Sukses


Cerita Ricky Ohorella, Rasa Nyaman dan Ambisi Besar Bersama Semen Padang

Bola.com, Jakarta - Ricky Akbar Ohorella merupakan satu di antara pesepak bola berbakat yang dimiliki Tulehu, Maluku Tengah. Pernah membela berbagai klub di Tanah Air, Ricky mengaku paling menikmati kariernya bersama Semen Padang.

Lahir pada 28 Desember 1991, Ricky Ohorella mengaku terlambat mengawali kariernya sebagai pesepak bola. Pria yang kini berusia 29 tahun tersebut mulai menimba ilmu di sekolah sepak bola (SSB) ketika memasuki SMA.

"Kenal sepak bola itu ketika SMA, sudah terlambat soalnya. Dulu saya waktu SD dan SMP itu cuma bermain sepak bola dengan bola plastik aja bukan latihan seperti biasa di SSB. Nah, ketika saya kembali ke Tulehu, barulah saya kenal dengan sepak bola lapangan besar," ujar Ricky di chanel YouTube, Minangsatu.

Meski terlambat mengenal sepak bola secara profesional, Ricky Ohorella yang memiliki bakat alami dalam bermain sepak bola mencuri perhatian pelatih Timnas Indonesia U-17 pada 2005, Iwan Setiawan. Dia pun sempat membela Timnas U-17 dan tampil dalam sejumlah pertandingan.

Pasca-memperkuat Timnas Indonesia U-17, nama Ricky Ohorella semakin dikenal klub-klub di Tanah Air. Dia pun pertama kali menjalani seleksi bersama Persikad Depok pada 2006. Berhasil lolos seleksi, Ricky berseragam Persikad selama dua musim di Divisi Satu.

Selepas itu, Ricky Ohorella menarik minat klub-klub lain di Indonesia. Ricky pernah membela Persibom Bolaang Mongondow dari 2008 sampai 2009 dan Persih Tembilahan dari 2009 hingga 2010.

Hengkang dari Persih, Ricky mengikuti seleksi bersama Persikabo Bogor dan Persiraja Banda Aceh pada 2011. Akan tetapi, Ricky Ohorella urung membela satu di antara kedua klub tersebut akibat tak menemui kesepakatan terkait nilai kontrak.

Tak butuh waktu lama, Ricky langsung mendapat tawaran dari Semen Padang. Pemain yang berposisi sebagai bek tersebut akhirnya bergabung dengan Tim Kabau Sirah pada 2011 dan menandatangani kontrak berdurasi lima musim.

"Saya sudah lolos seleksi bersama Persiraja, namun waktu itu negosiasi kontrak enggak cocok. Habis gagal negosiasi di Persiraja, saya mendapat telepon dari Semen Padang pada 2011. Ketika itu, saya langsung terbang ke Semen Padang dan menandatangani kontrak berdurasi lima musim," lanjut Ricky.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Sempat Tak Mendapat Tempat

Akan tetapi, awal karier Ricky Ohorella bersama Semen Padang tak berjalan mulus. Pada musim pertama membela klub kebanggaan publik Sumatra Barat itu, Ricky tak sekali pun mendapat kesempatan untuk tampil.

Masih berusia 20 tahun, Ricky Ohorella kalah bersaing dengan pemain senior, Elie Aiboy untuk menempati pos sebagai winger. Namun perlahan, Ricky mulai mendapat kesempatan untuk tampil bersama Semen Padang.

Berkat polesan Nil Maizar, permainan Ricky Ohorella semakin meningkat. Dia turut membantu Tim Kabau Sirah menjuarai Liga Primer Indonesia 2011/2012, juara Communith Shield Indonesia 2013, runner-up Piala Indonesia 2012, serta tampil di Piala AFC 2013.

"Awal pertama karier saya di Semen Padang tidak pernah mendapat kesempatan untuk bermain. Dulu saya belum bermain di posisi wingback kiri, masih tampil sebagai pemain sayap. Itu juga masih ada kaka Elie Aiboy (untuk tampil sebagai winger) dan pemain-pemain senior," kata Ricky.

3 dari 3 halaman

Rasa Cinta dan Ambisi Besar Bersama Semen Padang

Menjadi andalan di Semen Padang membuat nama Ricky Ohorella semakin melambung. Dia pun mendapat tawaran memperkuat Borneo FC (2017) dan Arema FC (2018 sampai 2019).

Memasuki tahun ini, Ricky kembali ke pelukan Semen Padang. Rasa cinta dan kenyamanan bermain membuat Ricky kembali membela Tim Kabau Sirah di Liga 2 2020.

Dia pun memiliki ambisi besar yang inginkan diwujudkan bersama Semen Padang. Ricky Ohorella bertekad untuk bisa membawa Semen Padang promosi ke Liga 1.

"Semen Padang ini salah satu tim di mana saya selalu ingin kembali, karena tempat paling nyaman itu di sini. Selama saya bermain sepak bola, yang paling nyaman itu di sini. Suasananya enak sekali, tenang, masyarakatkan religius. Itu yang membuat saya selalu ingin kembali ke sini," tuturnya.

"Arti Semen Padang untuk saya itu adalah tim yang membesarkan nama saya. Dengan berjalannya waktu, saya bermain di sini dan di Semen Padang ini adalah tempat yang selalu saya rindukan."

"Saya optimistis Semen Padang bisa kembali promosi, karena kami memiliki pemain yang bagus-bagus, terus pelatih bagus, manajemen bagus, latihan bagus. Target jangka pendek saya itu mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin, dan jangka panjangnya membawa Semen Padang kembali berlaga ke Liga 1," imbuh Ricky.

Video Populer

Foto Populer