Sukses


Jangan Hambat Anak Bangsa Bermain di Luar Negeri

Bola.com, Padang - Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, sebelumnya mengatakan pemain Indonesia yang bermain di klub luar negeri tidak punya nasionalisme.

Hal itu diarahkan khususnya kepada pemain timnas, di antaranya kepada Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn yang akan berkiprah bersama klub peserta Liga Super Malaysia, Selangor FA, musim 2018.

Ketua Umum PSSI mengkhawatirkan bergabungnya pemain Indonesia dengan klub luar negeri akan melemahkan Indonesia yang punya target finis masuk empat besar di Asian Games 2018.

Adanya pernyataan agar pemain potensial yang dimiliki Indonesia tidak bermain di luar Indonesia, dinilai sebagian kalangan sebagai langkah mundur yang dilakukan otoritas sepak bola nasional.

Pasalnya, bermain di mana pun termasuk ke luar negeri sekali pun merupakan hak pemain tanpa mengecilkan arti nasionalisme.

Menanggapi hal ini, pelatih Semen Padang, Syafrianto Rusli, menilai bermain di luar negeri sejatinya lebih memiliki tantangan.

Ia memberikan contoh, jika pemain Indonesia bermain di Thailand yang secara kualitas kompetisi di atas Indonesia, tentu akan memengaruhi karakter dan penampilan pemain. Apalagi secara kualitas, liga sepak bola di Thailand termasuk yang terbaik di Asia Tenggara.

"Sebenarnya banyak hal positif yang didapat pemain jika berkompetisi di luar negeri. Dengan catatan kualitas kompetisinya di atas Indonesia. Mereka akan lebih dewasa dan akan mendapatkan tantangan yang jauh lebih besar jika bermain di Indonesia," tutur Syafrianto, Selasa (26/12/2017).

Menurutnya, pada aturan FIFA, setiap pemain yang bermain ke luar negeri, klub wajib memberikan izin untuk memperkuat timnas masing-masing jika laga yang dilakoni masuk agenda FIFA. Termasuk uji coba resmi.

"Menurut saya, tak ada alasan PSSI melarang pemain bermain di kompetisi luar negeri. Itu merupakan hak pemain, apalagi mereka memiliki komitmen tersendiri untuk membela Timnas Indonesia," ujar Syafrianto.

Video Populer

Foto Populer