Bola.com, Sleman - Pandemi virus corona masih membawa dampak besar bagi bisnis PSS Sleman, termasuk dari sisi penjualan produk merchandise.
Kompetisi yang ditangguhkan sejak pertengahan Maret lalu, membuat penjualan merchandise menjadi lesu. Hampir empat bulan terakhir tidak aktivitas pertandingan di Sleman menjadi penyebabnya.
Baca Juga
Semifinal Piala Asia U-23: Perang Negara dari 4 Penjuru, Timnas Indonesia U-23 Gendong ASEAN
Peran Grassroot Sepak Bola Tanah Air di Balik Sukses Timnas Indonesia U-23: EPA Persebaya Setor 3 Bintang, Pembinaan Wajib Diperhatikan!
5 Pemain yang Akan Jadi Pusat Kebangkitan MU Musim Depan: Gado-gado Tua dan Muda
Advertisement
Tren penjualan yang dilakukan Sembada Store selaku apparel PSS Sleman mengalami penurunan cukup signifikan. Manajer bisnis apparel Sembada Hasbi Sirajudin menjelaskan, pada saat ini semestinya sudah memasuki high season untuk penjualannya.
"Sampai saat ini masih mengalami penurunan hingga 60 persen. Terus terang kami belum membuat promo khusus penjualan offline. Sebab, promo difokuskan untuk penjualan online," terangnya, Selasa (14/7/2020).
Menurutnya, penjualan online juga bertujuan menghindari penumpukan di stoko tore serta menjaga seluruh karyawan dari paparan COVID-19. Penjualan jersey PSS secara online ini lebih laku ketimbang offline.
"Cara yang kami andalkan sejauh ini dengan mengadakan flashsale. Lalu bekerja sama dengan apparel-apparel lokal di Indonesia dengan membuat program unity sale," beber Hasbi Sirajudin.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Toko Tetap Buka
Ia menambahkan, sempat terjadi peningkatan penjualan saat momentum setelah lebaran meski tidak terlalu signifikan.
Di sisi lain, meskipun memaksimalkan penjualan secara online, store milik Sembada yang berada di sejumlah titik di Sleman tetap buka. Yakni setiap hari Senin hingga Sabtu dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 20.00 malam.
Advertisement
"Berdasarkan pantauan kami, hari Minggu tidak signifikan. Pelayanan difokuskan setiap hari Senin sampai Sabtu," jelas Hasbi.
Advertisement