Sukses


Mengukur 3 Senjata Baru Persebaya

Bola.com, Jakarta - Persebaya Surabaya mencetak prestasi bagus di Liga 1 musim lalu. Usai promosi dari kasta kedua, tim berjuluk Bajul Ijo itu langsung bertengger di peringkat ke-5 klasemen akhir. Tangan dingin Djadjang Nurdjaman mengantar Rendi Irwan dan kawan-kawan kembali menjadi tim yang disegani di kancah sepak bola nasional.

Menyambut Liga 1 2019, Persebaya melakukan banyak perubahan. Kontrak sejumlah pemain tidak diperpanjang. Salah satunya adalah bek andalan, Fandry Imbiri, yang kemudian bergabung dengan Madura United.

Untungnya, berbagai pemain pilar pada musim lalu memutuskan untuk bertahan. Otavio Dutra dan Ruben Sanadi, menjadi contoh di lini belakang. Sektor tengah masih dihiasi Rendi Irwan dan Misbakus Solikin. Di pos depan, Osvaldo Haay serta Irfan Jaya berhasil dipertahankan.

Gelandang Persebaya Surabaya, Irfan Jaya, berusaha merebut bola saat melawan Perseru Serui pada laga Piala Presiden 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (2/3). Persebaya menang 3-2 atas Perseru. (Bola.com/Yoppy Renato)

Tapi sayang, Persebaya ditinggalkan bomber asingnya, David Aparecido da Silva. Pemain asal Brasil itu berstatus top scorer klub di musim lalu dengan torehan 20 gol. David memilih hengkang ke Pohang Steelers, salah satu kontestan kasta tertinggi Liga Korea Selatan.

Kendati demikian, Persebaya sukses menambal pos yang kosong dengan pemain berkualitas. Hansamu Yama didatangkan dari Barito Putera. Begitu pula di slot pemain asing. Bajul Ijo memboyong tiga legiun impor, Damian Lizio, Manuchekhr Dzhalilov, dan Amildo Balde.

Berikut Bola.com merangkum tiga pemain yang dapat menjadi senjata baru bagi Persebaya pada musim depan:

2 dari 4 halaman

Hansamu Yama

Persebaya begitu beruntung mendapatkan Hansamu Yama. Statusnya adalah kapten Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 lalu. Kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Bek berusia 24 tahun itu dikenal sebagai palang pintu yang tangguh.

Kepergian Hansamu dari Barito Putera ke Persebaya sebelumnya telah ditebak. Lahir di Mojokerto, Jawa Timur, Hansamu amat kental dengan aroma Surabaya. Beberapa kali ia tertangkap memakai kaos yang identik Persebaya.

Posturnya tinggi, mencapai 181 cm. Hansamu lihai mengantisipasi bola udara. Juga saat berhadapan satu lawan satu dengan pemain lawan. Kehadiran Hansamu akan membentuk duet bek tangguh bersama Otavio Dutra.

3 dari 4 halaman

Damian Lizio

Persebaya menggaet Damian Lizio untuk menjawab kebutuhan klub akan gelandang pengatur serangan. Pemain asal Argentina itu punya seluruh atribut yang mampu membayar kepercayaan Bajul Ijo.

Pada musim lalu, Lizio membela klub divisi teratas Liga Bolivia, Bolivar. Bermain dalam 11 pertandingan, ia mengemas 2 gol. Jumlah penampilannya jauh menurun ketika masih berseragam Oriente Petrolero pada 2016/17. Saat itu, Lizio mencatatkan 30 laga dan membuat 2 gol.

Sewaktu masih muda, Lizio juga pernah memperkuat raksasa Argentina, River Plate II pada 2007-2009. Berdasarkan situs pencatat statistik, Transfermarkt, Lizio pernah pula merumput bagi Cordoba CF di kasta kedua Liga Spanyol pada 2009/10 lalu.

Lizio sempat menganggur selama setengah musim sebelum bergabung dengan Persebaya pada tahun ini. Dalam dua partai pertamanya berbaju Bajul Ijo, Lizio sempat menyumbangkan gol ketika tim kebanggaan Bonek ini membantai Persidago Gorontalo 7-0 pada leg kedua babak 16 besar Piala Indonesia.

4 dari 4 halaman

Amido Balde

Amido Balde memberikan kesan menyenangkan kepada Bonek seusai bergabung dengan Persebaya. Pada tiga partai awal bersama Bajul Ijo, bomber asal Guinea-Bissau ini mampu menciptakan sepuluh gol.

Keseluruhan gol tersebut lahir di tiga pertandingan Persebaya pada Piala Indonesia. Praktis, dirinya kini merajai pencetak gol terbanyak turnamen itu dengan sepuluh gol.

Balde punya rekam jejak mentereng sebagai pesepak bola. Pada 2013 lalu, ia pernah membela Glasgow Celtic di Liga Skotlandia. Dalam suatu kesempatan, Balde pernah membogol gawang Liverpool pada partai uji coba di tahun pertama ia bergabung dengan Celtic.

Hanya, Balde tertimpa kabar kurang sedap saat dirinya terancam gagal memperkuat Persebaya di Liga 1 2019. Sebelum merapat ke Bajul Ijo, Balde memperkuat Al Nasr di Liga Libya. Libya tidak termasuk dalam sejumlah negara Afrika yang diperbolehkan untuk berkiprah di Liga 1 seperti tertuang dalam regulasi.

Video Populer

Foto Populer