Sukses


KPSN Desak KLB PSSI Digelar Secepatnya Sebelum Pilpres

Jakarta - Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono menyambut baik keputusan Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang akhirnya memutuskan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Keputusan ini disebutnya sebagai keputusan terbaik untuk PSSI.

"Kita apresiasi. Memang PSSI tak punya pilihan lain kecuali menggelar KLB," katanya seperti keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu (20/2/2019).

PSSI selanjutnya akan meminta rekomendasi FIFA terkait kapan waktu pelaksaan KLB PSSI. Anggota Exco PSSI, Very Mulyadi mengatakan keputusan KLB sudah diambil secara bulat oleh seluruh anggota Exco.

"Setelah ini kita akan bawa ke FIFA untuk minta arahan, selanjutnya kami susun agenda KLB. Setelah ditetapkan waktunya, PSSI memberitahukan ke anggota empat minggu sebelum KLB. Kira-kira tiga bulan lagi baru KLB," ujar Very.

Berbeda dengan Exco, Suhendra berharap PSSI melaksanakan KLB secepatnya. Dia mengatakan PSSI bisa menggunakan kebijaksanaan sendiri dan menganggap situasi yang terjadi sebagai kondisi darurat (force majeure). KLB sebaiknya, kata dia, digelar sebelum agenda penting Pilpres dan Pileg.Simak berita Pilpres 2024 selengkapnya di Merdeka.com

"Organisasi apa pun di muka bumi ini pasti menghormati pemilihan presiden di suatu negara. Sebab itu, KLB harus digelar sesegera mungkin agar tidak ada jeda kepengurusan di PSSI," katanya.

"Serahkan ke ahlinya. Untuk pemilu serahkan ke KPU, untuk KLB serahkan ke PSSI. Kita yakin masing-masing pihak akan bertindak profesional, sehingga KLB PSSI yang diselenggarakan sebelum pemilu pun tak akan mengganggu agenda politik nasional lima tahunan. Apalagi dari aspek pengamanan, profesionalitas Polri dan TNI tak perlu diragukan lagi," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Wajah Baru

Suhendra, yang digadang-gadang dapat dukungan untuk maju sebagai ketua umum PSSI, mengatakan pengurus baru harus figur-figur yang segar. Figur yang mengurus PSSI diharapkannya bukan yang lama.

"Pengurus PSSI yang baru harus benar-benar yang fresh (segar), sehingga tidak terkontaminasi masalah-masalah di PSSI dan tidak memiliki beban masa lalu di PSSI. Kalau orang-orang lama masih bercokol, jangan berharap PSSI bisa berubah menjadi lebih baik," katanya. Selanjutnya PSSI harus membentuk perangkat Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP). Kedua, PSSI harus menetapkan tanggal KLB pemilihan kepengurusan baru, termasuk menjaring nama-nama calon ketua umum.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan Satgas Antimafia Bola sesuai tupoksinya agar suksesi di PSSI dan proses hukum berjalan paralel," ujarnya.

Video Populer

Foto Populer