Menang dari Bola Mati di Uji Coba, Persib Masih Bermasalah

Bola.com, Bandung - Tim Persib Bandung asuhan pelatih Mario Gomez menunjukkan masih banyak persoalan. Satu di antara buktinya terlihat pada uji coba yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin (8/1/2018). Persib menang, sebagaian besar lewat gol bola mati.

Semisal pada laga pertama melawan Diklat Persib. Dua gol Persib yang diciptakan Michael Essien terlahir melalui tendangan bebas dan sepak pojok.

Lalu di pertandingan kedua, melawan tim lokal yakni Progresif FC, dua dari tiga gol yang disarangkan terlahir melalui penalti. Masing-masing oleh Atep dan Gian Zola Nasrulloh.

Padahal tim lawan, baik Diklat Persib maupun Progresif FC, dihuni pemain muda yang mayoritas berusia di bawah 23 tahun.

Meski begitu, Mario Gomez menyebutkan hasil laga uji coba yang telah dilakukan cukup bagus dan menjadi bekal menghadapi uji coba selanjutnya di Batam.

"Hasil ini bagus karena ini uji coba. Kami memainkan banyak pemain muda karena ini penting. Kami perlu bertanding untuk jadi yang terbaik. Besok kami akan ke Batam untuk uji coba lainnya dan itu akan jadi uji coba penting lainnya buat kami," ujar Gomez.

Namun, pelatih asal Argentina ini menyadari di uji coba nanti, skuat andalannya tidak utuh setelah lima pemain, yakni I Made Wirawan, Achmad Jufriyanto, Tony Sucipto, Victor Igbonefo, dan Febri Hariyadi absen untuk memperkuat Indonesia Selection dan Timnas Indonesia pada pertandingan melawan Timnas Islandia Kamis (11/1/2018) dan Minggu (14/1/2018).

"Kami tahu besok di Batam tidak akan bisa memainkan lima pemain karena mereka pergi ke timnas, tapi itu tidak masalah. Yang jelas, kami harus perbaiki semua, kondisi fisik dan juga tim. Tapi, kami masih punya banyak waktu," tegasnya.

Gomez berharap dari beberapa hasil uji coba yang dilakukan bisa membuahkan hasil maksimal sehingga Persib tidak tampil terlalu buruk di turnamen pramusim bertajuk Piala Presiden 2018 yang digelar mulai 16 Januari 2018.

"Yang paling penting dalam uji coba ini adalah taktikal karena kami perlu memperbaiki ketika kami ditekan dan tidak ditekan. Ketika kami bisa bermain (menguasai bola) atau tidak, atau mungkin ketika kami bisa memainkan laga mudah. Itu semua bisa diasah dalam uji coba dan latihan. Semisal di uji coba kami mencoba suatu hal dan hasilnya tidak bagus dan banyak kesalahan, kami perbaiki di latihan," tuturnya.