Sukses


Beda Sikap dengan PSSI, FAM Minta Klub Ikuti Pedoman FIFA soal Gaji Pemain Liga Malaysia

Bola.com, Petaling Jaya - Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) meminta semua pemangku kepentingan di M-League untuk mengikuti pedoman yang dikeluarkan FIFA untuk mengatasi dampak ekonomi setelah pandemi virus corona. FAM juga meminta semuanya dilakukan secara transparan.

FIFA telah mengeluarkan surat edaran pada Selasa (7/4/2020) yakni "Pedoman FIFA untuk Mengatasi Konsekuensi Legal di tengah COVID-19". Dalam pernyataannya, FIFA menyadari pandemi COVID-19 berdampak besar bagi pemasukan klub.

Hal itulah yang membuat FIFA sangat mendorong klub dan pemain bekerja sama untuk menemukan kesepakatan dan solusi selama periode penangguhan kompetisi sepak bola. Sekretaris Jenderal FAM, Stuart Ramalingam, menyebut hal itu merupakan solusi terbaik untuk semua pihak.

"Di bawah arahan FIFA, semua klub, pemain, dan ofisial dapat memulai diskusi tanpa rasa takut karena semuanya sudah di atur dalam pedoman baru itu. Kami mendesak semua pihak untuk membahas masalah secara profesional dan transparan," kata Stuart Ramalingam seperti dikutip The Star, Sabtu (11/4/2020).

Sikap yang diambil FAM berbeda dengan PSSI. Induk pimpinan Mochamad Iriawan itu mengambil keputusan sepihak melalui Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/48/III/2020 dengan mewajibkan klub membayar minimal 25 persen gaji pemain medio Maret-Juni 2020.

Padahal, permasalah gaji merupakan wilayah klub dan pemain yang bersangkutan. Sikap PSSI inilah yang mendapatkan kritikan dari beberapa klub peserta Shopee Liga 1 2020 dan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

PFAM Tutup Ruang Diskusi

Sementara itu, Asosiasi Sepak Bola Profesional Malaysia (PFAM), dengan tegas menolak arahan yang diberikan FAM dan FIFA. Mereka merespons dengan mengeluarkan pernyataan yang menegaskan syarat dan ketentuan kontrak pemain, terutama gaji, harus dihormati.

Artinya, PFAM tidak menyetujui adanya pembicaraan masalah gaji selama pandemi virus corona dan meminta klub untuk menghormati kontrak yang sudah ada. Stuart Ramalingam menyayangkan sikap yang diambil PFAM.

"Penolakan PFAM untuk membuka ruang diskusi tidak menguntungkan siapapun. Pada kenyataannya telah menyia-nyiakan waktu yang berharga dalam menemukan solusi yang bersahabat. Setelah FIFA mengeluarkan arahan, kami berharap semua pihak mengikutinya," tegas Stuart Ramalingam.

Video Populer

Foto Populer