Sukses


Buka-bukaan Anang Ma'ruf, Alasan Meninggalkan Persebaya pada 1999 dan Pensiun Dini dari Timnas Indonesia

Bola.com, Makassar - Anang Ma'ruf masuk dalam jajaran pemain yang pernah sukses meraih tiga trofi juara Liga Indonesia bersama dua klub yang dibelanya. Pria kelahiran 28 Mei 1976 ini dua kali melakukannya bersama Persebaya Surabaya, yakni pada musim 1996/1997 dan 2004, serta satu kali bersama Persija Jakarta pada Liga Indonesia 2000/2001.

Dari tiga pencapaian itu, Anang Ma'ruf mengaku tidak bisa melupakan suksesnya pada musim 1996/1997. Dalam channel Youtube Pinggir Lapangan, Anang menjelaskan alasannya.

Sebagai pemain yang lahir di Surabaya dan memulai karier dari level junior di Persebaya, sukses itu sangat bermakna. Apalagi Persebaya terakhir kali meraih trofi juara pada 1987/1988, yaitu saat masih era Perserikatan.

"Musim itu, saya juga bisa bermain bersama dengan sejumlah nama besar di kompetisi kasta tertinggi," kenang Anang.

Persebaya pada musim itu memang sudah digadang-gadang sebagai kandidat juara. Saat itu, ada delapan pemain yang berstatus Timnas Indonesia. Tidak hanya Anang Ma'ruf, ada Bejo Sugiantoro, Khairil Anwar Ohorella, Aji Santoso, Mursyid Effendi, Jatmiko, Yusuf Ekodono dan Uston Nawawi. Bajul Ijo juga diperkuat pemain asing berkelas seperti Carlos de Mello dan Jacksen Tiago.

Sejatinya, pada musim berikutnya dengan materi yang nyaris sama, Persebaya berpeluang mempertahankan gelar. Sayang, kompetisi terpaksa terhenti akibat situasi politik dan ekonomi Indonesia yang rawan jelang era reformasi.

Saat itu, Persebaya bertengger di peringkat pertama Wilayah Barat. Semusim kemudian, yakni pada Liga Indonesia 1998-1998, Bajul Ijo menembus final menghadapi PSIS Semarang di Stadion Klabat Manado. Sayang, pada laga itu, Bajul Ijo takluk dari PSIS dengan skor 0-1.

Setelah momen itulah, Anang merasa butuh suasana baru agar motivasinya tetap terjaga. Ia pun menerima tawaran dari manajemen Persija Jakarta yang ingin memakai jasanya menghadapi musim 1999/2000.

"Saya kembali menegaskan keputusan itu bukan karena materi. Semata hanya karena ingin mencari suasana baru. Apalagi saya sudah mempersembahkan trofi juara buat Persebaya," ungkap Anang Ma'ruf.

Video

2 dari 2 halaman

Pensiun Dini dari Timnas Indonesia

Tidak hanya meninggalkan Persebaya Surabaya, Anang Ma'ruf juga membuat keputusan mengejutkan dengan memilih mundur dari Timnas Indonesia setelah meraih medali perunggu bersama skuat Garuda di SEA Games 1999 yang berlangsung di Brunei Darussalam. Padahal saat itu, usia Anang baru 23 tahun.

"Alasan saya saat itu adalah memberi kesempatan kepada pemain lain. Saya juga ingin fokus bersama klub," kata Anang yang pada SEA Games 1997 membawa Timnas Indonesia meraih medali perak setelah takluk dari Thailand lewat drama adu penalti di Stadion Gelora Bung Karno.

Anang membuktikan keputusan itu tidak sepenuhnya salah. Pada musim pertamanya bersama Persija Jakarta, Anang membawa Macan Kemayoran menembus semifinal hingga akhirnya takluk dengan skor 0-1 di tangan PSM Makassar yang kemudian meraih trofi juara musim 1999/2000.

Semusim kemudian, Anang mengantar Persija meraih trofi pertamanya di era Liga Indonesia setelah menekuk PSM dengan skor 3-2 di Stadion Gelora Bung Karno.

Anang bertahan di Persija sampai 2003. Jelang musim 2003-2004, ia bergabung dengan Deltras Sidoarjo. Ia tidak ke Persebaya karena Bajul Ijo saat itu berkiprah di Divisi Satu.

"Tapi, saya sudah membuat komitmen dengan manajemen Persebaya. Kalau Persebaya promosi, saya akan kembali," ujar Anang.

Persebaya akhirnya berhasil promosi. Anang pun kembali memperkuat Bajul Ijo musim 2004 sekaligus membawa tim kebanggaan bonek ini meraih trofi juara untuk kali kedua di Liga Indonesia.

Anang bertahan di Persebaya sampai 2010. Setelah itu, ia berturut-turut berkostum Deltras Sidoarjo dan Gresik United. Setelah musim 2013 yang dilaluinya bersama Mojokerto Putera, Anang kemudian memutuskan pensiun sebagai pemain pada usia 37 tahun.

Video Populer

Foto Populer