Sukses


Curahan Hati Evan Dimas: Merasa Sedih karena Dicemooh Suporter Persebaya

Bola.com, Surabaya - Evan Dimas Darmono melewati momen berat akibat dicemooh oleh Bonek, suporter Persebaya. Penyebabnya, dia batal bergabung dengan tim Bajul Ijo setelah sempat bernegosiasi.

Pemain asli Surabaya itu kini telah berstatus sebagai pemain Barito Putera setelah resmi diumumkan pada 25 Desember 2018. Evan pun menceritakan proses negosiasinya dengan manajemen Persebaya yang akhirnya gagal.

"Proses negosiasi saya sudah lama, sekitar tiga bulan lebih lewat Pak Muly Munial (agen Evan) Bagaimanapun, saya menghargai Pak Muly sebagai agen, jadi negosiasinya lewat Pak Muly," kata Evan.

"Kalau mereka (manajemen Persebaya) ingin ketemu saya langsung, saya akan membuka jalan. Meskipun saya gak enak sama Pak Muly, saya berusaha ketemu sampai empat atau lima kali. Di situ masih belum ada titik temu," imbuh gelandang Timnas Indonesia itu.

Sayangnya, negosiasi antara Evan dan Persebaya berjalan buntu. Melihat itu, Evan tidak ingin menunggu lama karena sudah mendapat tawaran dari klub lain. Muly juga menyampaikan kepada manajemen Persebaya bahwa negosiasi berhenti.

"Sampai akhirnya saya memutuskan pada tanggal 20 Desember. Saya menghormati (klub lain), karena takutnya dikira sombong. Saya sudah sampaikan ke klub lain bahwa prioritas saya adalah Persebaya," ucap Evan.

"Pak Muly bilang, kami sama-sama merelakan karena tidak ada komunikasi lagi. Tanggal 22 Desember, mereka (Barito Putera) mengirim surat penawaran resmi. Meski tidak ada hitam di atas putih, saya ingin menjaga komitmen," tuturnya.

 

2 dari 2 halaman

Merasa Tidak Enak

Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, mengklaim bahwa mereka sudah menyetejui harga yang diminta oleh Evan. Candra kemudian menghubungi namun Evan telanjur sepakat bergabung Barito Putera.

Hal itulah kemudian yang membuat Bonek melancarkan cemoohan pada Evan. di media sosial. Evan dituduh mata duitan karena memilih klub lain meski harga yang diminta sudah disetujui oleh Persebaya.

"Saya ingin mengklarifikasi karena di media sosial itu sudah banyak (Bonek) yang mengatai saya. Seolah-olah saya tidak ingin kembali ke Persebaya. Saya nelangsa karena saya ini orang Surabaya kok dicemooh orang Surabaya," terang Evan.

"Pertama ketemu Pak Candra itu saya ngomong: 'Jangan ditanya hati saya, meskipun bermain di mana saja hati saya hijau'. Suatu saat mungkin akan ada kerja sama. Dengan adanya hal ini, kalau suatu saat kembali ke Persebaya jadi tidak enak," ujar pemain berusia 23 tahun itu.

Masalahnya, cemoohan itu didengar oleh ibu Evan. Ibunya juga merasa sedih sang buah hati batak bergabung ke klub tempatnga menimba ilmu itu.

"Persebaya ini keluarga dan sudah seperti rumah bagi saya. Dari dulu sejak kecil saya di Surabaya. Masa saya dibilang tidak mau bergabung Persebaya? Kalau saya tidak masalah (dihina), tapi saya punya keluarga dan ibu saya juga baca. Ibu saya mewanti-wanti, tapi sebelumnya saya sudah tanda tangan di Barito Putera," ungkap Evan.

"Saya juga bilang: 'Saya sudah berusaha ketemu (manajemen Persebaya), siapa yang tidak mau kembali ke Persebaya dan membawa juara'. Sedih. Kalau bisa bermain di Persebaya, kenapa sulit begini," tambahnya.

Evan berharap suatu saat masih bisa bergabung dengan Persebaya. Sebagai pemain asli Surabaya dan jebolan kompetisi internal Persebaya, dia masih memendam keinginan membawa klub itu juara.

"Buat saya, siapapun manajemennya pasti bisa saja (bergabung Persebaya). Kalau ada masalah pasti ada jalan keluarnya. Bagaimanapun Persebaya itu rumah dan prioritas saya," kata Evan.

"Saya tidak ingin mengulangi hal seperti ini. Seenak-enaknya merantau, pasti lebih enak di rumah sendiri. Di hati saya hanya ada Persebaya," tutupnya.

Video Populer

Foto Populer