Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-19 dipastikan tampil di Piala AFC U-19 2020 yang digelar di Uzbekistan, 14-31 Oktober 2020. Tim Garuda Muda mendapat tiket ke putaran final setelah bermain 1-1 melawan Korea Utara di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu malam (10/11/2019).
Hasil imbang itu sudah cukup membawa Timnas Indonesia U-19 menembus putaran final dengan status juara Grup K setelah mengoleksi tujuh poin dari tiga pertandingan di fase penyisihan Grup K.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, Tim Garuda Muda memetik dua kemenangan, masing-masing 3-1 atas Timor Leste (6/11/2019) dan 4-0 atas Hong Kong.
Di laga ini, Timnas Indonesia U-19 sempat tertinggal lewat gol pemain Korea Utara, Kim Kwang Chong, pada menit ke-40. Namun, determinasi yang diperlihatkan pemain Garuda Muda membuahkan hasil positif.Â
Akselarasi yang dilakukan di kotak penalti lawan berbuah keputusan penalti. Bagus Kahfi, yang mendapat tugas sebagai eksekutor, mampu membawa skor menjadi 1-1 pada menit ke-61.
Kendati kecolongan gol lawan lebih dulu, sepanjang permainan David Maulana dkk. tampil dengan semangat tinggi. Hal ini bahkan mendapat pujian dari sang pelatih, Fakhri Husaini.
Setelah pertandingan, Fakhri mengungkap ia meminta skuatnya bertempur layaknya pejuang. Maklum, pertandingan kontra Korea Utara, yang ketat dan berat ini, dimainkan bersamaan dengan perayaan Hari Pahlawan yang diperingati Republik Indonesia.
Dan, Fakhri menilai, pemain benar-benar memperlihatkan semangat juang tinggi untuk memperkecil keunggulan lawan, demi menyegel tiket ke putaran final.
Kombinasi faktor teknis dan nonteknis inilah yang akhirnya membawa Timnas Indonesia menyegel satu tiket ke putaran final sebagai juara grup tanpa terkalahkan dalam tiga pertandingan di fase penyisihan.
Berikut ini Bola.com merangkum tiga kunci Timnas Indonesia U-19 saat meladeni Korea Utara. Apa saja? Simak ulasannya:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mental Petarung
Pemain Timnas Indonesia U-19 menghadapi ujian mental saat meladeni permainan Korea Utara. Dalam kondisi tertinggal 0-1, beberapa kali Korea Utara memilih menurunkan tempo permainan.
Tujuannya jelas, ingin mengulur waktu dan tidak membiarkan Timnas Indonesia U-19 mengambil alih kendali permainan. Dalam momen ini, dibutuhkan kesabaran dan ketenangan untuk tetap mengatur strategi agar mencetak gol balasan
David Maulana dkk. menunjukkan mental petarung dengan melewati ujian mental itu. Emosi mereka tidak terpancing menghadapinya. Perlahan, mereka berusaha tetap mencari celah serangan itu berhasil dilakukan pada babak kedua.
Advertisement
Permainan Agresif
Korea Utara beberapa kali mampu mempermainkan pemain Timnas Indonesia U-19 lewat sisi sayap dan tengah. Saat tim tamu menguasai bola, tuan rumah tetap berusaha tampil solid menghalau serangan lawannya itu.
Timnas Indonesia U-19 tidak membuang-buang waktu begitu mengambil alih permainan. Mereka tampil agresif menggempur pertahanan Korea Utara. Fajar Fathur, Bagus Kahfi, dan Mochammad Supriadi jadi tiga pemain yang kerap merepotkan pertahanan lawan.
Mereka silih berganti berusaha masuk ke pertahanan lawan. Beberapa kali, pertahanan lawan kerepotan dengan situasi itu. Ada tembakan yang mengarah ke gawang, namun ada pula yang melenceng. Timnas Indonesia U-19 kemudian mendapat penalti dan Bagus menyamakan kedudukan lewat titik putih.
Kesabaran dan Ketenangan
Mayoritas pemain Timnas Indonesia U-19 merupakan nama-nama yang membawa Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2018 di Sidoarjo di bawah arahan pelatih Fakhri Husaini. Permainan mereka makin lebih baik.
Tahun lalu, emosi pemain itu kerap terpancing setiap menghadapi situasi yang berpotensi melahirkan perseteruan dengan lawan. Kali ini, mereka kian dewasa dan lebih tenang menghadapi berbagai situasi, termasuk saat kebobolan terlebih dahulu.
Pemain Timnas Indonesia U-19 tidak terlihat panik dan buru-buru dalam membangun serangan. Mereka sabar mencari celah sambil terus mendapatkan peluang melepas tembakan dan mencetak gol.
Advertisement