Sukses


2 Faktor yang Membuat Aji Santoso Mundur dari Arema

Apa yang membuat Aji Santoso akhirnya memutuskan mundur sebagai pelatih Arema?

Bola.com, Malang - Hanya berselang beberapa jam setelah ditahan Pusamania Borneo FC, Aji Santoso akhirnya mundur dari kursi kepelatihan Arema FC. Senin (31/7/2017) siang, pelatih 48 tahun itu memberikan pernyataan resmi di Kantor Manajemen Arema, Jl Kertanegara 7, Kota Malang, didampingi General Manager Arema, Ruddy Widodo.

"Ada beberapa hal yang membuat saya mundur. Tapi, yang jelas bukan karena tuntutan suporter melainkan karena tidak memenuhi target saya sendiri untuk masuk lima besar di putaran pertama. Selain itu juga faktor keluarga (mendapatkan tekanan di medsos dan lingkungan)," kata Aji.

Dua faktor tersebut yang membuat hati sang pelatih berubah setelah malam harinya masih yakin bertahan. Dengan catatan, manajemen masih menginginkannya untuk melanjutkan tugas sebagai pelatih.

"Sebenarnya ada juga yang menginginkan saya untuk tetap bertahan. Tapi, memang kondisinya sudah tidak nyaman. Karena dua faktor tadi, prestasi dan keluarga," imbuhnya.

Saat berpisah dengan Arema, Aji memuji loyalitas anak buahnya. Dalam kondisi apapun, Cristian Gonzales dkk. masih berjuang di lapangan.

"Secara permainan sudah bagus. Hanya memang tidak beruntung saja. Tapi, saya masih yakin tim ini punya potensi bagus," tandasnya.

Aji menambahkan meski hanya tujuh bulan melatih Arema, dia merasa sudah punya kenangan manis. Dua gelar pramusim, yakni Piala Bhayangkara dan Piala Presiden, jadi persembahannya sebagai pelatih.

"Sebenarnya tugas saya masih 50 persen. Tapi, itu sudah memberikan kesan yang luar biasa. Terima kasih kepada jajaran Arema yang sudah memberikan kesempatan kepada saya," tegas mantan pelatih Timnas Indonesia U-23 ini.

Ada satu pesan lain yang disampaikan Aji, khususnya untuk Aremania. Dia meminta agar suporter harus tetap loyal memberikan dukungan.

"Jadilah suporter yang loyal. Harus memberikan dukungan kepada tim baik saat senang maupun sedih. Kalau tekanan kepada saya kemarin saya anggap hal biasa karena sejak kecil saya terbiasa hidup dalam tekanan," ujarnya.

Perpisahan Aji bersama Arema justu berjalan rileks. Canda tawa menghiasi sesi konferensi pers. Namun, ada sebuah momen cukup mengharukan ketika Aji mengenang masa-masa indah ketika meraih dua gelar pramusim.

"Tim ini pernah besar bersama saya. Semoga ke depan Arema bisa kembali bangkit. Kepada pemain saya juga sudah menyampaikan perpisahan. Ada yang kaget dan tidak percaya karena memang saya sangat dekat dengan semua pemain," imbuhnya.

 

Video Populer

Foto Populer