Sukses


Alasan Persis Solo Pilih Berkandang di Stadion Maguwoharjo

Bola.com, Solo - Persis Solo telah menetapkan Stadion Maguwoharjo, Sleman, untuk menjadi kandang saat pelaksanaan kompetisi Liga 2 musim 2019. Persis memilih Stadion Maguwoharjo setelah membatalkan rencana bermarkas di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. 

Sekjen klub Persis Solo, Dedi M. Lawe, membeberkan sejumlah pertimbangan manajemen klub memilih markas PSS Sleman tersebut sebagai kandang. Faktor utama Stadion Maguwoharjo ditunjuk sebagai kandang Persis adalah kapasitasnya yang besar.

Stadion Maguwoharjo yang dibangun pada 2005 itu berkapasitas tribune mencapai lebih dari 30 ribu penonton. Kapasitasnya jauh lebih besar daripada markas Persis Solo yakni Stadion Manahan. Selain itu, jarak dari Solo ke Sleman relatif lebih dekat yakni sekitar 54 kilometer.

Sementara pada musim lalu, Persis menggunakan Stadion Wilis Madiun sebanyak lima pertandingan. Dengan jarak 90 kilometer, suporter Persis yang datang ke Stadion Wilis kurang dari 2 ribu penonton. Sangat jauh dibandingkan ketika Persis memenuhi undangan PSS Sleman dalam celeberation game 19 Januari. Tak kurang 6 ribu fans Persis menyerbu Stadion Maguwoharjo.

"Pertimbangannya, kapasitas Stadion Maguwoharjo yang sangat besar. Semakin mendekati Solo, maka butuh Stadion dengan tribune yang besar. Kami sudah berkoordinasi dengan manajemen PSS Sleman, dan suporter mereka. Alhamdulillah sangat welcome dan kami mendapat lampu hijau," terang Dedi M Lawe, Selasa (5/2/2019).

"Jarak dari Solo cukup dekat, sekitar 60 kilometer. Artinya banyak akses kendaraan dan sarana transportasi ke Stadion Maguwoharjo. Di tingkat suporter, hubungan juga sudah mencair bahkan kembali menjadi sedulur (saudara). Selain itu PSS juga sudah ada di Liga 1, jadi tidak akan bertemu Persis Solo di kompetisi nanti," imbuhnya.

 

2 dari 2 halaman

Faktor Keamanan

Hanya saja, satu hal yang menjadi kendala adalah keamanan ketika melewati jalur di sekitar Prambanan dan Kalasan. Suporter Persis beberapa kali terlibat friksi dengan oknum diduga suporter PSIM Yogyakarta yang memang memiliki hubungan tak harmonis.

Dalam kasus terakhir, seorang suporter PSS bernama Muhammad Assadulloh meninggal dunia karena menjadi korban serangan oknum tak dikenal, setelah pulang menyaksikan pertandingan celeberation game pada 19 Januari.

"Untuk keamanan kami tentu harus berkoordinasi terutama dengan Polda DIY. Karena terjadi beberapa kasus ketika masuk ke wilayah DIY, ada titik rawan yang memang harus ada pengamanan," tandas Dedi M Lawe.

Video Populer

Foto Populer