Sukses


Utak Atik Starter Timnas Indonesia Versi Tony Ho dengan Formasi 4-4-2

Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong telah menentukan 29 pemain yang dipersiapkan menghadapi lanjutan kualifikasi Piala Dunia (PD) 2022 Grup D. Berdasarkan jadwal, timnas Indonesia akan menantang Thailand (8/10/2020), Uni Emirat Arab (13/10/2020) dan Vietnam (12/11/2020).

Setelah Kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas Indonesia akan tampil di Piala AFF 2020 akhir tahun ini, tepatnya 23 November-31 Desember. Bisa dibilang, inilah pertaruhan utama Shin Tae-yong.

Di mata pelatih Persipura U-20, Tony Ho, mayoritas nama-nama pemain yang dipanggil sudah sesuai dengan penampilan mereka di Liga 1 2020 dan kemudian terpantau oleh Shin Tae-yong.

"Memang masih ada sejumlah nama yang pantas masuk tim. Tapi, hak Shin Tae-yong yang menilai pemain yang dibutuhkannya," ujar Tony Ho kepada Bola.com ketika ditemui di rumahnya.

Ketika Bola.com memintanya untuk milih daftar starter timnas berdasarkan nama-nama yang dipanggil, Tony Ho mengaku sudah punya gambaran kerangka tim. Analisanya berdasarkan rekam jejak Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018.

"Gaya permainan timnas Korsel kan sangat textbook dengan mengandalkan fisik dan stamina yang prima," terang Tony Ho.

"Soal pilihan starter terserah Shin Tae-yong yang tentu lebih tahu kondisi terakhir pemainnya," tegas Tony yang sudah mengantongi sertifikat kepelatihan Pro-AFC ini.

Formasi yang dipakai Tony untuk menentukan pilihan pemain starternya adalah 4-4-2. "Formasi ini lebih mengutamakan keseimbangan permainan tim. Kalau tim sedang bertahan, saya memakai pola 4-5-1 yang lebih defensif."

Tony pun menyarankan, laga lanjutan kualifikasi sebaiknya ditujukan sebagai ajang seleksi pemain Timnas Indonesia sebelum bersaing di Piala AFF 2020. Berikut ulasan Tony terkait formasi starter pilihannya.

Video

2 dari 12 halaman

Nadeo Arga Winata (Kiper)

Kiper Bali United dinilai Tony pantas jadi pilihan utama. Selain memiliki kapasitas teknik yang baik, Nadeo juga sudah berpengalaman bermain di level internasional. Terakhir, Nadeo tampil dibawah mistar timnas U-23 pada Sea Games 2019 Filipina. Nadeo juga masih 23 tahun dan memiliki prospek menjadi kiper masa depan timnas Indonesia.

3 dari 12 halaman

Asnawi Mangkualam (Bek Kanan)

Kuat dan bertenaga dalam duel satu lawan satu dengan penyerang sayap lawan. Bek PSM ini juga kerap melakukan penetrasi sampai ke kotak penalti lawan. Hanya Asnawi harus lebih jeli saat memtuskan membantu serangan karena tugas utamanya adalah bek. Ia pun dinilai Tony masih perlu meningkatkan kemampuannya dalam melepaskan umpan silang.

4 dari 12 halaman

Johan Ahmad Farizi (Bek Kiri)

Johan adalah tipikal bek modern dengan kemampuan melepaskan umpan silang yang memanjakan lini depan. Jam terbangnya sebagai bek sayap terbilang tinggi. Menghadapi pertandingan level internasional, Johan juga wajib lebih perhitungan dalam mengadang lawan.

5 dari 12 halaman

Fachruddin Aryanto (Bek Tengah)

Timnas butuh stoper dengan postur tinggi seperti yang dimiliki oleh Fachruddin. Dikenal kuat dalam berduel satu lawan satu, Fachruddin harus lebih jeli dan sigap saat mengantisipasi umpan silang dari sisi sayap. Pengalaman dan ketenangan Fachruddin juga diperlukan untuk menjadi komando di lini belakang.

 

 

6 dari 12 halaman

Ryuji Utomo (Bek Tengah)

Tampil tanpa kompromi dalam mengawal striker lawan adalah ciri khas Ryuji di lapangan. Karakakter Ryuji pas dipadukan dengan Fachruddin yang lebih tenang. Hanya, Ryuji harus lebih jeli dalam melakukan intersep dan menghindari melakukan pelanggaran yang tak perlu.

 

7 dari 12 halaman

Febri Hariyadi (Penyerang Sayap)

Kecepatan, dribling menawan serta umpan silang dengan akurasi baik melekat pada diri Febri. Penyerang sayap Persib ini juga kerap mencetak gol lewat tendangan keras dari luar kotak penalti. Febri juga bermain sama baiknya pada dua sisi sayap. Tapi, ia juga dituntut lebih jeli untuk menentukan saat yang tetap dalam melepaskan umpan atau melakukan penetrasi.

 

8 dari 12 halaman

Osvaldo Haay (Penyerang Sayap)

Pada formasi awal, Osvaldo lebih sering bermain di posisi sayap kiri. Tapi, saat permainan berjalan, Osvaldo kerap beroperasi di kotak penalti lawan. Pada Sea Games 2019, Osvaldo jadi top skorer bersama dengan Ha Duc Chinh dengan koleksi 8 gol. Pergerakan ala Osvaldo ini membuatnya bisa melakukan rotasi dengan Irfan Bachdim yang dipilih Tony sebagai striker.

 

9 dari 12 halaman

Evan Dimas (Gelandang)

Peran Evan sebagai kreator serangan sekaligus penyeimbang permainan timnas. Dengan pola 4-4-2, Evan tak hanya membantu serangan tapi juga jadi pemotong serangan lawan. Terutama sebagai pelapis saat bek sayap melakukan penetrasi di daerah pertahanan lawan. Artinya, Evan harus memiliki stamina yang prima untuk tampil konsisten sepanjang pertandingan.

 

10 dari 12 halaman

Zulfiandi (Gelandang)

Zulfiandi adalah gelandang kreatif yang kuat dalam bertahan. Itulah mengapa gelandang Madura United ini lebih efektif bila berdiri di depan kedua stoper. Kolaborasinya bersama Evan yanng sudah terjalin lama jadi nilai plus tersendiri buat lini tengah timnas.

 

11 dari 12 halaman

Irfan Bachdim (Striker)

Sejatinya Irfan juga kerap bermain sebagai penyerang sayap. Tapi, Tony menilai dengan usianya saat ini, Irfan lebih pas bermain sebagai striker karena ia bisa memegang bola dan memiliki ketenangan di kotak penalti lawan

12 dari 12 halaman

M. Rafli (Striker)

Karakter Rafli yang agresif sebagai striker membuat Tony lebih memilihnya dibandingkan Ilija Spasojevic. Rafli pun dinilai lebih pas berduet dengan Irfan. Keduanya pun bisa membuka ruang buat kedua pemain sayap masuk ke kotak penalti sekaligus mencetak gol.

Video Populer

Foto Populer