Sukses


Ferry Paulus Ungkap Cara Persija Mematangkan Kemampuan Pemain Muda

Bola.com, Jakarta - Direktur Olahraga Persija Jakarta, Ferry Paulus, mengungkapkan timnya tengah membangun kekuatan dengan memanfaatkan pemain binaan dari akademi, tanpa menafikan status sebagai klub tradisi juara.

Hal itu diungkap Ferry dalam kanal YouTube Persija Jakarta. "Kami tentu memberikan kesempatan pertama buat pemain Akademi Persija masuk tim senior," ujar Ferry Paulus.

"Tapi, lewat proses dan tahapan yang ketat. Kalau memiliki potensi tapi masih sulit bersaing di tim utama, kami menjalankan opsi meminjamkan sang pemain ke tim lain," lanjutnya.

Dalam menilai potensi pemain, Ferry Paulus memiliki sejumlah kriteria yang wajib dijalankan pelatih di Persija Jakarta. Di antaranya, seorang pemain yang tak hanya memiliki kelebihan dari sisi teknis tapi juga karakter dan sikap.

"Saya ingin setiap pemain tak hanya bisa masuk di tim profesional tapi juga bisa bertahan lama berkarier di sepak bola," terang Ferry.

Setiap pelatih di Akademi Persija diwajibkan melahirkan tiga sampai empat pemain yang layak dipromosikan ke jenjang usia lebih tinggi. Intinya, dalam filsofi yang dibangun Persija, ada kesinambungan secara berjenjang baik pembinaan dan prestasi.

"Kami pun sudah mempersiapkan reward seperti kenaikan nilai kontrak atau gaji buat mereka yang menunjukkan prestasi," jelasnya.

Rujukan prestasi itu tak hanya promosi ke tim yang lebih tinggi tapi juga bila berhasil menembus tim nasional.

"Pertambahan nilai kontrak juga disesuaikan dengan level usia timnasnya. Misalnya kontrak pemain Timnas U-16 tentu berbeda dengan Timnas U-19 dan seterusnya," papar eks Presiden Persija Jakarta tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Opsi Peminjaman untuk Matangkan Pemain

Ferry Paulus juga mengungkapkan Persija Jakarta secara intens memantau kemampuan pemain potensialnya. Ia merujuk satu contoh, yakni Rafli Mursalim, eks striker Timnas U-19 yang dipinjamkan ke Sulut United, klub Liga 2.

"Rafli punya potensi striker. Yang dia butuhkan adalah menit bermain yang banyak untuk mengasah kemampuannya. Dan itu, belum bisa ia dapatkan kalau bermain di Persija untuk saat ini," ungkap Ferry.

Pengalaman bertahun-tahun sebagai pengelola klub dan pembina pemain muda serta manajer timnas junior membuat Ferry sangat paham menilai potensi pemain. Termasuk kecocokan karakter pemain dengan pelatihnya dalam sebuah tim.

Itulah mengapa Ferry memahami keputusan Shin Tae-yong yang tak memasukkan Zultan Zico dalam timnya. Namun, justru memanggil Alfriyanto Nico dalam skuad Timnas Indonesia U-19.

"Secara teknis, Zico lebih baik dari Nico. Tapi, Nico bertipe pekerja keras dan agresif di lapangan sesuai keinginan Shin Tae-yong. Sementara Zico lebih stlysh," pungkas Ferry.

Sumber: YouTube Persija Jakarta

Video Populer

Foto Populer