Bola.com, Kediri - Presiden Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih, mengaku benaknya masih dihantui beberapa hal terkait rencana lanjutan Liga 1 2020 pada 1 Oktober mendatang.
Kekhawatiran terbesar adalah jaminan kelangsungan Liga 1 2020 bisa selesai hingga pekan terakhir. Kegalauan Hakim Bafagih terkait grafik pandemi COVID-19 yang hingga kini belum melandai di beberapa daerah di Indonesia.
Baca Juga
Resmi Perpanjang Kontrak di Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Harus Bersiap Hadapi Target-Target Baru dari PSSI
Jelang Perempat Final Piala Asia U-23 2024: Media Korsel Jiper dengan 2 Bintang Timnas Indonesia U-23
3 Pemain Inter Milan yang Berpotensi Bersinar di Euro 2024 usai Meraih Scudetto: Jagoan Timnas Italia sampai Senjata Rahasia Prancis
Advertisement
“Karena sekali lagi, kita tidak bisa memprediksi kapan pandemi COVID-19 berakhir. Kami khawatir liga akan berhenti lagi,” ujar Abdul Hakim Bafagih.
Anggota DPR RI ini meminta PSSI dan PT LIB untuk lebih serius memperhatikan situasi yang dihadapi klub peserta kompetisi. Khususnya berkaitan dengan kepastian regulasi liga berstatus extraordinary competition itu. Sebab, hingga ini, klub belum mendapatkan kepastian regulasi tersebut.
'Kami perlu mengungkapkan keresahan itu, karena Persik Kediri ingin kompetisi nanti berjalan lancar dengan regulasi yang jelas,” kata Hakim Bafagih.
Video
Menyangkut Kontrak Pemain
Paling krusial adalah soal klausul renegosiasi kontrak elemen tim, seperti ofisial, staf pelatih, dan para pemain. Pasalnya, jika kompetisi disetop lagi seperti Maret lalu, dampaknya sangat kompleks.
Terkait renegosiasi kontrak antara klub dengan pemain dan pelatih, Presiden Persik Kediri itu mengatakan PSSI dan PT LIB perlu mengantisipasi jika tiba-tiba kompetisi lanjutan Liga 1 2020 berhenti di tengah jalan lagi.
Advertisement
Hal ini untuk mencegah ketakutan tersebut benar-benar terjadi, sementara klub sudah melakukan renegosiasi dan pembayaran kontrak sesuai kesepakatan.
Advertisement