Sukses


Penyebab Madura United Sempat Gagal Kantongi Lisensi AFC

Bola.com, Bangkalan - PSSI sempat mengumumkan Madura United tidak mengantongi lisensi klub AFC lewat komite lisensi klub pada 13 Oktober. Bahkan, Laskar Sape Kerap mendapat status “rejected” alias ditolak.

Namun, 10 hari kemudian, tepatnya 23 Oktober, status itu mengalami perubahan. Madura United mengajukan banding dan kemudian diterima. Hasilnya, mereka kembali mengantongi lisensi itu dengan status “granted” bersama Bali United.

Kabar itu sempat menimbulkan tanda tanya mengenai masalah apa yang dihadapi klub asal Pulau Garam itu. Rupanya, Madura United mengalami satu kendala yang membuat mereka gagal mengantongi lisensi itu. Hal itu terkait dengan perekrutan pemain.

Manajer Madura United, Haruna Soemitro, menjelaskan, ada seorang pemain asing yang mengajukan gugatan kepada klubnya ke FIFA. Dia menuturkan pemain itu pernah mendapat undangan untuk bergabung dengan Madura United pada 2017.

“Dia pemain asal Trinidad-Tobago dan mendapat undangan menjalani serangkaian tes sebelum dikontrak. Tapi, dalam undangan itu kami memang menjelaskan nilai kontraknya jika dia berhasil lolos tes medis dan teknis lainnya,” kata Haruna kepada Bola.com.

Ternyata, hal itu ditafsirkan sebagai kontrak resmi oleh pemain tersebut. Sang pemain itu kemudian melaporkan kepada FIFA yang kemudian menganggap Madura United sedang mengalami masalah.

“Ini sebetulnya sesuatu yang kecil. Kami menyelesaikan perselisihan itu dan mengajukan banding sebelum pengumuman lisensi klub. Dalam proses itu, pada waktu yang bersamaan hasil lisensi terbit dan persyaratannya tidak membolehkan klub mengalami persoalan sedikit pun,” ucap Haruna. 

“Kami harus menyelesaikan masalah yang bukan menjadi kewajiban. Perselisihan itu bukan kesalahan Madura United. Kami akhirnya terpaksa membayar denda sebesar USD46 ribu (sekitar Rp646 juta),” imbuhnya.

Highlights Madura United

2 dari 2 halaman

Tidak Pernah Menelantarkan

Padahal, lanjut Haruna, Madura United tidak pernah menelantarkan pemain tersebut karena memang tidak pernah memberikan kontrak untuknya. Sang pemain juga tetap berkarier di klub lain hingga sekarang. 

“Dia tercatat bermain di kompetisi Kamboja setelah kami tidak jadi mengontrak. Jadi, sebenarnya tidak ada kesalahan yang dilakukan Madura United atau menyengsarakan pemain itu. Kalau kasusnya pemain itu tidak mendapat klub lain cerita,” tutur Haruna. 

“Pada akhirnya kami terpaksa membayar denda itu. Saya pikir ini sebenarnya masih bisa diperdebatkan. Tapi, semua sudah selesai dan akhirnya kami mendapatkan lisensi AFC lagi,” ucap pria asal Surabaya itu. 

Sisanya, Madura United tidak mengalami kendala soal fasilitas klub hingga pengembangan pemain muda yang juga menjadi syarat. Mereka berhak tampil di kompetisi Asia musim depan jika berhasil mendapatkan slot di klasemen akhir Liga 1 2019.

Video Populer

Foto Populer