Sukses


Cerita Saddil Ramdani dan Febri Hariyadi Hampir Berkarier di Kasta Teratas Liga Korea Selatan, K League 1

Bola.com, Jakarta - Agen pemain yang bernaung dalam agensi Ligina Sportindo, Eddy Syah, punya cerita menarik tentang ketertarikan dua klub K League 1 terhadap dua pemain papan atas Indonesia, Saddil Ramdani dan Febri Hariyadi.

Eddy berkisah, pada tahun lalu, seorang agen dari Korea Selatan menghubunginya untuk mencari pemain Indonesia yang layak berkancah di kompetisi kasta teratas Negeri Ginseng itu.

Tanpa pikir panjang, Eddy Syah menyodori nama Saddil Ramdani. Bak gayung bersambut, klub K League 1 itu, yang identitasnya dirahasiakan, juga tertarik dengan talenta winger berusia 22 tahun tersebut.

Eddy mengatakan bahwa agen tersebut adalah pihak yang menyalurkan gelandang Bhayangkara Solo FC, Lee Yoo-joon, bermain di Indonesia.

"Dia agen yang cukup terpandang di Korea Selatan. Saat saya memberikan nama Saddil Ramdani, dia sangat tertarik," kata Eddy membuka pembicaraan kepada Bola.com.

Sewaktu klub Korea Selatan itu kesengsem, Saddil baru bergabung dengan Bhayangkara Solo FC untuk kompetisi musim lalu.

"Lalu muncul negosiasi harga. Otomatis, harganya Saddil naik berlipat-lipat dari kontrak yang diterimanya di Bhayangkara Solo FC," jelas Eddy.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Berani Beli Saddil Ramdani

Eddy mengungkapkan, agen tersebut menyampaikan bahwa klub Korea Selatan yang naksir dengan Saddil Ramdani berani untuk membelinya dari Bhayangkara Solo FC.

Untuk melancarkan proses transfer ini, Eddy membangun komunikasi dengan COO Bhayangkara Solo FC, Sumardji. Hasilnya, kedua belah pihak sepakat untuk melepas Saddil ke klub Korea Selatan itu.

Namun, rencana kepindahan Saddil ke Korea Selatan kolaps di tengah jalan akibat alasan yang disebutkan Eddy sebagai "non teknis". Kala itu, mantan pemain Persela Lamongan ini baru terlepas dari jeratan kasus dugaan penganiayaan di kampung halamannya, Kendari, Sulawesi Tenggara, dan sempat membuatnya menjadi tersangka.

"Bhayangkara Solo FC akan menerima transfer fee untuk Saddil. Semua dapat. Everybody happy," imbuh Eddy.

"Klub Korea Selatan sudah oke, Saddil pun saya telepon juga oke. Sudah deal semua. Tapi tiba-tiba, ada alasan non-teknis yang membatalkannya," terang Eddy.

3 dari 3 halaman

Incar Febri Hariyadi

Eddy bercerita, setelah transfer Saddil gagal, agen dari Korea Selatan itu kembali menghubunginya untuk mencoba menggoda winger Persib Bandung, Febri Hariyadi.

Klub K League 1 yang tertarik dengan Febri ini berbeda dengan Saddil. "Karena mereka senang dengan pilihan saya, akhirnya mereka suruh saya untuk mencoba mengambil Febri," papar Eddy.

Namun, Eddy terlanjur pesimistis dengan Febri. Agen lawas yang pernah menaungi sederet mantan pemain beken Liga Indonesia semodel Emanuel de Porras dan Robertino Pugliara ini tidak yakin Persib mau melepas ikonnya tersebut.

"Waktu itu, saya tidak tahu harus berbicara ke siapa. Saya juga berpikiran Febri tidak dilepas oleh Persib. Karena dia sangat dibutuhkan oleh timnya dan digandrungi suporter, pasti tidak dikasih," ujar Eddy.

"Ini artinya, ada dua anak muda Indonesia yang benar-benar diminta oleh klub Korea Selatan, kasta utamanya. Beda dengan anak muda yang dititipkan di kompetisi di Eropa. Kalau diminta, otomatis disuruh bermain. Kalau dititipkan, pasti suka-suka timnya," ucap Eddy.

Video Populer

Foto Populer