Sukses


Komentar Manajer Persebaya terkait Penundaan Laga Kontra Persib

Bola.com, Surabaya - Panpel memutuskan menunda pertandingan Persebaya Surabaya kontra Persib Bandung yang seharusnya digelar di Stadion Gelora Bung Tomo pada 19 Mei 2018 karena situasi keamanan dinilai belum kondusif aman. Manajer Persebaya, Chairul Basalamah, mengaku memahami keputusan tersebut. 

Situasi Surabaya masih belum stabil aman setelah dalam dua hari terjadi empat ledakan bom, tepatnya pada Minggu (13/5/2018) dan Senin (14/5/2018). Panpel tak ingin mengambil risiko sehingga memutuskan menunda laga kontra Persib. Jadwal pengganti juga belum diputuskan. 

“Ini adalah situasi force majeur. Keputusan kepolisian tidak memberi izin kepada kami juga dilandasi oleh alasan yang sangat masuk akal. Mereka pasti akan kesulitan untuk mengatur keamanan pertandingan dan tempat lain kalau nanti dipaksakan,” kata Chairul kepada Bola.com, Senin.

Tiga bom meledak dalam waktu yang berdekatan pada Minggu pagi di tiga gereja di Surabaya. Ketiga gereja yang menjadi sasaran terorisme adalah Gereja Santa Perawan Maria Tak Bercela Ngagel, GKI Diponegoro, dan Gereja Pentakosta Arjuno.

Pada Minggu malam, bertambah lagi satu titik pengeboman. Kali ini terjadi di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Lalu, bom juga kembali meledak pada Senin pagi di Mapolrestabes Surabaya.

“Ini soal kemanuasiaan. Kami jelas tidak mungkin membiarkan adanya pengumpulan massa dengan jumlah besar dalam waktu dekat. Saya merasa keputusan itu sudah tepat karena situasinya masih belum aman untuk menggelar pertandingan,” imbuh Chairul.

Chairul mengaku terus menjalin koordinasi dengan pihak kemananan. Dia tidak ingin insiden pengeboman itu terjadi lagi di Kota Pahlawan. 

Persebaya Surabaya tidak ada masalah dengan penundaan ini. Semua pasti ingin situasinya aman terlebih dahulu. Semua juga berharap agar kondisi Surabaya bisa membaik seperti sedia kala,” ungkapnya.

 

Video Populer

Foto Populer