Sukses


Tempat Latihan Aman, Persebaya Masih Cari Stadion Homebase

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya telah menggelar latihan perdana jelang musim 2018 di Lapangan Futsal Bhaskara, Surabaya, Kamis (4/1/2018) sore. Namun, tempat itu tak akan jadi tempat latihan rutin Persebaya untuk musim ini.

Manajer Persebaya, Chairul Basalamah, menyatakan telah memilih Lapangan Polda Jatim, di Ketitang, Surabaya, sebagai tempat latihan tim. Sudah kesepakatan untuk menggunakan lapangan yang terletak di Ketintang, Surabaya itu.

“Untuk latihan sementara kami masih di Polda Jatim, kecuali kalau ada acara kami ada solusi lain. Kami cari yang terbaik saja,” kata pria yang akrab disapa Abud itu setelah latihan perdana.

Namun, Persebaya belum memastikan stadion homebase saat berlaga di Liga 1 2018. Sejauh ini, mereka masih berharap menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). 

“Kalau home base sampai hari, karena nama Persebaya Surabaya, pastinya di Surabaya. Pastinya sampai saat ini menampung layaknya pendukung kami, yaitu Bonek, ya GBT yang paling proporsional. Tapi, sekarang masih banyak PR di GBT,” imbuh pria berusia 37 tahun itu.

Pekerjaan rumah yang dimaksud Abud adalah lahan parkir yang tidak memadai. Berkaca pada Celebration Game melawan PSS Sleman pada 9 Desember 2017, banyak penonton yang tidak mendapatkan tempat parkir. Akibatnya, mereka tidak bisa masuk dan malah terjebak di jalan akses depan stadion.

Selama ini, arena drag race yang berada di dekat stadion kerap dipakai sebagai lahan parkir. Namun, hal itu tidak dapat dilakukan saat Celebration Game. Panpel tidak mendapat izin dari Dispora Surabaya sebagai pengelola GBT.

“Pada dasarnya, pertandingan bisa dilaksanakan, GBT tidak ada masalah. Tapi yang jadi masalah adalah prasarana pendukungnya. Salah satunya adalah parkir dan ini penting sekali. Kami ingin kejadian di Celebratrion Game menjadi yang terakhir,” ucap keponakan legenda Persebaya, Rusdi Bahalwan itu.

Demi melancarkan niatan untuk menggunakan GBT, pihak manajemen Persebaya bahkan sempat mengikuti hearing yang dilakukan bersama DPRD Surabaya dan Dispora Surabaya.

Abud berharap Pemerintah Kota Surabaya bisa membantu untuk penyelesaian permasalahan ini. Mereka perlu peran banyak pihak di Surabaya agar Persebaya bisa berjuang di Liga 1 nanti dengan lancar.

“Makanya kami ingin semua berjalan beriringan. Karena kami tahu Persebaya juara tidak sendirian. Kami punya suporter yang fanatik, kami punya manajemen, terus ada juga internal. Nah yang kami butuhkan juga dukungan dari pemerintah kota. Tidak ada sejarahnya Persebaya Surabaya tidak mendapat dukungan dari wali kota. Kami tidak berusaha untuk mencari kambing hitam. Makanya saya ingin wali kota dan pemkot bisa menemukan solusi,” terang Abud.

Stadion Gelora Delta (SGD) yang terletak di kabupaten tetangga, Sidoarjo sempat dijadikan opsi cadangan. Akan tetapi, stadion tersebut kurang menjadi respresentasi Persebaya Surabaya sebagai sebuah klub yang berasal dari Kota Pahlawan.

Terlebih, GBT mampu menampung jumlah penonton lebih banyak karena berkapasitas 50.000 penonton lebih. Adapun Stadion Gelora Delta hanya mempu menampung 35 ribu penonton.

“Kami masih berharap GBT yang terbaik untuk Persebaya Surabaya. Kami harus ngomong juga daya tampung. Sidoarjo sudah siap untuk menampung sampai keamanan instansinya. Tapi kami punya nama Surabaya (dalam nama klub), alangkah baiknya kalau di Surabaya juga,” tandas Abud.

Shin Tae-yong Punya Cara Cerdik Bantai Irak

Video Populer

Foto Populer