Sukses


Wolfgang Pikal Berharap Bonek Maklumi Performa Buruk Persebaya

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya benar-benar dalam penampilan terburuk di Shopee Liga 1 2019. Terbaru, Hansamu Yama dan kawan-kawan terpaksa menyerah 0-1 dari Persela Lamongan dalam pekan ke-24 di Stadion Surajaya, Lamongan, Rabu (23/10/2019).

Kekalahan itu membuat Persebaya telah melewati lima pertandingan terakhir tanpa kemenangan. Selepas pertandingan, Bonek (suporter Persebaya) meneriakkan suara “Pikal Out” sebagai wujud kekecewaan.

Mereka menuntut pelatih kepala Persebaya, Wolfgang Pikal, untuk mundur dari jabatannya karena dianggap semakin membuat Bajul Ijo terpuruk. Tapi, Pikal menanggai dengan santai tuntuan dari suporter berwarna kebesaran hijau itu.

“Kalau ada Bonek tidak bahagia saya bisa mengerti. Tapi, Bonek tahu atau tidak kami sudah main beberapa kali tidak full team? Misalnya tim lain sampai kehilangan 3-4 pemain kunci, pasti berpengaruh,” ucap Pikal menjawab pertanyaan dari Bola.com.

“Contohnya Bali United saja full team kalah 0-6 dari Borneo. Saya tahu Bonek jelas ingin kami menang, tapi harus melihat situasi sebenarnya bagaimana. Ke depan kami lihat bagaimana apakah Diogo (Campos) yang kelihatannya bisa main lagi. Kami punya kartu kuning ada pemain absen lagi,” imbuhnya.

Setelah pertandingan, banyak Bonek yang yang menyuarakan pemecatan Pikal di Stadion Surajaya. Meski berstatus tuan rumah, suporter Persebaya relatif banyak dan bisa mengimbangi jumlah suporter tuan rumah Persela.

Di tribun barat, terdapat poster berupa sindiran yang mengkritisi performa buruk Persebaya. Poster itu bertuliskan “Entah Apa yang Merasukimu” yang merupakan lirik lagu yang sedang tren saat ini. Itu juga sebagai sindiran melihat permainan buruk Persebaya.

Saat Pikal berjalan keluar stadion, sejumlah Bonek meneriaki pelatih asal Austria itu dengan kata-kata kotor. Bahkan, beberapa dari mereka menyindir Pikal sebagai “guru olahraga” yang tidak pantas menjadi pelatih Persebaya.

2 dari 2 halaman

Kecewa Keputusan Wasit

Persebaya kini mulai mencari alasan sebagai pemakluman kekalahan atas Persela Lamongan. Kapten Persebaya, Ruben Sanadi, menyebut bahwa timnya telah banyak dirugikan oleh keputusan wasit Asep Yandis yang memipin pertandingan tersebut.

“Puji Tuhan, kami bisa menyelesaikan pertandingan ini dengan sangat baik. Saya juga mengapresiasi tim lawan yang bisa menang,” ungkap pemain asal Papua itu.

“Jujur, saya kecewa sama wasit hari ini. Kami dari menit awal sampai akhir kami dirugikan. Mau bagaimana lagi, itu memang bukan alasan, sudah selesai dan kami harus fokus pertandingan berikutnya,” imbuhnya.

Hal yang sama diutarakan oleh oleh pelatih Persebaya, Wolfgang Pikal. “Saya lihat 4-5 saya rasa ada yang aneh dari keputusan wasit dan merugikan kami. Jelas, menurut saya begitu,” tutur pelatih asal Austria itu.

Ruben dan Pikal tidak menjelaskan secara gamblang keputusan mana yang membuat mereka menilai wasit merugikan. Hanya, wasit Asep Yandis memang dalam beberapa kesempatan membiarkan pemain yang mendapat tekel dari lawan.

Pertandingan sesama klub Jawa Timur ini berlangsung sangat keras sepanjang laga. Sejak menit pertama, benturan antar pemain hingga tekel yang berujung cedera menjadi suguhan yang dipertontonkan.

Jumlah suporter dari kedua tim yang yang juga relatif berimbang. Warna biru muda, yang menjadi representasi Persela, tidak kalah dengan hijau khas Persebaya dalam lautan penonton yang berjumlah 17 ribu di pertandingan ini.

“Terima kasih yang sudah mendukung Persebaya di sini. Kami mohon maaf kepada pendukung kami yang sudah datang. Hasil ini mungkin kurang baik, tapi kami minta dukungan terus di perjalanan yang masih panjang,” ucap Ruben.

Video Populer

Foto Populer