Sukses


Duel Antarlini Bhayangkara Vs PSM: Redam Ego, Matos!

Bola.com, Jakarta Sosok Bruno Matos bakal jadi sorotan saat Bhayangkara FC meladeni PSM Makassar pada laga pekan ke-25 Shopee Liga 1 di Stadion PTIK, Jakarta, Selasa (29/10/2019). Eks pemain Red Star Belgrade itu sejatinya berposisi gelandang serang. Tetapi, saat beraksi, ia bisa terlihat di semua sudut lapangan.

Tampil ngotot dan teknik tinggi jadi ciri khas pemain berusia 29 ini. Sempat jadi idola di Persija Jakarta dengan koleksi tujuh gol dari enam partai di Piala AFC 2019, Matos akhirnya dilepas karena nir gol di pentas Shopee Liga 1 2019. Penampilannya yang cenderung egois jadi penyebab.

Beruntung buat Matos, Bhayangkara FC mau menampungnya di putaran kedua. Di The Guardians, Matos jadi dewa. Seluruh pemain Bhayangkara terkesan 'wajib' memberi bola ke Matos untuk dieksekusi.

Deretan penyerang Bhayangkara seperti Herman Dzumafo, Ilham Udin Armayn, dan Muhamad Nur Ikandar harus rela duduk di bangku cadangan karena peran mereka diambil alih oleh Matos, yang beperan sebagai gelandang serang sekaligus  'striker palsu' Bhayangkara FC.

Ketika Bhayangkara FC menekuk Tira Persikabo (19/10/2019), Matos berhasil melakoni perannya dengan mencetak dua gol. Tetapi, ia kembali mandul saat Bhayangkara FC menjamu Persib Bandung (23/10/2019).

Menghadapi PSM, cara bermain Matos yang egois bisa jadi tidak efektif karena Juku Eja memiliki Marc Klok dan Rizky Pellu yang bisa meredamnya bila beraksi di tengah. Matos pun bakal tak mudah memperdaya Hasim Kipuw dan Aaron Evans, duet sentral PSM yang keras dan dingin dalam mengadang lawan.

Bila hal ini terjadi, Bhayangkara FC tentu butuh sosok lain untuk memburu kemenangan. Dan jangan lupa, PSM juga punya William Pljuim yang tak  kalah garang.

Lantas, siapa saja pemain di setiap lini yang akan memegang peranan penting dalam laga nanti? Berikut ini duel antarlini yang diprediksi bakal terjadi dalam laga Bhayangkara FC melawan PSM versi Bola.com:

2 dari 4 halaman

Belakang

Bhayangkara FC krisis stopper saat menjamu PSM. Kapten Indra Kahfi masih terkendala kebugaran. Sementara Nurhidayat Haji Haris menjalani  pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia U-22. Praktis, hanya Anderson Salles yang bisa jadi tumpuan.

Jelas, situasi ini membuat pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, berada dalam situasi sulit karena PSM memiliki striker berkelas seperti Amido Balde dan Ferdinand Sinaga.

Sementara PSM tak masalah dengan absennya Abdul Rahman. Hasim Kipuw yang diplot sebagai pengganti, tampil baik sebagai pendamping  Aaron Evans di posisi bek sentral.

Absennya Asnawi Mangkualam dan Firza Andika yang gabung TC Timnas Indonesia U-22 juga tidak berpengaruh besar karena pelatih Darije Kalezic masih memiliki Beny Wahyudi dan Taufik Hidayat untuk mengisi dua sisi bek PSM.

3 dari 4 halaman

Tengah

Bhayangkara FC era Paul Munster bermain dengan cara berbeda dibandingkan kontestan Shopee Liga 1 2019 lainnya. Munster bertumpu pada barisan gelandang untuk memburu kemenangan.

Hampir di setiap partai, the Guardians bermain dengan minimal lima gelandang sekaligus. Saat di lapangan, semuanya harus bergerak dinamis. Contohnya, Hargianto dan Lee Yu-jun, yang sejatinya adalah gelandang jangkar kerap beroperasi di  dua sisi sayap.

Begitu pula dengan Adam Alis dan Bruno Matos. Kedua nama ini malah berperan sebagai striker palsu Bhayangkara FC.

Sebaliknya, PSM tetap dengan formasi standar di lini ini. Trio Wiljan Pluim, Marc Klok, dan Rizky Pellu tetap jadi tumpuan. Seperti biasa, Pluim lebih fokus membantu serangan. Sedangkan Klok dan Pellu berperan sebagai penopang Pluim.

4 dari 4 halaman

Depan

Bhayangkara FC memiliki penyerang seperti Herman Dzumafo, Ilham Udin Armayn, dan Muhamad Nur Iskandar. Tetapi, ketiganya hanya berstatus cadangan di era Paul Munster.

Sejak pelatih kelahiran Belfast ini datang menggantikan peran Alfredo Vera, Bhayangkara lebih terlihat bertumpu pada Adam Alis dan Bruno Matos untuk mengoyak pertahanan lawan meski sejatinya keduanya adalah gelandang serang.

Sementara PSM memiliki Amido Balde dan Ferdinand Sinaga. Pelatih Darije Kalezic tinggal melihat perkembangan terakhir keduanya untuk menentukan siapa yang menjadi starter.

Seperti pada pertandingan sebelumnya, Juku Eja bertumpu pada Pluim sebagai kreator serangan. Sedangkan dua sisi sayap, Rizky Eka Pratama dan Ezra Walian, jadi perusak konsentrasi lini belakang Bhayangkara. Di sektor sayap ini, PSM masih memiliki opsi pada diri Zulham Zamrun dan M. Rahmat.

Video Populer

Foto Populer