini dirinya hanya perlu memoles para pemain asuhannya untuk bisa memaksimalkan penyelesaian akhir dengan lebih baik. Latihan penyelesaian akhir pun menjadi salah satu menu utama Persija selain latihan fisik yang dilakukan setiap kali sesi latihan diadakan.

3 dari 3 halaman

Luis Junior, Menanti Pundi Gol untuk Macan Kemayoran

Apa yang terjadi dengan Persija Jakarta pada Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo saat tim ibu kota itu finis di posisi ke-14 dari 18 tim? Inkonsistensi merupakan penyebab utama. Persija tidak memiliki seorang striker andalan yang bisa menyelamatkan tim dari kondisi terpuruk.

Hal yang paling menarik adalah keberadaan seorang bek tengah bernama Gunawan Dwi Cahyo yang menjadi seorang top scorer bagi tim Macan Kemayoran. Gunawan berhasil mencetak empat gol dari total hanya 25 gol yang diciptakan Persija sepanjang turnamen jangka panjang tersebut.

Itu sebabnya Stefano Teco berulang kali menegaskan bila Persija membutuhkan seorang striker berkualitas. Sejak kedatangannya pada Januari 2017, pelatih asal Brasil itu terus menekankan bahwa posisi yang paling krusial baginya di Persija adalah lini depan. Teco menegaskan striker adalah pemain yang diprioritaskan untuk datang.

Rekrutan pertama Persija di bawah asuhan Teco adalah Rudi Widodo, striker gaek yang sebelumnya berseragam Bhayangkara FC. Setelah itu sejumlah pemain asing dengan posisi striker melakukan seleksi bersama Persija, di antaranya yang cukup bisa diingat adalah Jhonatan Bernardo Mariano dan Raphael de Lima Camara.

Namun, kini Persija memiliki Luis Junior sebagai striker yang dipinjam dari Madura United. Luis Junior, striker asal Brasil yang sebelumnya berseragam Madura United. Luis Junior bermain untuk Barito Putera di TSC 2016 dan menjadi mesin gol bagi klub berjulukan Laskar Antasari itu.

17 gol berhasil dipersembahkan Luis Junior untuk Barito Putera dalam 30 laga yang dimainkannya. Torehan Luis Junior itu membuat dirinya jauh mengungguli pencetak gol lainnya di skuat Barito Putera, seperti Rizky Pora yang hanya mengemas empat gol dan Yongki Aribowo dengan tiga gol.

Bersama Persija, Luis Junior tidak terlalu memikirkan target jumlah gol yang ingin dicetaknya. Namun, pemain yang mengawali karier di Botafogo itu menegaskan bila jumlah 20 gol bukan hal yang mustahil ia lakukan bersama Persija. Patut kita nantikan bagaimana kiprah striker berusia 26 tahun itu bersama Macan Kemayoran.

 

Video Populer

Foto Populer