Sukses


Rekam Jejak Pemain Indonesia di Liga Jepang, Akankah Pratama Arhan Cetak Sejarah di Tokyo Verdy?

Bola.com, Jakarta - PSSI memberikan seremonial perpisahan jelang keberangkatan Pratama Arhan ke Jepang, Jum'at (4/3/2022) siang. Pemain asal Blora itu mendapat kontrak selama dua tahun dari klub kasta kedua Jepang, Tokyo Verdy.

Kehebatannya dalam mengawal sisi kiri pertahanan Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 memang mengundang decak kagum. Tak heran bila pemain berusia 20 tahun itu dianugerahi gelar pemain muda terbaik di ajang tersebut

.Berkat performanya tersebut, Arhan mampu menembus pentas Asia. Ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi pecinta sepakbola tanah air. Pasalnya, tak banyak pemain Indonesia yang bisa berkarier di Negeri Matahari Terbit.

Sebelum Arhan, tercatat hanya ada tiga pemain yang menjajal kerasnya Liga Jepang. Namun, hanya ada satu nama yang secara teknis bermain di kasta tertinggi mereka.

Siapakah pemain yang dimaksud? Bagaimana kiprah para pemain sebelum Pratama Arhan yang mentas di Liga Jepang? Berikut ulasan selengkapnya.

2 dari 5 halaman

Ricky Yacobi

Seperti Pratama Arhan, penampilan gemilang Ricky Yacobi bersama Timnas Indonesia menjadi alasan utama Matsushita Electric meminangnya.

Klub yang kini berubah nama menjadi Gamba Osaka tersebut memberikan kontrak semusim kepada sang penyerang.Semuanya bermula saat Indonesia menghadapi Jepang di Pra Piala Dunia (dan Olimpiade).

Kala itu, Ricky yang baru saja mengantarkan Arseto Solo menjuarai gelar Galatama 1987 berhasil menciptakan satu gol indah.Sayangnya, kariernya berlangsung singkat gara-gara kesulitan beradaptasi dengan udara dingin.

Ia hanya bermain dalam enam pertandingan dan mengemas satu gol.Setelahnya, ia memilih pulang ke Indonesia dan kembali bermain untuk Arseto Solo. Di klub itu pula, Ricky akhirnya gantung sepatu selepas Galatama musim 1991.

3 dari 5 halaman

Stefano Lilipaly

Pemain kedua yang menjajal kerasnya Liga Jepang adalah Stefano Lilipaly. Pemain kelahiran Belanda itu bergabung dengan klub kasta kedua Jepang, Consadole Sapporo pada musim 2014.

Sayangnya, penampilannya tak terlalu mengesankan selama satu tahun di Jepang. Ia hanya mendapatkan kesempatan bermain dua kali sebelum pulang ke Belanda untuk bergabung dengan Telstar.

Setelahnya, Ia memutuskan hengkang ke Indonesia pada tahun 2017 silam. Bali United yang tengah membangun kekuatan sebagai klub elit Indonesia berhasil merayunya.

Bersama Bali United, ia berhasil meraih satu gelar Liga 1 pada 2019 lalu.Sementara di kompetisi BRI Liga 1 2021/22, klub berjulukan Serdadu Tridatu ini tengah berada di puncak klasemen. Dengan enam pertandingan tersisa, peluang 'mempertahankan' gelar juara terbuka lebar.

4 dari 5 halaman

Irfan Bachdim

Bersamaan dengan Lilipaly yang mendarat di Sapporo, Irfan Bachdim juga mencoba peruntungannya di Jepang. Bedanya, pemain keturunan Indonesia itu direkrut klub J1 League, Ventforet Kofu.

Tetapi, pemain yang kini berusia 33 tahun itu tak pernah mendapatkan kesempatan yang dibutuhkan. Semusim berselang, ia hengkang ke Consadole Sapporo menggantikan posisi Lilipaly.

Kariernya sempat melejit setelah tampil sebanyak 95 kali dan mencetak 12 gol pada musim 2015. Namun, kesempatan tersebut tak terulang pada musim 2016 dengan Irfan hanya bermain dua kali saja.

Pada musim 2017, ia berkumpul dengan Lilipaly di Bali United dan membawa tim juara Liga 1 2019. Sebelum akhirnya hengkang ke PSS Sleman pada musim 2020.

Terakhir, Irfan membantu Persis Solo lolos ke kasta tertinggi musim depan. Dua golnya di partai final sekaligus membawa klub berjuluk Laskar Sambernyawa itu meraih gelar Liga 2 2020.

5 dari 5 halaman

Intip Posisi Tim Favoritmu

Video Populer

Foto Populer