Pemain dan Eks Bintang Persib Gelar Laga Amal untuk Korban Tsunami Banten dan Lampung

Bola.com, Bandung - Dua pemain Persib Bandung, Atep dan Eka Ramdani, tampil dalam pertandingan amal di lapangan Lodaya, Bandung, Jumat (28/12/2018) sore WIB. 

Selain Atep dan Eka, beberapa mantan pemain tim Maung Bandung juga ikut ambil bagian. Mulai dari Jajang Sukmara, Wildansyah, Dias Angga Putra, Al Fath Fathier, Boy Jati Asmara, dan Imam Arief Fadillah.

Selain itu, Abdul Aziz dan Jajang Mulyana juga ikut andil dalam pertandingan ini. Laga amal ini bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi korban bencana tsunami di Banten dan Lampung.

"Kami sebagai sesama muslim saling merasakan. Mereka berduka di sana dan kami ikut berduka juga dan ini salah satu kegiatan mencari donasi. Mudah-mudahan bisa meringankan para korban tsunami di Selat Sunda," ujar Eka selepas laga.

Eka juga menyebut, bentuk donasi adalah mengumpulkan uang dari rekan-rekannya yang satu profesi, termasuk bantuan dari beberapa perusahaan clothing.

"Ya, biasanya teman-teman di sini mengumpulkan uang seikhlasnya dan kami juga ada bantuan dari beberapa clothing, tetapi berbentuk barang dan itu kami uangkan, mungkin dibeli sama teman-teman juga," kata Eka.

"Kami ada explore humanity yang akan menyalurkan ke para korban bencana," jelas pemain yang akrab disapa Ebol ini.

Gelandang yang memakai nomor punggung 80 di Persib Bandung ini berharap banyak pemain Liga 1 yang berpartisipasi. Namun karena sedang liburan, jadi hanya beberapa pemain saja yang ikut dalam laga amal ini.

"Tetapi, segini juga lumayan, karena ini kan hari libur, jadi masih banyak yang sedang liburan dan ada yang ke luar kota. Alhamdulillah beberapa pemain pas lagi ada di Bandung dan mereka mungkin melihat ini untuk charity juga," ucap Eka.

Untuk lelang baju pemain kata Eka kemungkinan besar akan dilakukan lewat media sosial Instagram, dan hasilnya akan langsung di donasikan.

"Kegiatan ini sudah kami lakukan beberapa kali. Ke depan mungkin saya akan lebih fokus mengurus er8foundation," kata Eka mengakhiri.