Sukses


Cerita Supardi Nasir Tentang Awal Karier dan Kiat Bertahan hingga di BRI Liga 1

Bola.com, Jakarta - Sebagai pesepak bola papan atas Indonesia, pencapaian Supardi Nasir terbilang baik. Pria kelahiran Bangka Belitung, 9 April 1983 ini pernah meraih trofi juara Liga Indonesia bersama Sriwijaya FC dan Persib Bandung.

Ia pun pernah menjadi bagian dari tim nasional Indonesia pada ajang internasional, di antaranya Piala Asia dan Piala AFF.

Kini, di usianya yang sudah 38 tahun, Supardi tetap bertahan di level atas dengan menjadi kapten Persib Bandung pada BRI Liga 1. Dalam channel youtube Tiento Indonesia, ia mengaku awalnya menjadikan sepak bola hanya sekadar hobi.

"Keterbatasan sarana dan fasilitas di kampung membuat saya tak pernah bermimpi menjadi pemain profesional," kenang Supardi.

Semuanya berubah ketika Supardi pindah ke Palembang. Berkat talenta yang dimilikinya, ia direkrut oleh klub PS Palembang dan kemudian menjadi bagian tim sepak bola Sumatera Selatan di PON 2004.

Dari ajang multi event itu, Supardi mendapat tawaran bergabung di PSPS Pekanbaru yang sekaligus menjadi klub profesional pertamanya.

"Saat itu, saya berstatus mahasiswa semester lima pada sebuah perguruan tinggi di Palembang. Tapi, saya akhirnya memutuskan meninggalkan bangku kuliah dan memilih sepak bola," papar Supardi Nasir.

2 dari 4 halaman

Momen Terbaik

Dua musim bersama PSPS, Supardi Nasir menyeberang ke PSMS Medan dengan durasi pengabdian yang sama. Setelah itu, ia juga dua musim berkostum Pelita Jaya.

Pada 2010, Supardi menerima tawaran manajemen Sriwijaya FC yang berambisi menembus jajaran elite kompetisi kasta tertinggi. Di tim kebanggaan warga Sumatera Selatan, Supardi meraih trofi juara pada musim 2011/2012.

Usai juara bersama Sriwijaya, Supardi kemudian menjadi bagian Persib Bandung. Di musim keduanya bersama tim Maung, Supardi kembali meraih trofi juara setelah mengalahkan Persipura Jayapura via drama adu penalti di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang.

"Juara bersama Persib jadi momen terbaik dalam karier sepak bola. Selain meraih trofi kedua, di Persib saya merasakan kebersamaan kuat. Bukan hanya antarpemain tapi juaga keluarga kami," terang Supardi.

3 dari 4 halaman

Kiat Bertahan di Level Atas

Menilik usianya yang terbilang senja untuk ukuran seorang sepak bola, Supardi mengaku tetap merasa kondisinya tetap prima untuk bersaing di BRI Liga 1. Ia malah mematok target gantung sepatu saat usianya sudah 40 tahun.

"Kuncinya adalah menjaga etika, sikap dan respek kepada orang lain. Selain itu, harus disiplin dan menghargai waktu," kata Supardi.

Terutama waktu istirahat untuk menjaga kebugaran tubuh dan pikirannya. Menurut Supardi, biasanya sehabis latihan, ia lebih mengutamakan beristirahat.

"Kalau ada kegiatan yang tak terlalu penting, lebih baik tinggalkan saja. Lebih baik istirahat untuk menjaga kebugaran," tambah Supardi.

Selain itu, Supardi selalu menanamkan mental pantang kalah dengan pemain lain. Itulah mengapa ketika rasa jenuh dan capek melanda, Supardi tetap konsisten mengikuti program latihan dengan spartan.

"Mental petarung itu penting di bidang apa pun. Bukan hanya di sepak bola. Dengan mental seperti itu saya bisa berkarier dengan durasi lama di sepak bola," pungkas Supardi.

4 dari 4 halaman

Intip Posisi Tim Favoritmu

Video Populer

Foto Populer