Sukses


Legenda Mengkritisi Minimnya Pemain Jebolan Klub Internal di Persebaya

Bola.com, Surabaya - Prestasi Persebaya Surabaya bisa dibilang jauh dari ideal. Tim besutan Angel Alfredo Vera itu saat ini tercecer di urutan ke-14 klasemen sementara Gojek Liga 1 bersama Bukalapal.

Dalam kondisi seperti ini, wajar Persebaya mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak, termasuk jajaran legenda klub.

Tanpa bermaksud mendiskreditkan sang pelatih, legenda Persebaya, Salim Bahmid menilai minimnya pemain jebolan klub internal Persebaya membuat tim Bajul Ijo bak bermain tanpa roh.

"Tidak ada ciri Persebaya di tim ini. Hanya terlihat pada individu pemainnya. Itu pun cuma segelintir saja," tutur legenda Persebaya yang pernah mengantarkan Persebaya junior meraih Piala Soeratin pada 1976 itu.

Menurut Salim, hal inilah yang membuat Persebaya polesan Alfredo Vera tidak sekuat tim-tim sebelumnya, di mana semangat kedaerahan yang sangat besar membuat pemain Persebaya tampil ngotot serta tak kenal lelah sampai laga usai.

"Bandingkan dengan dulu. Banyak pemain jebolan Persebaya junior yang main di tim senior. Mereka tulang punggung Persebaya dari masa ke masa," jelas Salim.

Tak hanya Salim, rekan setimnya di Persebaya junior, Joko Malis, juga memiliki penilaian yang sama. Hanya, Joko lebih menyoroti perubahan komposisi pemain yang dilakukan sang pelatih di setiap pertandingan.

Menurut Joko, rotasi memang diperlukan, namun perubahan yang terlalu sering membuat pemain juga butuh waktu untuk kembali menyesuaikan diri.

"Rotasi itu penting, tapi persentasenya harus diperhatikan. Mungkin kalau satu atau dua pemain di setiap posisi yang diganti, tidak ada masalah," ujar Joko.

Di kompetisi, berbeda dengan turnamen yang waktu pertandingannya relatif berdekatan. Di mata Joko, dalam sebuah turnamen memang membutuhkan banyak rotasi. Namun, di kompetisi yang cukup panjang masa recovery, merotasi banyak pemain dinilai tidak efektif.

Hanya, Joko tak mau menyalahkan sang pelatih. Menurutnya, pelatih lebih tahu mengenai kondisi pemain dan tim Persebaya sehingga keputusan pelatih bersifat mutlak, begitu juga risiko yang harus ditanggung bila timnya gagal tampil maksimal.

Video Populer

Foto Populer