Sukses


Kisah Vava Mario Yagalo dan Vespa: Jatuh Cinta dan Penantian Selama 19 Tahun

Bola.com, Kediri - Bek Persik Kediri, Vava Mario Yagalo, dikenal menyukai Vespa. Ternyata ada kisah menarik di balik ketertarikannya yang berujung dengan rasa jatuh cinta terhadap Vespa.

Kisah berawal dari kebiasaan mantan bek Persija Jakarta ini dibonceng oleh mendiang pamannya, Kusyatin, menggunakan Vespa. Ketika itu, Vava Mario Yagalo masih berusia 10 tahun dan sang paman selalu mengantar dan menjemputnya ketika berlatih di SSB Triple S Kediri.

"Paman memiliki Vespa klasik. Tapi, saat itu saya kok merasa nyaman dibonceng menggunakna Vespa. Body kukuh, desain unik, dan suara knalpotnya khas. Berbeda dengan motor keluaran Jepang," ungkapnya.

Pemain jebolan SAD Uruguay ini pun jatuh cinta dengan Vespa. Ia kemudian bercita-cita ingin memiliki motor produksi Italia itu.

"Sejak kecil saya sudah punya niat untuk membeli Vespa. Obsesi itu baru terwujud pada 2019. Jadi, selama 19 tahun, saya harus bersabar menahan hasrat ingin memiliki Vespa. Saat itu, saya main di PS Tira. Kebetulan ada rezeki, saya langsung membeli Vespa itu," ujarĀ Vava Mario Yagalo.

Video

2 dari 2 halaman

Suka yang Klasik, tapi Beli Matic

Namun Vespa yang akhirnya dibeli Vava Mario Yagalo bukan jenis klasik, tapi jenis matic keluaran terbaru, yaitu Sprint Notte 150 CC.

"Sebenarnya saya suka Vespa klasik. Saya pilih produk baru karena tidak mau ribet saja. Vespa klasik agak susah merawatnya. Sementara saya jarang punya waktu merawat bila kompetisi berjalan," tuturnya.

Selain pragmatis, Vava mempertimbangkan suku cadang Vespa matic lebih mudah dicari dibanding jenis klasik yang mulai langka. Selain itu, dia ingin menjaga orisinalitas motor kesayangannya.

"Vespa yang lama susah mencari sparepart. Kalau yang terbaru mudah dicari. Suku cadangnya juga dijamin asli. Jika beli yang aspal pengaruhnya kepada motor itu juga dalam jangka waktu panjang nanti," jelasnya.

Video Populer

Foto Populer