Sukses


Oscar Aravena dan Barisan Pemain Asing One Season Wonder di Liga Indonesia

Bola.com, Jakarta - Konsistensi penampilan menjadi harga mati bagi pemain asing di Liga Indonesia. Jika tidak bisa menjaga atribut itu, konsekuensinya tergerus oleh pemain asing lain.

Persaingan pemain asing di Liga Indonesia begitu ketat. Sejak dulu, mayoritas klub menolak memberikan kontrak jangka panjang bagi legiun impor.

Alasannya sederhana, jika pemain asing tampil melempem, maka klub bisa menggantinya tanpa harus membayar kompensasi ketika kontraknya berakhir.

Bermain konsisten dalam semusim juga tidak cukup. Minimal, pemain asing mampu menjaga penampilannya selama dua atau tiga musim jika ingin langgeng berkarier di Liga Indonesia.

Jika hanya mampu tampil memukau selama semusim dan tenggelam pada tahun berikutnya, maka jangan heran jika sang pemain dicap sebagai one season wonder.

One season wonder adalah istilah yang terkenal di Liga Inggris. Sebutan ini diberikan kepada pemain yang bermain buas dalam semusim, tapi menurun drastis pada musim-musim berikutnya.

Bicara soal Liga Indonesia, siapa saja pemain asing yang pernah mendapat predikat one season wonder? Berikut Bola.com merangkum lima di antaranya:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 6 halaman

Oscar Aravena

Baru juga menginjakkan kaki di Indonesia, Oscar Aravena langsung berhasil menyabet predikat top scorer Liga Indonesia 2003. Bomber asal Chile itu mencetak 31 gol untuk PSM Makassar.

Ketika itu, Aravena membentuk duo mematikan bersama Cristian Gonzales, yang mengukir 27 gol dalam musim yang sama.

Hanya saja, ketajaman Aravena hanya bertahan semusim. Ketika membela Persela Lamongan pada 2004 dan Persija Jakarta pada 2006, torehan golnya bisa dihitung dengan jari.

3 dari 6 halaman

Roger Batoum Urbain

Roger Batoum Urbain adalah obat patah hati bagi The Jakmania setelah Persija Jakarta ditinggalkan Emanuel De Porras ke PSIS Semarang pada 2005. Striker asal Kamerun itu melejit menjadi pujaan suporter The Jakmania karena penampilan gemilang pada musim pertamanya.

Batoum sukses mengantar Persija ke final Liga Indonesia dan Copa Indonesia 2005. Sayang, tim berjulukan Macan Kemayoran itu gagal dalam dua partai puncak tersebut.

Pencapaian lumayan Persija kala itu tidak lepas dari performa Batoum. Bomber bertubuh gempal itu mampu mengemas 15 gol pada musim 2005.

Musim berikutnya, performa Batoum menukik drastis. Alhasil, Persija mencoretnya pada pertengahan musim. Dilepas Persija, Batoum merapat ke Persikota. Tidak sampai semusim, ia dibuang ke Persikabo.

Sejak musim pertamanya di Liga Indonesia, Batoum tak pernah lagi menorehkan dua digit gol. Selain Persija, Persikota, dan Persebaya, mantan pemain berusia 41 tahun itu juga pernah berseragam Persebaya Surabaya dan PSCS Cilacap.

4 dari 6 halaman

Djibril Coulibaly

Nama Djibril Coulibaly meroket bersama Barito Putera. Pada musim pertamanya di Liga Indonesia, penyerang asal Mali itu menorehkan 21 gol pada 2013.

Torehan itu membuat Persib Bandung tertarik mendatangkannya. Namun, penampilannya justru melorot di Kota Kembang.

Coulibaly diketahui membawa cedera bawaan sejak masih membela Barito Putera. Alhasil, Persib lebih banyak mengandalkan Ferdinand Sinaga dan Tantan di lini depan.

Tanpa kontribusi maksimal Coulibaly, Persib masih bisa menjuarai Liga Indonesia 2014.

Pada musim itu, Coulibaly hanya mampu mencetak delapan gol dari 21 penampilan untuk Persib. Produktivitas yang kurang menjanjikan membuatnya dilepas setelah semusim.

Sempat setahun menghilang dari peredaran, Coulibaly kembali ke Indonesia untuk memperkuat Persija pada pertengahan 2016. Naasnya, kariernya bersama tim ibu kota hanya berlangsung sebulan sebelum didepak karena dianggap kurang menjanjikan.

5 dari 6 halaman

Marcel Sacramento

Marcel Sacramento sukses mencetak 21 gol untuk Semen Padang pada Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Jumlah itu menjadikannya pemain tersubur kedua setelah Alberto Goncalves yang mengukir 25 gol.

Digadang-gadang sebagai penerus Edward Wilson Junior, bomber asal Liberia yang tampil tajam untuk Semen Padang pada 2008 hingga 2014, Marcel justru tak ubahnya seorang pemain one season wonder.

Pada 2017, Marcel cuma mampu mengemas enam gol dari 25 penampilannya untuk Semen Padang. Dia dicoret pada akhir musim dan ditampung Persipura Jayapura untuk kompetisi 2018.

Bersama Persipura Jayapura, Marcel lumayan oke. Namun, torehan tujuh gol dari 16 pertandingan tak mampu membuatnya selamat dari pencoretan.

Pada pertengahan musim, Marcel didepak Persipura dan bergabung dengan Barito Putera. Dia mencatatkan lima gol dalam 14 pertandingan sepanjang putaran kedua.

6 dari 6 halaman

Sylvano Comvalius

Perlu ditekankan dan digarisbawahi, Syvlano Comvalius adalah pemain dengan jumlah gol terbanyak selama semusim dalam sejarah Liga Indonesia!

Bomber asal Belanda itu melakukannya pada 2017 ketika memperkuat Bali United. Dia berhasil mengemas 37 gol dari 34 pertandingan.

Merasa sukses di Bali United, Comvalius hengkang ke klub Thailand, Suphanburi. Sayangnya, ia hanya menjadi penghangat bangku cadangan di sana. Comvalius cuma diturunkan tujuh kali tanpa mencetak satu gol pun. Pada pertengahan musim, namanya dicoret dari daftar pemain.

Comvalius lalu pindah ke Malaysia untuk memperkuat Kuala Lumpur FA. Namun, ketajamannya belum kembali. Dia diberi kesempatan bertanding sebanyak lima kali dan mengukir sebiji gol.

Pertengahan 2019, Comvalius kembali ke Indonesia untuk membela Arema FC. Pemain asal Belanda tersebut ternyata telah kehilangan tajinya.

Bermain dalam 27 laga, Comvalius hanya mampu membukukan lima gol. Pada awal tahun ini, ia dipinjamkan Arema FC ke Persipura Jayapura.

Comvalius sempat bermain dua kali untuk Persipura di musim ini sebelum kompetisi dihentikan. Belum lama ini, ia memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan bermain untuk Sliema Wanderers di Liga Malta.

Video Populer

Foto Populer