Sukses


Surabaya Tuan Rumah Piala Presiden, Persebaya Trauma Pakai GBT

Bola.com, Surabaya - Piala Presiden 2018 telah diumumkan akan digelar pada pekan kedua Januari 2018. Sebanyak lima kota terpilih menjadi tuan rumah untuk babak penyisihan. Di antaranya adalah Bandung, Surabaya, Malang, Bali, dan Makassar. 

Surabaya yang termasuk menjadi tuan rumah, kemungkinan besar akan terselenggara di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Persebaya menjadi klub yang selama ini menggunakan GBT sebagai markas di Liga 2 2017. Akan tetapi, Manajer Persebaya, Chairul Basalamah merasa pihaknya belum menerima surat pemberitahuan mengenai hal ini. 

“Kami belum mendapat undangan atau pemberitahuan. Mungkin dari PT LIB (Liga Indonesia Baru) akan menghubungi Pemkot Surabaya secara langsung. Karena pemilik Stadion GBT kan memang Pemkot Surabaya, bukan Persebaya,” kata Chairul. 

Lebih lanjut, Chairul merasa Persebaya tidak siap ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan turnamen pra-musim. Berkaca pada Celebration Game (9/12/2017) yang dihelat di GBT, dia khawatir karena sejauh ini Pemkot Surabaya kurang mendukung pertandingan yang terselenggara di GBT. 

Pada Celebration Game melawan PSS lalu, akses jalan dan gerbang portal menuju GBT ditutup oleh pihak tertentu. Selain itu, arena drag race yang selama ini menjadi tempat parkir juga tidak diijinkan untuk digunakan. Alhasil, banyak penonton yang tidak bisa masuk ke stadion meskipun telah mendapatkan tiket.

Oleh sebab itu, Chairul menyatakan pihaknya masih trauma untuk kembali menggunakan GBT. Apalagi, penunjukkan yang dipilih oleh PT LIB juga belum ada komunikasi dengan pihaknya. Dia menyarankan PT LIB untuk langsung menghubungi Pemkot Surabaya sebagai pemilik GBT.

“Persebaya yang berbasis di Surabaya saja seperti bukan tuan rumah, kami juga tamu. Selama ini, Persebaya menyewa dan membayar untuk menggunakan GBT. Ternyata itu pun masih dipersulit oleh Pemkot Surabaya,” imbuh pria 37 tahun itu.

Kejadian akses jalan buntu itu sebenarnya tidak hanya terjadi sekali saja. Sebelumnya, insiden ini juga terjadi saat Homecoming Game yang dihelat pada 19 Maret lalu menjamu PSIS Semarang. Hasilnya, banyak penonton yang tidak bisa masuk dan jalanan menjadi macet saat bubaran.

“Kalau terjadi seperti itu lagi, rasanya sudah tidak kemanusiaan lagi. Stadion itu sebenarnya ruang publik. Kami menggunakan GBT juga membawa nama Surabaya. Persyaratan Pemkot sudah dipenuhi tapi masih diberi kendala oleh mereka. Kami masih belum berani untuk pakai GBT lagi kalau belum ada perubahan,” ujar pria yang akrab disapa Abud itu.

Video Populer

Foto Populer