Sukses


5 Top Scorer dalam Semusim di Liga Indonesia: Sylvano Comvalius Belum Tergeser

Bola.com, Jakarta - Liga Indonesia pertama kali bergulir pada musim 1994-1995. Liga yang merupakan gabungan dari Perserikatan dan Galatama itu setiap musimnya memunculkan penyerang-penyerang berkualitas.

Hal itu dibuktikan dengan melimpahnya gol yang dicetak dalam semusim di Liga Indonesia. Para pemain yang mampu mencetak banyak gol dalam semusim memiliki kemampuan dan insting tajam di depan gawang.

Namun, mayoritas pencetak gol terbanyak dalam semusim dikuasai oleh para pemain asing. Dari 22 musim yang sudah dimainkan sejak 1994-1995, pemain Indonesia hanya enam kali bisa menjadi pemain tersubur di liga.

Sisanya adalah nama-nama pemain asing yang memiliki kualitas dan kemampuan di atas rata-rata. Meski demikian, hal itu tetap membuat kompetisi di Indonesia menarik dan dipenuhi kejutan.

Memiliki penyerang tajam tak selamanya menjadi jaminan klub tersebut akan juara. Hal itu beberapa kali pernah terjadi di Indonesia. Sebaliknya, ada juga klub yang berhasil menjadi juara karena punya mesin gol di lini depan.

Bola.com memilih lima pemain dengan jumlah gol terbanyak yang pernah ada di Liga Indonesia. Tanpa mengecilkan peran pemain lain, berikut ini daftar lima besar top scorer Liga Indonesia dengan koleksi gol terbanyak semusim.

2 dari 6 halaman

Dejan Gluscevic (30 Gol Semusim)

Liga Indonesia musim 1995/1996 sangat berkesan buat Dejan Gluscevic. Ketika itu, Dejan Gluscevic berhasil menyabet penghargaan individu pemain dengan jumlah gol terbanyak pada 1995/1996 dengan torehan 30 gol.

Ketajaman Dejan Gluscevic juga berbanding lurus dengan penampilan Bandung Raya. Klub asal Jawa Barat itu berhasil menjadi juara liga setelah mengalahkan PSM Makassar dengan skor 2-0 di final.

Gelar Liga Indonesia 1995/1996 sangat spesial karena menjadi edisi kedua ketika itu. Namun, itu menjadi gelar satu-satunya yang diraih Dejan Gluscevic di Indonesia.

3 dari 6 halaman

Oscar Aravena (31 Gol Semusim)

Oscar Aravena tampil menggila bersama PSM Makassar pada Liga Super Indonesia 2003. Pemain asal Chile itu tampil tajam dengan mencetak 31 gol sepanjang semusim.

Berkat penampilan itu, Oscar Aravena didapuk sebagai pemain dengan jumlah gol terbanyak di Liga Indonesia saat itu. Sayang, ketajaman Oscar Aravena tak bisa mengantarkan PSM Makassar menjadi juara.

PSM finis di peringkat kedua klasemen dengan raihan 62 poin. Oscar Aravena dkk. tertinggal lima poin dari Persik Kediri yang menjadi juara.

4 dari 6 halaman

Cristian Gonzales (32 Gol Semusim)

Cristian Gonzales adalah penyerang tajam yang legendaris di Indonesia. Sejauh ini, Gonzales adalah pemain dengan jumlah gol di liga paling banyak, yakni mencapai 249 gol dalam kariernya sejak 2003 hingga 2018.

Cristian Gonzales juga tercatat sudah empat kali mendapatkan penghargaan top scorer Liga Indonesia. Namun, yang paling berkesan adalah pada musim 2007/2008 karena Gonzales berhasil mencetak 32 gol dalam semusim.

Jumlah gol itu menjadi yang paling tinggi dilakukannya dalam semusim. Sayangnya, ketika itu Persik Kediri gagal menjadi juara.

5 dari 6 halaman

Peri Sandria (34 Gol Semusim)

Peri Sandria berhasil mencetak 34 gol pada edisi Liga Indonesia pertama, yakni pada musim 1994/1995. Peri Sandria saat itu mencetak 34 gol bersama Bandung Raya.

Namun, ketajaman Peri Sandria gagal membantu Bandung Raya menjadi juara. Klub berjulukan Maung Totol Jawa itu hanya mampu melaju sampai babak kedua dan tersingkir.

Rekor yang diciptakan Peri Sandria mampu bertahan sampai 22 tahun karena tak ada pemain yang mampu mendekati atau melewati jumlah gol tersebut. Pemain yang nyaris memecahkan rekor Peri Sandria ketika itu adalah Cristian Gonzales pada musim 2007/2008 dengan torehan 32 gol.

6 dari 6 halaman

Sylvano Comvalius (37 Gol Semusim)

Pemain paling tajam dalam semusim sepanjang sejarah Liga Indonesia adalah Sylvano Comvalius. Pencapaian itu diraih Sylvano Comvalius ketika membela Bali United pada 2017.

Ketika itu, Sylvano Comvalius berhasil mencetak 37 gol dalam semusim. Jumlah itu melewati rekor sebelumnya yang dimiliki Peri Sandria sejak 1995.

Namun, ketajaman Sylvano Comvalius gagal membantu Bali United meraih gelar. Pada Liga 1 2017, klub asal Pulau Dewata itu finis di urutan kedua karena kalah head to head dengan Bhayangkara FC yang jadi juara.

Video Populer

Foto Populer