Sukses


BRI Liga 1: Rachmat Irianto Tinggalkan Persebaya karena Teror ke Keluarga, Perwakilan Bonek Buka Suara

Bola.com, Jakarta - Keterangan mengejutkan menyertai kepergian Rachmat Irianto dari Persebaya Surabaya. Dalam sebuah unggahan di akun Instagram klub, disebutkan bahwa pemain yang akrab disapa Rian itu menerima teror yang mengarah kepada keluarga.

"Rian memilih untuk tidak melanjutkan kerja sama karena alasan keluarga. Kritik yang selama ini ia terima sudah berbuah tuduhan dan teror ke pihak keluarga,” demikian bunyi penggalan pernyataan tertulis di akun Instagram Persebaya, Selasa (5/4/2022).

Sebenarnya sudah bukan menjadi hal yang aneh jika Rachmat Irianto mendapat kritik atau tekanan dari suporter. Maklum saja, dia merupakan kapten Persebaya selama bergulirnya Liga 1 2021/2022 hingga akhirnya menduduki peringkat kelima klasemen akhir.

Memang sempat muncul tuduhan negatif lewat suara-suara sumbang di media sosial. Namun, yang mengejutkan adalah pernyataan bahwa keluarga Rian pun mendapat teror.

Koordinator Green Nord alias Bonek tribune utara, Cak Cong, malah heran mendengar hal ini. Sebab, selama ini Bonek memang dikenal memberi tekanan hingga makian demi membuat para pemain kembali ke performa terbaiknya.

"Saya malah tidak tahu ada teror ke keluarga. Bonek selama ini memberi tekanan supaya pemain bisa lebih baik. Teror ke pemain itu hal yang biasa kalau penampilannya menurun. Mengumpat ke pemain juga sudah normal supaya bisa termotivasi lagi,” ungkapnya kepada Bola.com.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Tekanan dari Bonek Hal Biasa

Sudah menjadi rahasia umum bila Bonek selama ini memberi tekanan kepada pemain Persebaya yang tampil di bawah ekspektasi. Sebagai suporter, Bonek ingin para pemain Persebaya ingat bahwa mereka harus berjuang demi klub yang dibelanya.

Hal ini juga berguna sebagai pelecut motivasi pemain agar bisa terus memberikan yang terbaik di lapangan kepada klubnya. Namun, teror terhadap keluarga pemain tentu saja tidak dapat dibenarkan.

"Rian itu pemain timnas. Di Persebaya, teman-teman Bonek menilai performanya menurun, terkadang posisi bermainnya kurang tepat. Selama ini, kritik kami mengarah pada hal itu,” ucap Cak Cong.

"Jadi, sebenarnya wajar saja ada makian, umpatan, tekanan, atau yang emosi sama dia. Tapi, kami tidak membenarkan bahwa hal seperti ini diarahkan kepada keluarganya. Karena, esensi kami memberi tekanan supaya pemain menunjukkan performanya,” imbuhnya.

 

3 dari 4 halaman

Rachmat Irianto Pemain Spesial

Rian sendiri sebenarnya merupakan pemain yang spesial. Dia adalah pemain asli Surabaya jebolan kompetisi internal Persebaya. Dia ditempa bersama Indonesia muda sebelum masuk skuatd Persebaya senior di usia 17 tahun pada 2017.

Berkat penampilan di Persebaya, Rian lantas menembus Timnas Indonesia U-19 arahan Indra Sjafri, bahkan ditunjuk sebagai kapten dalam Piala AFF U-19 2017 di Myanmar. Dia pun ikut membawa Bajul Ijo menjuarai Liga 2 2017 sekaligus promosi ke Liga 1 2018.

Statusnya sebagai putra Bejo Sugiantoro, legenda Persebaya, membuat Rian menjaga loyalitas bersama Bajul Ijo. Di musim 2021/2022, dia pun ditunjuk sebagai kapten tim masih di usia yang belia, yakni 21 tahun.

Kini, Rian secara resmi telah bergabung dengan Persib Bandung. Dia merapat ke klub Kota Kembang itu bersama eks gelandang Persebaya lainnya, yakni Ricky Kambuaya. Cak Cong merasa Bonek tidak perlu merasa kehilangan dengan hengkangnya dua gelandang andalan Persebaya itu.

"Persebaya itu lebih besar dari pemain, lambang di dada lebih besar dari nama pemain. Pemain datang dan pergi itu tidak ada masalah, hal yang wajar. Keputusan seperti itu juga sudah menjadi hak sang pemain,” ujarnya.

4 dari 4 halaman

Yuk Intip Klasemen Akhir BRI Liga 1

Video Populer

Foto Populer