Sukses


Mantan Pelatih Arema Bicara Efek Piala Dunia U-20 untuk Indonesia

Bola.com, Jakarta FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. Ini menjadi kesempatan untuk memperlihatkan kekuatan sepak bola Indonesia di mata dunia.

Kepercayaan dari FIFA ini tentunya tidak boleh disia-siakan. Apalagi mengingat Indonesia kerap menjadi sorotan dunia karena berbagai problem yang terjadi, seperti kerusuhan sepak bola, dualisme kepemimpinan, dan skandal pengaturan skor.

Mantan pelatih Arema, Gusnul Yakin, mengakui ini sudah jadi kemajuan. Hal ini berarti Indonesia akan serius melakukan persiapan untuk ajang tersebut.

Aspek yang perlu dibenahi harus diperhatikan secara detail, mulai perbaikan stadion hingga tempat latihan. Sebab, standar yang ditetapkan oleh FIFA tentu tinggi.

"Nama Indonesia juga akan disorot nantinya. Apalagi fanatisme penonton di sini juga luar biasa," kata pelatih yang membawa Arema juara Galatama ini.

Sekarang tinggal Indonesia menyiapkan tim agar tidak jadi bulan-bulanan dalam turnamen tersebut, karena tuan rumah dapat tiket otomatis tanpa mengikuti kualifikasi.

"Sebenarnya kalau di tingkat kelompok usia, saya melihat prestasinya lebih bagus. Kualitas pemainnya kelihatan. Tidak kalah sebenarnya kalau dibandingkan dengan negara Eropa, justru ketika masuk level senior ada penurunan," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Ajang Unjuk Gigi

Gusnul memprediksi banyak pemain yang sempat berlatih di Inggris (Garuda Select U-16) bisa mendominasi skuat yang akan terjun di Piala Dunia U-20 karena dua tahun ke depan, mereka akan lebih matang.

Apalagi sekarang di Indonesia ada kompetisi kelompok usia Elite Pro yang memberikan jam terbang lebih banyak kepada pemain tersebut.

"Semoga saja nanti event tersebut berjalan lancar dan sukses. Tentunya kesempatan juga untuk menunjukkan kekuatan tim Indonesia seperti apa di level dunia," ucapnya.

Ini bukan kali pertama Indonesia berpartisipasi dalam Piala Dunia U-20. Keikutsertaan yang pertama terjadi pada 1979 di Jepang. Ketika itu Indonesia satu grup dengan Argentina, Polandia, dan Yugoslavia. Indonesia jadi bulan-bulanan dengan total kemasukan 16 gol tanpa sekalipun menjebol gawang lawan.

Video Populer

Foto Populer