Sukses


Perjalanan Abdul Aziz, Matangkan Kemampuan di Kalimantan dan Sumatra Sebelum Kembali ke Pangkuan Persib

Bola.com, Jakarta - Kecintaan Abdul Aziz terhadap Persib Bandung tak perlu diragukan lagi. Selain lahir dan besar di Kota Kembang, Aziz melakoni karier sepak bola di Maung Bandung pada berbagai jenjang usia di level senior.

Tapi, pria kelahiran 14 Februari 1994 ini justru melakukan debut profesional pada level senior di Persiba Balikpapan.

Aziz yang berposisi sebagai gelandang ini melakoninya debutnya menghadapi Arema Cronus di pekan pertama Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.

Kesempatan itu didapatkannya setelah memutuskan hengkang dari Diklat Persib untuk mencoba peruntungan di luar Bandung. Sebelum ke Persiba, ia sempat dikontrak Semen Padang U-21 jelang musim 2015.

"Saya ke Semen Padang untuk mendapatkan pengalaman dan menit bermain. Apalagi tim itu punya target mempertahankan trofi juara Liga Super Indonesia U-21 yang raih pada 2014," kenang Aziz kepada channel Youtube Simamaung.

Aziz, yang sekarang bertahan di Persib Bandung dan menolak klub Malaysia, tak jadi beraksi bersama Semen Padang U-21 karena kompetisi terhenti menyusul perseteruan PSSI dengan pemerintah yang diwakili Kemenpora.

 

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Dari Futsal ke Sepak Bola

Pada momen itu, Aziz yang juga dikenal sebagai pemain futsal papan atas di Kota Kembang menerima tawaran Libido FC Bandung yang berkiprah di Liga Super Futsal 2015. Berkat aksinya bersama Libido FC, namanya masuk dalam daftar panggil tim nasional futsal Indonesia.

Aziz akhirnya tak sempat bergabung di timnas futsal karena mendapat tawaran dari eks pelatihnya di Persib U-21, Jaino Matos yang menangani Persiba. Ia langsung setuju. Apalagi di tim asal Balikpapan itu, juga bergabung dua rekannya, Hanif Sjahbandi dan Heru Susanto.

Aziz yakin bisa beradaptasi dengan cepat karena paham betul dengan strategi yang kerap dijalankan Jaino buat tim asuhannya.

"Saya juga memiliki banyak teman di luar sepak bola yang berdomisili di Balikpapan," papar Aziz.

Adaptasi cepat dan kesempatan bermain yang diberikan Jaino membuat kemampuan sebagai gelandang Aziz semakin berkembang. Pada periode di Persiba, ia sempat memperkuat tim sepak bola Jawa Barat di PON 2016.

Di ajang ini, Aziz diplot sebagai kapten tim dan berhasil membawa Jabar meraih medali emas setelah mengalahkan Sulawesi Selatan via dua penalti pada laga final.

3 dari 3 halaman

Kembali ke Persib

Berkat aksinya bersama PSMS, manajemen Persib Bandung berniat memulangkan Aziz ke Bandung jelang Liga 1 2019. Meski sadar tak mudah mendapatkan menit bermain di Persib, tekad Aziz kembali Bandung sudah bulat setelah berkonsultasi dengan orangtua dan istri.

"Saya jalani saja dengan kerja keras dalam latihan. Apalagi saat itu di Persib ada dua gelandang senior, Hariono dan Dedi Kusnendar," terang Aziz.

Aziz akkhirnya mulai mendapatkan menit bermain pada sejumlah partai akhir putaran pertama. Pelatih Persib, Robert Alberts pun memplot Aziz menggantikan peran Hariono pada putaran kedua.

Berkaca pada pengalamannya memperkuat sejumlah klub sebelum kembali Persib, Aziz menyarankan pemain muda Bandung mengikuti jejaknya kalau kesulitan mendapatkan tempat di Persib.

"Memang ada juga pemain yang beruntung langsung mendapatkan tempat di tim senior Persib. Sebagai tim besar yang juga memiliki target besar pula, wajar kalau tak banyak pemain yang bisa langsung berkostum Persib," pungkas Aziz.

Video Populer

Foto Populer