Sukses


Arti Bhinneka Tunggal Ika di Mata Striker Timnas Indonesia, Ilija Spasojevic

Bola.com, Jakarta - Ilija Spasojevic termasuk striker papan atas yang beredar di Liga Indonesia. Ia dua kali meraih trofi juara Liga 1. Masing-masing bersama Bhayangkara FC musim 2017 dan Bali United pada 2019.

Pria kelahiran kelahiran Montenegro 11 September 1987 ini juga menyandang status pemain Timnas Indonesia. Pencapaian yang ia sendiri tak pernah membayangkannya ketika ditawari oleh agenya untuk bermain di kompetisi Indonesia pada awal 2011.

"Terus terang saya sebenarnya tak yakin dengan Indonesia. Tapi, saya akhirnya menerima karena klub terakhir saya di Yunani bermasalah," ungkap Spasojevic dalam channel YouTube Offisial Bali United.

Keraguan Spaso, sapaan akrabnya, langsung sirna ketika menginjakkan kaki di Indonesia dan berkostum Bali Devata yang berkompetisi di Liga Primer Indonesia. Selain mendapat sambutan yang ramah, Spaso terkesan dengan atmosfer kompetisi di Indonesia.

"Di sini juga banyak stadion yang bagus dan lebih baik dibandingkan Montenegro," kenang Spaso.

Kesan pertama itu membuat Spaso merasa seperti dirumah sendiri. Apalagi setelah ia menikah dengan Lelhy Arif, wanita berdarah bugis pada 2013. Puncak kebahagiannya ketika ia resmi mendapatkan status warga negara Indonesia pada 2017.

Namun, kebahagiaan bersama Lelhy yang telah memberinya dua anak, Dragan dan Irina terenggut setelah sang istri meninggal pada 20 Novomber 2019 karena infeksi paru-paru.

Ditinggal sang istri, Ilija Spasojevic kembali menata kehidupannya. Termasuk menjadi single parent buat kedua anaknya. Ia pun ingin menetap di Bali.

"Saya sudah mendapatkan KTP dan punya rumah di Bali. Saya ingin tetap berkarier di sepak bola sampai tua. Setelah gantung sepatu, saya ingin mejadi pelatih," kata Spaso yang berharap Dragan, anak lelakinya mengikuti jejaknya sebagai pesepak bola.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Bhinneka Tunggal Ika dan Bangga Jadi WNI

Bagi Spaso menyandang status WNI membawa kebanggaan tersendiri buatnya. Di mata Spaso, Indonesia beruntung tetap menjadi negara kesatuan berkat paham Bhinneka Tunggal Ika.

Ia merujuk negara asalnya, Montenegro yang merupakan pecahan Yugoslavia. Sebelum pecah, Yugoslavia adalah bangsa yang besar. Kini terpecah menjadi enam negara yakni Serbia, Makedonia, Montenegro, Bosnia dan Herzegovina, Slovenia serta Kroasia juga ada Kosovo yang masih belum diakui.

"Kalau tak pecah mungkin Yugoslavia bisa menjadi juara Piala Dunia," kata Spaso.

Spaso mengaku takjub dengan Indonesia yang tetap bersatu meski memiliki banyak pulau dan penduduk.

"Itulah yang membuat saya bangga menjadi orang Indonesia. Meski berbeda suku, agama dan budaya, kita tetap satu bersama Merah Putih," ungkap Spaso.

Ia pun sudah memutuskan kedua anaknya memiliki satu paspor yakni Indonesia.

"Secara hukum, Dragan dan Irina baru bisa menentukan status kewarnegaraannya setelah dewasa. Tapi, Dragan dan Irina sudah merasa menjadi anak Indonesia seperti saya. Sekarang, kalau orang bertanya saya berasal dari mana, saya pasti menjawab saya orang Bali," pungkas Spaso

Video Populer

Foto Populer