Dukung Bagus Kahfi ke FC Utrecht, Barito Putera Tegaskan Bukan Pemain Titipan

Mundari mengatakan, Bagus Kahfi sudah lama menjadi properti panas di Eropa. Tepatnya pada awal 2019, ketika proyek Garuda Select jilid pertama rampung.

"Prosesnya sudah lama. Saat Bagus Kahfi ke Inggris waktu pertama kali. Setelah dia kembali, memang sudah ada permintaan untuknya," tutur Mundari.

Pesona Bagus Kahfi kian menawan ketika kembali dipercaya masuk skuad Garuda Select jilid kedua pada 2019-2020. Dia total mencetak 16 gol, tersubur di antara rekan-rekannya, sebelum dihajar cedera parah pada Maret 2020.

"Jika melepas Bagus Kahfi, itu pun kami dengan berat hati. Ini untuk kemajuan Bagus Kahfi dan sepak bola Indonesia. Untuk memotivasi pemain muda bahwa mereka juga bisa bermain di Eropa," jelas Mundari.

Barito Putera tak ingin kehilangan Bagus Kahfi begitu saja. Manajemen Laskar Antasari melayangkan dua opsi pelepasan kepada FC Utrecht.

Yang pertama, Barito Putera ingin ada buy back clause dalam transaksi Bagus Kahfi ke FC Utrecht. Buy back clause yang dimaksud bukan opsi pembelian kembali, melainkan kewajiban dari FC Utrecht mengembalikan Bagus Kahfi ke Laskar Antasari jika sang pemain tak lagi merumput di Eropa.

Yeng kedua, Barito Putera meminta FC Utrech untuk membeli Bagus Kahfi. Artinya, FC Utrecht harus merogoh kocek untuk mendatangkan bomber masa depan Timnas Indonesia ini.