Sukses


Alumni Timnas Indonesia U-19 Menjadi Peserta Termuda dalam Kursus Kepelatihan di Batu

Bola.com, Malang - Situasi pandemi COVID-19 benar-benar dimanfaatkan oleh PSSI untuk menggelar banyak kursus kepelatihan di daerah. Untuk di area Malang dan Batu, sudah ada tiga kursus digelar dalam dua bulan terakhir, bahkan ada mantan pemain Timnas Indonesia U-19 yang ikut serta.

Kursus lisensi B PSSI modul 1 baru saja selesai digelar di Kusuma Agro Wisata, Kota Batu, Minggu (20/2/2021). Sebanyak 26 peserta kursus akan kembali berkumpul saat modul kedua digelar ketika jadwal sudah dirilis nantinya.

Melalui kursus kepelatihan yang digalakkan dalam beberapa waktu terakhir, PSSI memiliki misi mencetak banyak pelatih muda. Bahkan dalam kursus kepelatihan di Kota Batu, ada enam peserta yang usianya masih di bawah 30 tahun, di mana yang termuda baru berusia 25 thahun 2 bulan, yaitu mantan pemain Timnas Indonesia U-19 yang berlaga di Piala AFF 2014, Ahmad Rajendra Paturusi.

Saat ini, pemuda asal Makassar itu tidak aktif bermain. Ia sudah memutuskan gantung sepatu sejak 2018 ketika usianya baru 22 tahun. Ia memilih fokus menimba ilmu kepelatihan. Cedera lutut memang membuatnya pensiun diri, tapi kini melatih menjadi caranya agar tetap bisa berada di jalur sepak bola.

"Untuk peserta kursus lisensi B ini sebenarnya ada 3 orang yang tahun kelahirannya sama (1995). Namun, hanya selisih bulan saja. Bagi saya, semua orang di kursus itu sama-sama belajar. Jadi tidak melihat soal usia," ujar mantan pemain Persijap Jepara ini.

Namun, sebagai yang paling muda, Rajendra lebih beruntung. Dengan demikian, kariernya di dunia kepelatihan bisa menjadi lebih panjang daripada rekan-rekannya sesama peserta kursus pelatihan ini.

Jendra, sapaan karibnya, mendapatkan banyak pengalaman dari kursus kepelatihan yang digelar oleh PSSI ini.

"Senior-senior yang menjadi pelatih di sini berpengaruh buat saya. Rata-rata sudah melatih dan pernah lama bermain juga. Selain menjadi masukan, saya bisa melihat cara mereka melatih dan menyampaikan instruksi ketika praktik di lapangan. Saya memerhatikan betul-betul mereka," ujarnya.

Saat ini, Jendra melatih anak-anak kelompok usia 12 tahun di SSB Bank Sulselbar di Makassar. Meski masih di kelompok usia dini, Jendra punya tekad tinggi untuk memperbarui lisensi dan ilmu kepelatihan pada setiap tahunnya.

Hal tersebut sudah dilakukannya sejak 2019, di mana ketika itu dia mulai kursus kepelatihan D PSSI. Kemudian pada 2020, ia mengambil lisensi C di Makassar dan tahun ini mengambil lisensi B PSSI di Kota Batu, Malang.

"Saya diberangkatkan oleh Bank Sulselbar. Jadi nanti kembali melatih di sana untuk memberikan ilmu yang saya dapatkan," tegas mantan pemain Timnas Indonesia U-19 itu.

Video

2 dari 2 halaman

Beda Takdir dengan Rekannya di Timnas Indonesia U-19

Ketika membela Timnas Indonesia U-19 pada 2014, Jendra sempat satu tim bersama Febri Hariyadi, Fahmi Al Ayyubi, dan beberapa nama yang kini masih aktif bermain. Tahun ini pemain-pemain tersebut tengah memasuki usia emas.

Namun, Jendra lebih dulu terjun ke dunia kepelatihan. Cedera lutut yang dialaminya pada 2018 ketika membela PSGC Ciamis membuatnya harus mengambil keputusan pensiun dini.

Jendra sempat membela Persis Solo untuk waktu yang sangat singkat. Namun, Jendra merasa gangguan cedera itu yang membuatnya sulit menemukan performa terbaik.

Namun, ia tidak merasa menyesal harus pensiun pada usia 22 tahun. Ketika melihat Febri Hariyadi dkk. masih bermain membela klub masing-masing, Jendra juga legowo. Menurutnya, semua orang memiliki takdirnya masing-masing.

"Setiap orang memiliki jalan masing-masing. Jadi, saya biasa saja melihat mereka masih aktif bermain. Sampai sekarang kami tetap kontak dan bertemu ketika teman-teman main ke Makassar," ujarnya.

Video Populer

Foto Populer