Sukses


Maruarar Sirait Ingin Polisi Usut Tuntas Match Fixing demi Kehormatan Piala Presiden

Bola.com, Jakarta - Penggagas Piala Presiden, Maruarar Sirait, meminta Kepolisian Republik Indonesia mengusut tuntas masalah pengaturan skor (match fixing), terutama setelah ada dugaan hal itu juga terjadi di Piala Presiden.

Maruarar Sirait, yang menjadi Ketua Steering Committee Piala Presiden sejak edisi pertama pada 2015 hingga 2018, ingin kepolisian menindaklanjuti dan mengusut tuntas dugaan tersebut. Menurut dia, pengusutan dugaan kasus pengaturan skor itu dilakukan demi kehormatan Piala Presiden. 

Jelang berlangsungnya Piala Presiden 2019 yang ditayangkan Indosiar, kabar tidak menyenangkan muncul setelah sebuah wawancara yang dilakukan Najwa Shihab dengan seorang oknum perangkat pertandingan yang menyebut pengaturan skor juga terjadi di Piala Presiden 2018 yang melibatkan Arema FC dan Bhayangkara FC.

 

"Saya masih ingat pada 2015, saat itu sore hari saya bicara dengan Bapak Presiden. Beliau bertanya mengenai sepak bola Indonesia dan kami ingin membuat sebuah turnamen tanpa menggunakan uang negara, tanpa adanya pengaturan skor, dan bermanfaat bagi ekonomi kerakyatan," ujar Maruarar di acara bincang Mata Najwa.

"Jadi jelas ini mencederai (kehormatan Piala Presiden). Saya tetap dengan asas praduga tak bersalah. Namun, saya minta dengan hormat kepada kepolisian untuk menindaklanjuti hasil wawancara Najwa tadi. Ini sudah menyangkut kehormatan Piala Presiden yang sudah kami jaga betul."

"Bisa dicek bahwa kami juga diaudit oleh PricewaterhouseCooper dan hasilnya baik. Bahkan di edisi ketiga kami bisa mengumumkan jumlah penonton dan jumlah uang yang masuk, sehingga semua menjadi transparan. Semua harus diusut tuntas tanpa pandang bulu," lanjutnya.

Piala Presiden memasuki edisi keempat dengan kembali digelarnya turnamen pramusim itu pada 2 Maret hingga 12 April 2019. Piala Presiden 2019 akan digelar di lima kota dengan jumlah 40 pertandingan yang semua akan ditayangkan oleh Indosiar.

 

Video Populer

Foto Populer